[Book] LoTR: The Fellowship of The Ring

Judul: Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring (Sembilan Pembawa Cincin)
Penulis: J. R. R. Tolkien
Penerjemah: Gita Yuliani K.
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan VIII, January 2010)
Halaman: 511
ISBN: 978-979-686-693-9


Tiga Cincin untuk raja-raja Peri di bawah langit,
Tujuh untuk raja-raja Kurcaci di balairung batu mereka,
Sembilan untuk Insan Manusia yang ditakdirkan mati,
Satu untuk Penguasa Kegelapan di takhtanya yang kelam
Di negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela.

Satu Cincin 'tuk menguasai mereka semua, Satu Cincin 'tuk menemukan mereka, Satu Cincin 'tuk membawa mereka semua dan dalam kegelapan mengikat mereka
Di negeri Mordor di mana Bayang-bayang merajalela.

Alkisah di sebuah negeri bernama Shire yang tenang, hidup seorang hobbit muda bernama Frodo Baggins. Dia adalah keponakan dari Bilbo Baggins yang sudah kita kenal dari buku yang berjudul The Hobbit. Dari Bilbo, Frodo mewarisi semua kekayaan yang dimiliki Bilbo, mulai dari rumah Bag End hingga Cincin ajaib yang bisa membuat pemakainya tidak terlihat. Ya, Cincin yang didapat oleh Bilbo dari hasil bermain teka-tekinya dengan Gollum itu adalah Cincin Utama milik Sauron si Raja Kegelapan.

Namun, sejak menjadi pemilik Cincin itu hidup Frodo mulai tidak tenang. Desas-desus pun berhembus ada Penunggang Hitam yang mencari hobbit bernama Baggins di Shire. Untunglah Gandalf telah memperingatkan Frodo akan bahaya Cincin itu. Cincin itu tidak akan aman di Shire dan yang menjadi pembawa Cincin tersebut pun nyawanya terancam.

Bersama ketiga sahabatnya, yaitu Sam Gamgee, Meriadoc Brandybuck, dan Peregrin Took, juga seorang Ranger penjaga hutan bernama Strider, mereka menuju Rivendell. Di sana mereka akan bertemu Elrond, peri penguasa Rivendell, dan Gandalf si Kelabu.

Perjalanan menuju Rivendell dipastikan penuh bahaya mengancam. Sembilan Penunggang Hitam telah mengintai Frodo dan teman-temannya. Mereka adalah Nazgûl atau Ringwraiths. Mereka adalah sembilan manusia yang dimasa hidupnya adalah seorang raja yang hebat, namun karena mereka menerima Cincin dari Sauron maka hidup dan mati mereka pun terikat dengan Sauron. Mereka menjadi budak Sauron.

Beruntunglah Frodo dan teman-temannya berhasil mencapai Rivendell dengan selamat, meskipun dengan kepayahan yang luar biasa. Di sana Elrond sudah menunggu. Rencananya mereka akan membicarakan langkah apa yang harus ditempuh terkait dengan Cincin itu.

Akhirnya ditentukanlah bahwa Cincin itu harus dimusnahkan di gunung dimana Cincin itu ditempa, yaitu di Gunung Api di Mordor. Juga ditentukan siapa saja yang berangkat ke sana. Mereka adalah Frodo Baggins, Gandalf, Aragon, Sam Gamgee, Meriadoc Brandybuck, Peregrin Took, Gimli, Boromir, dan Legolas. Empat dari bangsa hobbit, dua dari bangsa Manusia, satu dari Penyihir, satu dari bangsa kurcaci, dan satu dari bangsa Peri.

Sebuah cerita yang mampu menyihir saya dengan kata-katanya. Beruntung terjemahan dari Gita Yuliani K. ini bagus. Teman-teman bilang kalau buku dalam bahasa aslinya tidak mudah dipahami. Mabok bacanya, begitu kata mereka. Saya tidak tahu, padahal saya punya e-booknya tapi belum pernah saya baca sama sekali. Hihihi... ihikhik Mendengar cerita mereka itu akhirnya membuat saya memutuskan untuk membeli bukunya. Satu set box collection sekaligus, yang isinya ada The Hobbit dan tiga buku Lord of The Rings. Saya pun tidak menyesal jadinya telah membeli buku ini. Sebuah buku yang pantas untuk dikoleksi.

Membaca The Fellowship terasa buku ini kaya sekali dengan imajinasi. Dari penggambaran tentang Shire yang tenang, damai, indah, hingga ke Mordor yang menyeramkan dan gelap. Well, saya tidak bisa menuliskannya sedetil Mr. Tolkien seperti di bukunya, tapi kira-kira begitulah yang bisa saya simpulkan. sengihnampakgigi

Belum lagi makhluk-makhluk yang ada di dalam cerita ini, seperti Orc, Nazgûl tadi, hobbit, kurcaci, dan yang lainnya. Atau tokoh yang digambarkan unik seperti Tom Bombadil yang suka melompat, menari, dan bernyanyi. Cerita ini sungguh kaya, detil, dalam, dan mengalir dengan lancar sehingga membuatnya menarik untuk dibaca. Jadi, bisakah saya mengatakan kekuatan dari buku Mr. Tolkien adalah plot yang dibangun serta karakter tokoh-tokohnya yang kuat? Mengingat bagaimana tadi telah saya katakan sebelumnya Mr. Tolkien menulis dengan detil cerita ini.

Saya bukan (atau mungkin belum menjadi) penggemar Mr. Tolkien. Buku beliau yang baru saya baca pertama kali adalah The Hobbit. Saya nonton film pertama LoTR ini bertahun-tahun yang lalu saat saya masih SMP dan baru berkesempatan membaca bukunya sekarang. Dan, tumben sekali ketika membaca, saya tidak membandingkan antara buku dan filmnya. Justru, saya menjadikan bayangan-bayangan memori yang saya ingat dari film (beberapa scene) sebagai panduan dalam membaca buku ini. Maksud saya, panduan semacam... imajinasi? Entahlah. Saya hanya bisa memberi contoh. Misalnya, dibukunya ketika Frodo dikejar-kejar oleh Penunggang Hitam di dekat Rivendell. Saya langsung membayangkan--sambil tetap membaca bukunya--Frodo dan Arwen berkuda dengan kencang sekali dan mereka dikepung sembilan Penunggang Hitam. Ingat kan scene ini? Lalu, ketika Frodo berhasil menyeberangi sungai dan Penunggang Hitam akhirnya tersapu oleh banjir yang tiba-tiba datang. Di bagian itu, saya ingat dengan jelas Arwen yang merapalkan sesuatu dalam bahasanya dan kemudian air bah pun datang menggulung Penunggang Hitam itu. Dan masih banyak contoh lainnya. sengihnampakgigi

Buku yang bagus. Bagi yang belum membaca, sempatkanlah waktu untuk membacanya.

Skala 1 - 5, saya beri nilai lima untuk Sembilan Pembawa Cincin.

8 comments

  1. well... saya punya koleksi ini satu sampe 3, plus the hobbit juga. emang baguuss ceritanya. #tapi bahasanya agak berat

    ReplyDelete
  2. salah satu film yang baik buku maupun serinya.. wauw. :D

    ReplyDelete
  3. @ Gaphe
    IMO, yang terjemahannya gak berat sih bahasanya. Katanya yang berat itu yang bahasa inggrisnya. *besi kali berat. =))*

    @ takodok
    Iyaaa... Bener banget. +1000. Btw, bookclub kita ini mau ngebahas tentang apanya? Terus, mau dibahas dimana? :D

    ReplyDelete
  4. Niat J. R. R. Tolkien bikin cerita untuk pengantar tidur anaknya berbuah buku sukses bikin banyak orang terpukau :) Buku & filmnya sama-sama jempolan

    ReplyDelete
  5. @ Heni Puspita
    Iya, setuju banget. Keren abis dah! :D

    ReplyDelete
  6. saya sedang berusaha menyelesaikannya buku ini. Tadinya cuma suka ama filmnya, ga pernah tertarik sama bukunya. Soalnya salah satu temen yang udah pernah baca bilang isinya banyak nyanyi-nyanyian..*gampang kepengaruh*

    Tapi gara-gara mampir ke multiplynya salah satu Eorlingas (komunitas penggemar J.R.R. Tolkien Indo), saya jadi penasaran dan tergiur, dan ternyata emang ceritanya bagus banget. :D

    ReplyDelete
  7. @ mauritia
    Emang banyak nyanyian2nya sih. Tapi kalau saya sih, pas bagian ini saya skip aja. Ga ngefek juga kok nyanyian2 itu. Hehehehe...

    ReplyDelete
  8. Thanks for a marvelous posting! I quite enjoyed reading it, you are a great author.
    I will be sure to bookmark your blog and will often come back very
    soon. I want to encourage that you continue your great writing, have a nice morning!
    Here is my web site :: online casino bonus no deposit

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.