Kenapa Wuthering Heights?

Day 7.

Selain pertanyaan "Kapan menikah?" ada pertanyaan lain yang sulit saya jawab. Pertanyaan itu adalah "Apa saja buku favoritmu?". Sejak dulu setiap kali saya ditanya ini niscaya saya selalu bingung akan jawabannya. 

Kenapa bingung?

Karena ada banyak buku yang saya suka. Saya sendiri sampai lupa buku apa saja yang saya suka. Saya harus lihat akun Goodreads saya dulu untuk menyebut semua buku yang saya suka. 

Tapi...

Akan selalu ada satu buku yang membuat kita terkesan, in any ways. Dan buku itu buat saya adalah Wuthering Heights, yang merupakan karya satu-satunya dari Emily Brontë. Pertama kali baca di tahun 2011 yang lalu saya tahu saya sudah dibuat terkesan dengan ceritanya. By the way, saya sudah menulis resensinya di blog buku saya.




Sebuah kisah dark romance antara Catherine dan Heathcliff yang ceritanya begitu gelap. Kisah cinta mereka yang begitu egois harus menyakiti semua pihak di sekeliling mereka. Di satu sisi mereka berdua sangat menyebalkan. Kok bisa-bisanya ada sejahat Heathcliff dan seegois Catherine? Tapi, di sisi lain Emily Brontë menuliskannya dengan sangat jelas, tegas, dan tega. Justru itu yang menurut saya membuat cerita ini sangat menarik. 

Emily Brontë tidak segan-segan untuk menulis "semaunya" meski dia tahu para pembacanya mungkin saja merasa tidak kuat ketika disodori kegelapan demi kegelapan. Kejahatan macam apalagi yang akan dibuat oleh Heathcliff? Ceritanya begitu emosional dan membuat kita seperti naik roller-coaster. Meski begitu, saya tidak berhenti. Saya terus saja membaca. Saya menikmati kisah sakit dan menyedihkan ini. 

Karena cerita cintanya yang tidak biasa ini--berbeda dari cerita di pasaran--membuat saya terkesan dengan Wuthering Heights

6 comments

  1. Awal baca resensinya dulu saya tak begitu penasaran, skarang saya jd pnasaran dgn buku yg tampaknya memiliki alur non mainstream ini

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya aku nggak terlalu menikmati baca romance, tapi kayaknya kalau dark romance gini harus masuk list bacaan. Noted. Thanks, Kimci...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku ini wajib banget untuk dibaca, Mbak Anggi. Jangan sampai nggak pokoknya. At least, dibaca sekali dalam seumur hidup.

      Delete
  3. aku punya bukunya, masi di segel (Ya Allah maafin aku ya Allah, beli buku ngga dibaca juga) nanti sampe rumah aku buka, aku simpen lagi dulu, lagi baca Jonatahan stroud soalnya... :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ish. Parah banget masih disegel. Segera dibaca, Lu! Wajib ini mah. :P

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.