Tentang Kesalahan Bodoh dan Sebuah Blog

Setelah saya curhat di sini dalam rangka melawan jerawat, sekarang bagaimana perkembangannya? Alhamdulillah, dengan perawatan yang super duper serius sekarang sudah lebih baik. Wajah saya tidak ternak jerawat lagi. 

Oh iya, sebelum saya meneruskan cerita saya, saya ingatkan terlebih dulu ya tulisan ini bakal panjang banget. Bagi yang penasaran, silakan lanjut membaca. Semoga kalian tabah ya. :)

Lanjut...

Sekarang saya semakin mengenal kondisi wajah saya. Rupanya wajah saya ini sensitif dan kulit sensitif tidak boleh sembarangan pakai ini itu. Berhubung dulu saya tidak tahu kulit saya sensitif, jadi saya cuek saja pakai Facial Treatment Clear Lotion SK II yang mengandung AHA itu. Ternyata AHA yang membuat wajah saya jadi berjerawat. Saya kira dulu itu karena purging. Karena katanya kan SK II bisa bikin purging, apalagi kalau sebelumnya pernah perawatan di klinik kecantikan. Katanya sih begitu.

Tapi saya heran. Ini kok purging-nya gak kelar-kelar. Saya googling dong ya ini kira-kira penyebabnya apa. Eh ternyata saya baru tahu bahwa sebenarnya yang namanya purging, yang katanya masa detoks, itu tidak ada. Purging itu sesungguhnya suatu kondisi kulit wajah menolak apa yang kita pakai. Kalau jerawatan melulu, kulit merah, dan sebagainya itu pertanda kita harus mengecek kembali skincare/kosmetik yang kita pakai. Tapi, di tempat lain saya baca purging itu ada masanya. Kalau masih seminggu, masih oke lah. Kalau sudah berbulan-bulan, itu bukan purging lagi namanya.

Jadi, mana yang benar? Entah. Mungkin ada pembaca yang lebih paham soal ini bisa dibantu dengan pencerahannya. :D

Nah, kembali ke soal wajah. Begitu saya curiga jerawat ini bukan hasil purging, saya mencoba jadi detektif. Saya selidiki kira-kira skincare yang mana yang memicu jerawat tumbuh terus. Saya hentikan lotion SK II karena banyak yang mengeluh kulit sensitifnya tidak cocok dengan toner yang satu ini. Ternyata kecurigaan saya betul. Setelah lotion SK II dihentikan, jerawat juga berhenti. Saya ganti dengan light lotion Hada Labo Gokujyun, alhamdulillah cocok. Wajah saya jadi lembut. Ah, senangnya...

light lotion Gokujyun untuk kulit berminyak


Satu permasalahan usai, tapi masih ada permasalahan berikutnya. Apalagi kalau bukan bekas jerawat yang bandel? Hore! Sebalnya saya dengan jerawat-jerawat yang kemarin itu sudah mah jerawat gede, eh pakai acara bikin muka jadi bopeng. Saya jadi stres gila. Sedih amit-amit. Duh, wajahku gak mulus lagi kayak dulu... Untung saja Mas Rafael Nadal gak protes.

Kembali saya googling bagaimana caranya menghilangkan parut bekas jerawat. Ada yang bilang mikrodermabrasi lah, pakai bahan-bahan alami lah, minum ini itu, dan pakai cara ini itu. Opsi mikrodermabrasi saya coret karena selain mahal saya rada kapok kalau mau balik lagi perawatan sophisticated ke dokter kulit atau ke klinik kecantikan.

Lalu saya tergiur dengan iklan seorang teman. Iklannya bilang kalau minum suplemen dagangan dia (gak usah sebut merk ya) bisa menghaluskan, mencerahkan kulit, menghilangkan bekas jerawat, dan segudang manfaat lainnya. Apalagi katanya suplemen itu mengandung collagen yang bagus untuk kulit. Saya yang gampang tergoda ini akhirnya beli deh. Yup, segitu desperate-nya saya sama nih acne scars.

Sebenarnya sebelum saya memutuskan untuk beli suplemen tersebut, saya sempat ragu. Saya ragu dengan kandungan suplemen itu. Isinya apa saja? Sudah masuk BPOM belum? Aman gak buat tubuh? Percuma dong saya sudah food combining segala kalau saya masih sembarangan masukin makanan atau minuman gak jelas ke tubuh saya. Capek-capek merawat badan tapi harus dirusak dengan suplemen yang gak jelas juntrungannya? Kasihan badan saya.

Tapi, saya masih frustrasi dengan acne scar di wajah saya. Akal sehat jadi kalah dengan frustrasi. Saya beli suplemen tersebut. Dan hasil pembelian impulsif itu membuat saya menyesal. I made a stupid mistake. Buat apa saya beli suplemen karena saya stres dengan muka saya? Saya kan gak tahu isi kandungan suplemen itu. Saya tergoda karena iklan dari teman saya? Duile, namanya juga orang dagang pasti iklannya yang bagus-bagus lah.

Karena saya gak yakin, saya googling suplemen tersebut. Di halaman pertama google, isinya kebanyakan yang bagus-bagus dari suplemen itu. Bagaimana orang tidak tergoda kalau dari hasil googling kebanyakan yang bagus saja. Tapi, saya terus mencari sampai akhirnya ketemu di satu forum yang membahas suplemen ini juga. Ternyata benar dugaan saya. Di sana banyak yang gak yakin dan mereka mempertanyakan banyak hal terkait si suplemen. Dari sana saya baru tahu kalau suplemen ini ternyata susu. Kampret. Lebih kampret lagi saya sudah transfer uang ke teman saya ini untuk beli suplemen tersebut. Semakin kampret begitu saya terus membaca thread tentang suplemen ini. Kesimpulan saya: mengerikan.

Ya sudah lah. Apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur. Suplemen sudah sampai di rumah dan masih terbungkus rapi. Untuk membuka bungkusnya saja saya sama sekali gak niat. Terus, bagaimana dengan acne scar saya? Apa boleh buat. Terpaksa saya berteman dengan mereka.

Sekarang saya semakin yakin saya gak perlu-perlu amat suplemen kalau pola makan saya sudah bagus, apalagi suplemen yang aneh, gak jelas bahannya, meski katanya punya segudang khasiat. Percuma juga makan suplemen kalau pola makan harian berantakan. Kalau pola makan sudah benar dan diikuti dengan gaya hidup sehat, dengan sendirinya kita akan merasakan manfaatnya kok. Oke, gaya saya sudah seperti praktisi kesehatan belum? :P

Setelah kecewa dengan pembelian impulsif-luar-biasa-kampret itu--or should I say panic buying?--saya iseng-iseng googling dan ketemu blog yang menurut saya isinya bagus banget. Nama blognya Random Wonderland. Isi blognya berbeda dengan kebanyakan beauty blog yang pernah saya baca. Blognya (sepertinya sih) jarang ada review berbayar skincare ini itu atau kosmetik ini itu. Lintang Rinastiti, si empunya blog, mendidik pembaca blognya untuk jadi pintar dan kritis. Kalau beli skincare, kosmetik, sabun, sampo, dll itu perhatikan bahan-bahannya! Kita harus aware dengan apa-apa yang kita berikan ke tubuh kita. Ada di satu postingan-nya Lintang cerita sebelum dia beli skincare/kosmetik/apapun dia cek dulu ingredients yang ada. Kalau dia gak tau bahan yang dimaksud, dia langsung googling di tempat. 

Bagus sih... Tapi, saya tidak bisa seteliti itu. Mungkin nanti bisa. :P

Yang bikin saya lebih takjub Lintang rajin posting resep DIY, entah itu masker, bedak, facial scrub, body scrub, serum, bahkan deodorant! Mulai dari cara bikin masker yang gampang (cuma mencampurkan bahan-bahan alami jadi satu terus templokin ke muka) sampai cara yang bikin saya malas buat mencoba. Bagaimana gak malas kalau disuruh fermentasi segala. Sebagai anak IPS saya hanya mau cara yang praktis saja. Hubungannya apa coba, Kim? Gak ada. :r

Hal yang juga membuat saya suka dengan Random Wonderland adalah dengan mindset Lintang soal perawatan diri. Banyak wanita yang rela merogoh kantong dalam-dalam untuk menjadi cantik, tidak terkecuali saya. Mereka beli skincare yang mahal karena tergiur dengan klaim yang diberikan. Syukur alhamdulillah kalau cocok. Kalau tidak cocok, bagaimana? Buang-buang uang jadinya kan. Eh tapi tenang, duit di tabungan masih ada kok buat beli skincare merk lain yang sama mahal atau bahkan lebih mahal. Ini semua demi wajah awet muda, cantik, halus, mulus, lembut, putih, dan bebas jerawat! Halah.

Jadi menurut Lintang, perawatan wajah dan tubuh itu tidak perlu mahal. Cukup ke dapur dan lihat apa yang ada di sana. Kopi bubuk bisa dijadikan scrub badan. Gula bisa untuk scrub wajah. Teh hijau bisa dijadikan masker untuk kulit wajah berjerawat. Beras bagus untuk kontrol minyak. Masker pisang juga bisa untuk memudarkan bekas jerawat. Masih banyak bahan alami yang lain kok kalau kalian mau coba. Kuncinya satu: konsistensi. Jangan mengharapkan hasil instan dari perawatan alami. It takes time. Gak apa-apa toh lama, yang penting aman.

Setelah baca-baca blog Lintang sampe saya capek sendiri (sayang postingan terakhirnya bulan Maret lalu), saya kembali semangat untuk pakai bahan-bahan alami. Tapi, gak bakal seekstrem Lintang juga sih yang sampe fermentasi segala. Saya mah ogah. Bikin masker atau scrub yang dasar saja lah. Saya masih rajin facial scrub menggunakan bahan gula, minyak zaitun, madu, dan lemon. Diteruskan saja lah ya.

Dulu saya rajin pakai masker teh hijau. Kemudian bosan. Mungkin sekarang bisa saya lanjutkan lagi. Sekarang sih sedang rajin pakai masker wortel dan timun karena lagi senang minum jusnya. Ampasnya saya jadikan masker. 

Sebagai penutup tulisan ini, saya hanya ingin bilang percuma juga perawatan macam-macam, entah pakai bahan alami atau pakai produk di pasaran, kalau pola makan masih berantakan. Ini juga sebenarnya pengingat untuk diri sendiri. Satu hal lagi, jangan lupa olahraga.

So, stay pretty! Stay healthy! Be happy! ;)

12 comments

  1. Aku kok sudah agak lama tidak jerawatan ya. Halaaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah... Enak dong sudah gak jerawatan lagi, Mas. Aku mau!

      Delete
  2. aku dulu mulus, sejak punya anak jadi jerawatan terus, hormonal kali ya, entahlah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi, Mbak Nay. Stres gak sih jerawatan terus?

      Delete
  3. saya dari dulu aneh, nyaris ga pernah mengenal itu jerawatan hahaha, palingan komodo yg sering iseng bertebaran di hidung yg konon obatnya simpel: madu plus gula

    dan ya ya olahraga itu detoks alami, bikin racun2 keluar dari keringet, mari gowes #hloh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku olahraga aerobik aja, Om. Atau zumba. Atau pilates. Atau jalan kaki saja. Hihihi...

      Delete
    2. olahragamu jauh lebih keren euy huehue

      Delete
  4. udah ketiga kalinya nih nulis komen dan gagal mulu disuruh login -_-
    klo gagal lagi, udaaah nyerah deh.

    komennya : jerawat gak bikin stress lagi. minyaknya yang bikin miris

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku sekarang sudah tidak terlalu bermasalah lagi sama minyak. Yeay!

      Delete
  5. wah jadi pingin nyoba hudalabonya, yg bikin kulit halus, soalnya jerawat ini ga hilang2, padahal uda di suruh pergi. dasar jerawat tak tau malu

    ReplyDelete
  6. oh noo jerawatku jerawat batu kakkkk :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh... Susah juga ya kalau jerawat batu. :(

      Semoga cepat sembuh ya dari jerawat batu. Semoga segera hilang semua jerawatnya. :)

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.