Surat untuk Papa

Dear Papa,

Belakangan ini di jagat maya sedang ramai dengan surat terbuka. Aku jadi iseng-iseng ingin juga bikin surat terbuka untuk Papa. Barangkali di sana Papa sudah jago untuk buka internet dan baca-baca blog. Hehehe... Atau barangkali Papa malah sedang duduk di sampingku ketika aku sedang menulis ini.

Pa, hari ini seharusnya hari ulang tahun Papa yang ke 69. Biasanya pagi-pagi aku sudah bangun dan mencari Papa di kamar dan langsung mengucapkan selamat ulang tahun. Malamnya kita sekeluarga makan bersama di restoran langganan kita. Tahun lalu kita merayakan ulang tahun Papa dan Mama berbarengan di sebuah restoran. Kita mengundang beberapa saudara, adik Papa, sepupu Papa, bahkan teman-teman Minak pun ikutan hadir. Di saat mengucapkan kata sambutan, sebelum berdoa Papa menitikkan air mata. Siapa sangka ulang tahun itu adalah ulang tahun terakhir Papa yang kita rayakan bersama?

Aku ingat kado pertamaku untuk Papa. Waktu itu aku masih kelas 3 SMA. Kadonya hanya sebuah buku, yang entah Papa baca atau tidak. Aku juga menyertakan sepucuk surat untuk Papa di kadoku itu. Siang setelah aku pulang sekolah, aku mendapat ponsel Nokia 6600 untukku. Lah, ini yang ulang tahun Papa kok aku yang dapat hadiah? Hahaha... Tapi, aku senang bukan main. Papa tahu saja waktu itu aku memang kepingin punya ponsel tersebut. :)

Kemudian, aku ingat suratku berikutnya untuk Papa. Bukan surat di hari ulang tahun sih. Iseng-iseng kukirim sebuah surat cinta untuk Papa. Kuberikan langsung ke Papa. Dan setelah Papa membacanya, Papa bilang, "Amin... Amin... I hope I will get better soon." 

Dan setelah itu, aku berhenti menulis surat untuk Papa. 

Mulai sekarang akan aku usahakan akan menulis surat untuk Papa di hari ulang tahun Papa. Sebagai pengingatku agar tidak melupakan Papa dan juga sebagai pelepas rindu. 

Pa, tidak terasa sudah 6 bulan Papa pergi. Bulan-bulan pertama Papa pergi terasa begitu berat bagiku. Aku selalu memimpikan Papa. Aku sering menangis. Aku sering stres sendiri. Lambat laun rasa duka itu mulai berkurang. Frekuensi memimpikan Papa pun sudah mulai berkurang. Beberapa minggu yang lalu aku memimpikan Papa. Setelah sudah cukup lama Papa tidak hadir di mimpiku, kemarin itu Papa datang lagi. Di mimpiku itu Papa menelponku. Tidak begitu jelas apa yang Papa katakan. Aku hanya merasa sambungan telpon itu waktunya terbatas dan hanya sebentar. Jadi, aku langsung saja bertanya Papa ada dimana. Sambil menangis aku berkali-kali bertanya, "Pa, Papa dimana? Cepat pulang, Pa. Aku kangen." 

Di hari ulang tahunmu kali ini sebenarnya banyak hal yang ingin kuceritakan. 6 bulan sejak Papa pergi begitu banyak cerita di rumah. Begitu banyak kejadian yang tidak terduga. Semuanya harus kami jalani dengan ikhlas dan sabar. Terasa berat tanpa kehadiran Papa menemani kami melewati ini semua. Tapi, aku percaya Papa pasti ingin kami kuat. Kuat itu bukan pilihan, tapi sebuah keharusan. Bukankah begitu, Pa? Kita sudah pernah bersama-sama melewati masa sulit dan kita berhasil melewatinya. Dengan begitu, seharusnya cobaan apapun yang datang berikutnya kami pasti bisa melewatinya. :)

Sebelum aku mengakhiri surat singkatku ini, aku ingin minta maaf terlebih dahulu ke Papa. Maafkan aku sewaktu Papa masih bersama kami, aku hanya bisa memberikan Papa kado sebuah buku dan sepucuk surat. Sekarang ini aku paling hanya bisa menghadiahi Papa Al-Fatihah sebagai kado ulang tahun Papa. Tentu saja, doaku untuk Papa tidak terbatas di hari ini saja. Doaku selalu kukirim untuk Papa di setiap sholatku dan di setiap saat aku mengingat dan merindukan Papa. 

Selamat ulang tahun, Pa. Semoga Papa tenang dan bahagia di sana. *al-fatihah*

4 comments

  1. met ultah juga alm Papa-nya Kimi, semoga beliau tenang dan bahagia di sana *aminnnn*

    ReplyDelete
  2. *Al-Faatihah....

    Kimi deket banget yah sama papanya.... :')

    ReplyDelete
  3. Semoga beliau dimudahkan, dilapangkan,.. dan amalan ibadah beliau diterima.. Amin

    ReplyDelete
  4. semoga di lapangkan kuburnya, diterangkan jalannya, moga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya...amin

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.