Film di April 2017

Bulan April yang lalu cukup banyak film yang saya tonton. Ada sepuluh judul film. Mungkin ini balas dendam dari bulan Maret 2017 di mana saya hanya menonton lima film.

Baiklah. Mari kita langsung saja membahas sepuluh film di bulan kemarin. Ini dia daftarnya:

1. The Boss Baby (2017)

Ceritanya tentang ada perusahaan bayi di suatu tempat yang dipimpin dan dijalankan oleh bayi-bayi. Suatu hari The Boss Baby (Alec Baldwin) diutus ke keluarga Tim (Miles Christopher Bakshi). Dia mendapat misi untuk mencegah orangtua memelihara anjing. Orangtua seharusnya membesarkan bayi, bukan anjing. Kedatangan The Boss Baby tentu membuat Tim cemburu. Keributan kerap terjadi antara keduanya. Namun, demi misi dan kesepakatan yang dibuat dengan terpaksa Tim bekerja sama demi kesuksesan misi yang diemban The Boss Baby.





Filmnya lumayan lucu. Cukup menghibur meski lebay di sana sini.

Rating: 3/5 - I liked it

2. Kimi No Na Wa (2016)

Dengan kehebohan yang ada saya kira film ini luar biasa banget. Eh ternyata pas saya tonton filmnya biasa saja. Tidak seheboh yang dibicarakan orang-orang.

Rating: 2/5 - it was okay

3. Captain Fantastic (2016)

Ben (Viggo Mortensen) mendidik dan membesarkan keenam anaknya dengan cara yang tidak biasa. Mereka hidup secara mandiri dan tinggal terpencil di dalam hutan. Olahraga yang cukup keras dan ekstrem, berburu, dan homeschooling adalah cara Ben mendidik anak-anaknya tanpa terkecuali. Anaknya yang masih kecil pun tetap harus lari jauh dan ikut panjat tebing. Kehidupan mereka baik-baik saja sampai akhirnya mereka harus ke kota dan bertemu dengan keluarga dari istri Ben. Cara didikan Ben dikritik habis-habisan. Anak-anaknya mulai meragukannya. Ini adalah hantaman yang cukup telak untuk Ben.

Saya suka cara Ben mendidik anak-anaknya, meski tidak semuanya saya setuju. Saya suka Ben mengajarkan keenam anaknya untuk berpikir kritis dan terbuka pada semua pemikiran. Ben juga membiasakan anak-anaknya untuk berdiskusi. Jika ada pendapat atau apapun yang mengganjal, mari duduk bersama dan silakan keluarkan pendapatmu. Lalu, dengarkan dan hargai pendapat tersebut.

Pesan moral dari film ini adalah tidak ada rumus pasti dalam parenting.

Rating: 5/5 - It was amazing!

4. Dear Galileo (2009)

Film Thailand yang entahlah ceritanya tentang apa. Saya hampir mati kebosanan dibuatnya. Untung saja di tengah-tengah film muncul Ray MacDonald. Lumayan bisa bikin saya melek.


mirip Ashraf Sinclair nggak sih?


Rating: 1/5 - I didn't like it

5. Lion (2016)

Anak usia lima tahun tertidur di dalam kereta yang membawanya ribuan kilometer jauh dari rumahnya. Hidupnya terlunta-lunta sampai dewi fortuna menghampirinya. Dia diadopsi pasangan dari Australia. Syukur Alhamdulillah pasangan ini sangat menyayanginya dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.

Kisah bertahan hidup Saroo kecil (Sunny Pawar) di Calcutta dan usaha Saroo dewasa (Dev Patel) menjadi inti cerita film yang diangkat dari kisah nyata ini. Melihat Saroo kecil harus berjuang sendirian di kota asing tanpa siapapun yang dikenal, tidur di bawah jembatan, mengemis, menahan lapar, sangat membuat terenyuh. Cobalah lihat tampang polos Sunny Pawar di film ini. Sangat memohon iba kita! Apalagi ketika dia memanggil kakaknya, "Guddu?" Ah! Bikin mewek. Lalu, Dev Patel. Aktingnya semakin matang. Dan tentu saja semakin tampan dan semakin menggoda dengan tubuh atletisnya. Ehe. Baiklah. Fokus!




Rating: 5/5 - It was amazing!

6. Inside Out (2015)

Filmnya bagus dan menghibur. Pesan yang ingin disampaikan adalah terima dan rasakan semua emosi yang sedang mengalir. Jangan dipendam. Jangan ditahan. Jangan disangkal. Kalau sedih, akuilah. Kalau marah, katakanlah. Kalau takut, ceritakanlah. Kalau bahagia, ungkapkanlah. Karena semua emosi yang kita rasakan sama pentingnya dan membantu kita dalam bertahan hidup.




Rating: 5/5 - It was amazing!

7. Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009)

Bagi saya semua film Harry Potter itu tidak ada yang spesial. Tidak sebagus novelnya. Sudahlah. Jadi tidak usah berharap banyak dari filmnya.

Rating: 2/5 - It was okay

8. Crazy, Stupid, Love (2011)

Ryan Gosling keren banget sih, ya Allah... Badannya menggoda banget buat dipeluk. Hah!

Rating: 3/5 - I liked it

9. Office Christmas Party (2016)

Sebenarnya film ini rada lebay. Sedikit mengesalkan malah. But somehow it's still enjoyable to watch. Mungkin karena ada Jason Bateman dan Olivia Munn ya jadi bikin filmnya lebih segar untuk ditonton.

Rating: 2/5 - It was okay

10. Kartini (2017)

Ini pengakuan saya: Saya menyesal buang uang Rp 50ribu untuk nonton Kartini. Nama besar Dian Sastro tidak mampu membuat saya berkesan. Sejujurnya, sejak dulu sekali saya selalu merasa akting Dian Sastro itu biasa saja. Tidak spesial. Kurang berkarakter malah. Sepertinya dari satu film ke film lain gayanya dalam berakting selalu sama. Monoton, terutama intonasi suaranya. Malah yang membuat saya menghargai film ini justru akting dari pemain pendukungnya, seperti Deddy Sutomo, Christine Hakim, bahkan Dwi Sasono yang hanya muncul sebentar mendekati akhir film. Itu pendapat saya dari sisi pemainnya.




Sementara dari sisi ceritanya biasa saja juga. Adegan-adegan dari cerita dalam buku yang divisualisasikan juga teman korespondensi Kartini dimunculkan seperti seolah-olah berbincang, entah maksudnya apa. Saya paham maksud dan tujuannya, tetapi kurang smooth saya rasa. Malah kesannya jadi sedikit lebay.

Dan pertanyaan saya adalah yang menjadi ibu dan ayah Kartini sewaktu masih muda. Kalau dari time span seharusnya dari Kartini yang berusia 12 tahun (karena usia ini dia sudah dipingit) ke Kartini dewasa itu paling jauh 10-11 tahun. Tapi, kok ya yang jadi orangtua Kartini muda dan Kartini dewasa njomplang sekali. Ngasirah muda diperankan oleh Nova Eliza, sementara Ngasirah tua diperankan oleh Christine Hakim. Saya lupa siapa yang berperan menjadi ayah Kartini muda, yang jelas aktor muda juga. Yang berperan jadi ayah Kartini dewasa adalah Deddy Sutomo. Saya jadi bertanya-tanya apakah dalam rentang 10-11 tahun telah terjadi penuaan dini yang maha dahsyat pada orangtua Kartini. Ah, entahlah. Hanya pemikiran random.

Rating: 2/5 - It was okay

Demikianlah sepuluh film yang saya tonton di bulan lalu. Siapa tahu bisa menjadi rekomendasi bagi teman-teman yang sedang bingung ingin menonton film apa.

12 comments

  1. Gak nyangka ratingnya "Your Name" serendah itu. Haha..

    ReplyDelete
  2. Aku sih suka banget Mbak sama Kimi no Na wa. Mungkin penyebab kenapa Mbak Kimi biasa aja, karena kebanyakan film Jepang memang dibuat "relatable" untuk mereka yang sudah cukup familiar dengan value, norma, budaya, bahkan social script masyarakat Jepang sendiri. Makanya di negaranya, Kimi no Na wa sangat blockbuster. Tapi kalau dari pihak awam, mungkin ya nggak sekeren itu :'3

    ReplyDelete
  3. Kimu No Na Wa menurut gua keren banget siiih..
    Gua nonton sampe nangis...

    Tapi kalau Inside Out, pendapat kt sama kok...
    I'll give 5/5 as well..
    Itu keren dan kreatif banget...
    Menampilkan nilai moral dngn cara yang beda, ngebuat kita melihat dunia emosi dngn cara yg beda jg..

    ReplyDelete
  4. Suka inside out jugaaaa...gooood 😄
    Suka macam2 kartun gini, saya koleksi banyak DVD loh...cari via priceza.co.id lebih terjangkau

    ReplyDelete
  5. Saya baru nonton yg no 2 & 7, beh payah sekali 😂

    ReplyDelete
  6. poin nomor 10,
    karena mungkin MUA nya belum menguasai teknik untuk memudakan sedikit orang yang sudah tua seperti film-film di luar negeri. #yakale #ah

    ReplyDelete
  7. Wah...baru ngeh Kimi udah nonton Kimi No Na Wa >,< Tapi kamu gak gitu suka ya? XD Aku masa nangis pas nonton film itu haha! OST-nya juga menurutku keren, apalagi yang Sparkle T_T

    Udah pernah nonton Lion juga dan itu termasuk film yang berkesan buat aku. Bikin nangis juga T_T Aku salut banget sama values yang dipegang orang tua angkat Saroo. Mereka gak egois banget yah. Keren!

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.