Berita Buruk

"Sometimes life hits you at the head with a brick. Don't lose faith."
(Steve Jobs)

Hari ini saya pulang cepat dari kantor. Saya disuruh pulang cepat oleh bos saya. Alasannya untuk apa juga menahan saya di kantor kalau sayanya aja sedikit-sedikit nangis. Mau kerja juga gak bisa konsentrasi. Karena sebentar-sebentar pasti nangis.

Dan kenapa saya menangis, bahkan sampai saat ini pun saya masih menangis? Karena pagi tadi kakak saya menelpon saya. Ia memberitahu hasil PET scan ayah saya. Kakak saya bilang di liver ayah saya tumbuh lagi tumor. Rencana awal dokter adalah akan membakar tumor tersebut, entah lewat apa. Radiasi mungkin ya. Namun, karena posisi tumbuh tumornya yang dekat pembuluh empedu, rencana itu diurungkan. Karena khawatir radiasi akan mengenai empedu, nanti efeknya ayah saya jadi kuning, ayah saya tidak kuat, dan yah gitu deh.

Dokter Tan Yew Oo memberi dua opsi. Pertama, minum obat selama tiga bulan. Tapi, obat tersebut efek sampingnya adalah ayah saya bisa buang air besar terus, tensi darah tinggi, leukosit atau trombositnya turun, dan entah apalagi. Opsi ini jelas dicoret. Ayah saya sudah tua. Fisiknya jelas tidak kuat kalau harus menanggung efek samping sebanyak itu. Kedua, kemo seperti biasa sebanyak enam kali, baru setelah itu kembali di PET scan. Opsi kedua ini yang paling mungkin untuk dilakukan meski itu juga tidak menjamin opsi ini akan berhasil.

Karena...

Di hasil PET scan tersebut banyak titik yang muncul namun hanya satu titik yang sangat jelas, yaitu tumor tadi. Titik-titik yang lain berarti apa dong? Silakan berasumsi sendiri. Untuk menjawab pertanyaan itu saja saya tidak berani.

Dan ketika saya mendengar cerita tersebut dari kakak saya, saya langsung terduduk di tangga kantor. Tak mampu saya membendung tangis. Saya pun harus merelakan diri saya menjadi objek tontonan teman-teman sekantor karena saya menangis sesenggukan. Bahkan bos saya sampai harus mendatangi dan menenangi saya.

Saya berusaha untuk tidak marah ke Tuhan atau memaki-Nya karena membiarkan ayah saya sakit. Karena seperti yang Steve Jobs bilang, "Sometimes life hits you at the head with a brick. Don't lose faith." Hidup itu terkadang pahit dan sakit, dan saya tidak boleh patah semangat. Saya harus berusaha untuk kuat, atau setidaknya tampil kuat, untuk ayah saya.

Yah, inilah hidup. Belajarlah dari hidup. Petiklah hikmah dari setiap kejadian.

8 comments

  1. tetap khusnudzon sama Allah ya Kimi.
    dan betul, sebisa mungkin kuatkan dirimu ketika di depan ayah. Ayah butuh dukungan dan doa dari orang2 sekitarnya. And about psychological things, i'm sure you know how to react properly :)

    semoga ayah diberi kesembuhan dan kesabaran ya Kimi, kamu juga *peluuuukkk*

    ReplyDelete
  2. semoga Ayahnya diberikan yang terbaik ya... keep the faith...
    Tetap semangat juga...

    ReplyDelete
  3. @ Applausr
    Amiiiin... Terima kasih doanya, Mas. :)

    ReplyDelete
  4. Kim.. boleh nangis... tapi kalau bisa, harus tetap ceria buat Ayah kamu ya *peluk2*
    Turut mendoakan yg terbaik buat kalian semua.

    ReplyDelete
  5. @ Adelheid
    Terima kasih, Mbak, doanya. :)

    ReplyDelete
  6. I've already the post for this time, i'm sorry.... Hope everything is be okay...

    Anyway, i like the quote, very fitted on my whole condition....

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.