The Godfather Saga

Akhirnyaaaa... Semester terkutuk ini telah selesai! Ujian selesai, tugas-tugas sudah dikumpulkan semua, buku-buku kuliah dan jurnal-jurnal saatnya ditutup, dan sekarang saatnya saya menikmati liburan selama satu bulan lebih ke depan. *kedip-kedip ke Ical*

So, let see apa saja yang sudah saya persiapkan untuk liburan kali ini? Ehm... ada sekitar 30 film yang belum saya tonton, sekitar empat buku dan puluhan ebook yang belum saya baca, dan ada ratusan lagu yang niatnya pengen saya donlod. Hi, hi, hi... *terkikik*

Jadi ceritanya, Sabtu kemarin saya mulai mencicil film yang harus ditonton itu. Saya pun akhirnya memutuskan untuk nonton The Godfather I, II, dan III.

+Penggemar: Itu kan film jadul, Kim?

Iye, saya tahu itu memang film jadul. Dan kalau boleh dibilang The Godfather adalah salah satu film favorit saya dari kategori film jadul *gak usah tanya definisi atau kategori film jadul itu seperti apa*. Ceritanya, pemainnya (Bapak Al Pacino waktu masih mudanya kok ganteng ya?), lagunya, semuanya... Saya suka! Berasa di Italia gitu, terus tuh ya sedih2 gimanaaa gitu! Dan saya pun harus berpikir beribu kali sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia mafia. *halah, lagak loooooooo tuh ya Kim! Kagak nahan gue!*

Saya bingung bagaimana caranya menjelaskan film yang diadaptasi dari novelnya Mario Puzo berjudul "The Godfather" selain film ini memberikan kesan yang beda ke saya? Sound cheesy, heh? Tapi, beneran. Film yang punya aura tersendiri... *aduh, Tuhan... tolong bantu hamba-Mu ini dalam menemukan kata-kata yang tepat!* Film yang menurut saya film terbaik sepanjang masa. Trust me. 

1. The Godfather (1972)

gambar dicomot dari sini

Tuh, taglinenya aja "I'm gonna make him an offer he can't refuse". Segala macam cara dilakukan supaya orang lain tidak bisa menolak keinginannya Don Vito Corleone (Marlon Brando). Meskipun itu termasuk menodongkan pistol di kepala orang tersebut dan memaksanya menandatangani suatu kontrak. Atau memotong kepala kuda milik seorang sutradara film. 

Keluarga Corleone termasuk keluarga (mafia) yang disegani di New York. Konflik mulai timbul ketika Don Corleone menolak kerjasama bisnis drugs dari keluarga Tattiglia. Don ditembak (meski akhirnya selamat), Sonny Corleone (James Caan) dibunuh, membuat Michael Corleone (Al Pacino) mau tak mau menjadi Don berikutnya. Awalnya Michael tidak mau terlibat dalam bisnis ayahnya. Ia masuk kemiliteran dan pulang menjadi seorang pahlawan. Namun, keadaan pula  yang akhirnya memaksa Michael untuk menyelamatkan kelangsungan dan kehormatan keluarga Corleone. Yang tadinya Michael memilih untuk menjadi orang "biasa" justru ia menjadi salah satu Don yang disegani. Sepertinya darah mafia memang mengalir di tubuh Michael dan ia memang tidak bisa mengingkarinya.

2. The Godfather: Part II (1974)



gambar dicomot dari sini

The Godfather: Part II memiliki dua cerita, yaitu kisah Vito Corleone (Robert De Niro *baru tahu loh saya ternyata dia yang main! Hihihi...*) sewaktu muda meniti jalan membangun dinasti Corleone dan kisah Michael Corleone (Al Pacino) sebagai Don muda yang membangun kembali kerajaannya di Nevada.

Ternyata ada pengkhianat di dalam tubuh keluarga Corleone. Hal tersebut membuat Michael mencoba untuk mencari siapa yang berani mengkhianati keluarga tersebut. Untuk sementara ia menyerahkan kekuasaannya ke Tom Hagen (Robert Duvall), seorang pengacara yang sudah dianggap sebagai saudara oleh Corleone. Sedangkan Michael sendiri pergi kesana kemari guna mencari siapa sebenarnya pengkhianat tersebut. Hukuman mati pun sudah jelas akan diterima si pengkhianat, tidak peduli sekalipun itu adalah saudara kandung sendiri.

3. The Godfather: Part III


gambar dicomot dari sini.

Disini yang main tetap ada pemain-pemain lamanya, seperti Al Pacino (tetap memerankan Michael Corleone. Ente pikir dia jadi siapa?), Diane Keaton (memerankan tokoh Kay Adams), dan Talia Shire (memerankan Connie Corleone). Sedangkan tokoh-tokoh baru yang muncul ada Vincent Mancini (Andy Garcia), Mary Corleone (Sofia Coppola), Anthony Vito Corleone (Franc D'Ambrosio), dan ada Bridget Fonda yang muncul sembari lewat *hehehe,,, bahasa apa itu?*.

----------
Eh eh eh, OOT sebentar yaaa... Jadi gini, kok Al Pacino semakin tua semakin jelek ya? Coba deh googling foto-fotonya. Huuuueee... Beda banget kalau dibandingin dengan dia sewaktu muda. Pas yang masih mudanya (liat itu The Godfather dan The Godfather: Part II!! Liiiiaaaat....!!!) ganteng abis, terus pas udah tuanya...ah... jadi gimanaaa gitu! Kenapa Pak Al Pacino? Kenapa hilang ketampananmu? Kenapaaaa??? *tarik-tarik kerah baju Al Pacino* Dan kenapa Bapak harus lahir jaaaauuuuuuuuhhhh lebih dulu dibandingkan saya? Malah Anda lebih tua daripada bapak saya. Kenapa Paaaak??? Kenapaaaa??? *pentung-pentung Al Pacino*
----------

Ceritanya kali ini Michael Corleone yang sudah semakin tua merasa ia menjadi lebih "bijaksana". Ia ingin membangun bisnis yang legal. Ia juga ingin mencari Don berikutnya yang akan menggantikan dirinya. Kemungkinan tahta tersebut akan jatuh ke keponakannya yang bernama Vincent.

Bisnis legal yang dicita-citakan Michael ternyata menyakiti sebagian orang. Dengan kata lain mereka juga ingin terciprat dari bisnis yang diincar Michael tersebut. Artinya apa? Artinya terciptalah perang yang baru. Tembak sana, tembak sini. Bunuh sana, bunuh sini. Dan biar bagaimanapun juga hukum karma itu pasti berjalan. Michael pun mendapatkan hukumannya dengan kehilangan orang yang dikasihinya.

Huuuuaaa...... Sedih sih emang... Sediiiih... Di satu sisi kita melihat mafia --dari yang kita dengar, baca, atau gosip dari orang-orang-- adalah sosok yang sangat berbahaya. Sekali terjun didalamnya maka kamu tidak akan pernah bisa keluar. Dunia mafia itu mengerikan. Sekalinya seseorang masuk ke dunia tersebut maka ia telah menandatangani sendiri kontrak kematiannya. Hidup pun menjadi penuh curiga, waspada, kejam, dingin,... Tapi, disisi lain toh mafia itu juga manusia yang sangat mencintai keluarganya. Contohnya aja Michael yang akhirnya memutuskan untuk terlibat di dunia kemafiaan karena ia melihat tidak ada orang lain yang sanggup menyelamatkan keluarga Corleone dari kehancuran. Dan juga rasa sayang dan hormatnya kepada sang ayah. Lalu, lihat bagaimana ia tega memerintahkan orang lain untuk membunuh seseorang karena orang tersebut membahayakan nyawa keluarganya. Jangan lihat kekejamannya, tapi lihat alasannya... Lihat hatinya... Ya, ia memang salah membunuh orang lain untuk kepentingan pribadi tidak peduli apapun alasannya. Tapi itu hanyalah bukti bahwa seorang mafia pun ternyata tetap punya hati dan rasa sayang kepada keluarganya, teman-temannya, orang-orang yang dikasihinya. Dan itu menunjukkan bahwa ia masih... manusia.

Nah, sekarang saya permisi dulu. Mau donlod lagu-lagu soundtrack-nya The Godfather. *langsung mabur ke Youtube*

*update: eh, kok Diane Keaton (terutama di The Godfather Part II) mirip dengan Marcia Cross yah? Atau mataku yang kejepit pintu sampe salah lihat?

6 comments

  1. Al Pacino......
    tetep ganteng kok....

    ReplyDelete
  2. Al Pacino cool juga koq di Scents of a Woman.

    Tapi GodFather trilogy ini emang keren, range ceritanya dari jaman amerika dibanjiri imigran sampe ke amerika moderen. terus issue yang dicover juga sangat luas, menunjukan seberapa besar pengaruh mafia italy di percaturan dunia.

    Yang paling menarik menurut saya itu di bagian Godfather III, yang menceritakan adanya skenario mafia dalam konspirasi pembunuhan Paus Yohanes Paulus I (pendahulu Paus Yohanes Paulus II) yang merupakan salah satu paus tersingkat dalam sejarah gereja katolik. Teori konspirasi ini berkembang karena sedemikian dalamnya intervensi mafia di dalam hirarki gereja (sampai sejumlah uskup dan kardinal di italia dan amerika diketahui merupakan anggota dari mafia) sehingga paus berencana untuk melakukan pembersihan total. Dan malam hari sebelum paus ini melaksanakan niatnya dia meninggal. Siaran resmi Vatikan menyatakan bahwa paus salah minum obat, namun demikian Vatikan menolak dilakukannya otopsi terhadap jenasah paus tersebut.

    Jadi melenceng banget sih (doh) tapi emang keren, gak bosen nonton ulang filem ini :D.

    ReplyDelete
  3. @itikkecil
    Tetep ganteng? Tuanya? Gak ah... Ganteng pas waktu dia masih muda dulu...

    @galeshka
    Doh! Tampaknya sangat menggurita sekali ceritanya... Harus cari sana sini nih tentang hal itu... *malaaaassss*

    ReplyDelete
  4. ntar dvd-nya aku pinjam yaaa...*muka memelas*

    ReplyDelete
  5. @iChaL
    Seriously Cal... Bagaimana awak meminjamkannya ke kamu? Emang kamu belum nonton? Nonton lah... Bagus banget. BANGET. nget. Seriusan. Beneran. Disana pasti banyak lah yang jual dvdnya.

    ReplyDelete
  6. thanks postingannya, dapat tugas review God Father 3

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.