Buku: The Magician

Judul Buku: The Magician: The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #2
Penulis: Michael Scott
*edisi e-book yang bisa didonlod disini

Di akhir cerita buku pertama, Nicholas Flamel, Scatty, Josh, dan Sophie Newman, berhasil kabur dari Dr. John Dee ketika mereka dikepung di Ojai. Berkat bantuan dari The Witch of Endor, mereka melintasi leygate (atau leylines ya?) dan menuju Paris. Di Paris, kedatangan mereka sudah ditunggu oleh manusia abadi lainnya, yang tak kalah kejam dari Dr. Dee, yaitu Niccolo Machiavelli.

Niccolo Machiavelli? Does it ring a bell in your head?

Iya, Niccolo Machiavelli yang itu. Yang menulis The Prince. Ternyata ia juga memberikan pelayanan kepada Dark Elders sehingga ia juga mendapatkan keabadian.

Meskipun Dr. Dee dan Machiavelli berada di satu sisi yang sama, tapi bukan berarti keduanya dapat dengan mudah bekerja sama. Justru sebaliknya, mereka tidak saling menyukai. Keduanya sungguh bertolak belakang. Jika Dr. Dee akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya, seperti membuat kerusuhan di Ojai, membunuh banyak humani, membumihanguskan Inggris, maka tidak demikian dengan Machiavelli. Percaya atau tidak, masih ada sisi-sisi manusiawi dari Machiavelli. Ia tidak serampangan mau mengorbankan banyak nyawa. Ia pula tidak menggunakan cara-cara ekstrem dan menarik perhatian seperti yang digunakan oleh Dr. Dee.

Tapi, keduanya harus bekerja sama untuk menangkap Nicholas Flamel dkk. Suka tidak suka.

Atas saran Machiavelli, Scatty si The Warrior, harus disingkirkan. Karena kekuatan Scatty yang seolah tak ada habisnya itu, merupakan penghambat utama mereka untuk menangkap Nicholas Flamel dan si kembar, Sophie dan Josh. Dengan adanya Scatty yang masih melindungi mereka bertiga, niscaya misi akan mustahil untuk dijalankan. Karenanya, Machiavelli meminta bantuan Disir, makhluk keji yang sangat membenci Scatty. Adapula Nidhogg, makhluk buas legendaris yang susah dikendalikan, digunakan oleh Disir untuk mengalahkan Scatty.

Lalu, bagaimana dengan Josh? Apa ia masih marah terhadap Nicholas Flamel? Masih ingin punya kekuatan seperti Sophie? Jawabannya, tentu saja masih. Dan lama-lama, jujur saja, saya jadi sebal dengan Josh. Kok ya jadi orang keras kepala sekali, batu. Dibilangin ya ngeyel.

Tapi sudahlah. Toh, akhirnya kekuatannya dibangkitkan juga kok. Puas situ Josh? Puas? *halah, apa sih*

Opini tentang buku:

Lebih baik dari buku yang pertama. Kejar-kejarannya lebih terasa. Saya jadi deg-degan sendiri deh. Ini si Josh bakal ketangkep gak sih sama Dr. Dee dan Machiavelli? Ini si Josh bakal dibangkitkan gak sih kekuatannya? Terus, ini gimana dengan si Scatty?

Dan, munculnya tokoh Niccolo Machiavelli menambah warna tersendiri. Ia memang bekerja untuk lawan, tapi ia tidak kehilangan seluruh sisi manusiawinya. Meskipun begitu, ia tetap terkenal dengan manipulasinya, kekejamannya, yang kalau dideskripsikan oleh Scatty, "Machiavelli itu bener-bener lebih jahat deh dibandingkan Dr. Dee." Tapi sayangnya, di buku ini kurang digambarkan kekejamannya Machiavelli. Yah... Mungkin karena itu tadi ya? Machiavelli masih ada baiknya meskipun sedikit. :D

Terkait dengan judul: The Magician. Tadinya saya berpikir Michael Scott akan menceritakan lebih banyak tentang Dr. John Dee. Karena bukankah Dr. Dee yang mendapat julukan The English Magician? Namun, rupanya Dr. Dee tidak terlalu banyak dibahas disini. Inti cerita dari buku ini adalah selama mereka di Paris Nicholas Flamel mencari orang yang bisa mengajarkan Sophie bagaimana caranya menguasai elemen api dan mencari Elder yang mau membangkitkan kekuatan Josh, tentu saja bagaimana caranya agar selamat dari kejaran Dr. Dee dan Machiavelli.

Skala 1 - 5, saya berikan nilai 3 untuk The Magician.

4 comments

  1. kok aku ga terlalu doyan yax? terlalu imajinatif gitu, he... oya, calam kenal... follow nd komen balik yax!

    ReplyDelete
  2. @ ciptanirmala
    Yaaa... Mungkin saja buku2 seperti ini bukan selera kamu. Semuanya balik lagi ke masalah selera kan? Dan, salam kenal kembali. Terima kasih sudah sudi untuk mampir dan berkomentar. :)

    ReplyDelete
  3. bikin deg2an kok cuma 3 kim.. ?
    udah berapa buku seri ini yang dibaca? review full dan singkat donk.. uda lama meninggalkan fiksi seperti ini (baca : harry potter), karena kebanyakan jadinya berbau romance macam book of ashes atau apalah itu judulnya =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Deg2annya gak cukup untuk ngasi 4 atau 5 bintang. Hehehe... Btw, aku sudah tamat baca serial ini. Ceritanya cukup seru dan ringan. Bisa cepat selesailah bacanya... :D

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.