Face Oils Apa yang Pas untuk Kulitmu?

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan memasukkan face oils ke dalam skincare routine saya. Awalnya saya berpikir buat apa lagi sih pakai face oils? Rangkaian skincare routine sudah segini panjang kok mau dibikin panjang lagi dengan pakai face oils. Lagian apa sih manfaatnya pakai face oils itu?

Setelah banyak baca sana-sini dan nonton berbagai video di YouTube, saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa saya juga ingin pakai face oils. Manfaat face oils bukan hanya untuk melembapkan wajah, tetapi bisa juga untuk mengurangi kerutan, bahkan untuk mencegah kerut datang (mungkin lebih tepatnya memperlambat datangnya kerutan kali ya). Juga bisa bikin tekstur kulit jadi lebih smooth dan cerah. Bisa memperkuat lipid barrier kita juga. Dan masih banyak manfaat lainnya. Makanya saya jadi mupeng.

Tetapi, setelah kalian pakai face oils bukan berarti kalian berhenti pakai pelembap wajah ya.

Penggemar: Tapi, Kim, bukannya nanti kalau sudah pakai face oils terus pakai pelembap lagi wajah jadi lengket banget ya? Jadi tebal banget begitu nggak sih rasanya karena sudah kebanyakan nemplokin produk ke wajah?

Well, menurut paham Paula Begoun -- pemilik Paula's Choice -- tidak ada namanya one single brilliant ingredient or product yang bisa menyelesaikan semua masalah kulit kamu. Face oils memang banyak mengandung antioksidan dan bisa sebagai emollient (ingat oklusif kan di sini?), tapi face oils bukan sumber yang cukup untuk bahan skin-restoring (kayak niacinamide dan retinol) atau hydration-boosting ingredient (kayak hyaluronic acid). Lebih lengkapnya dari website Paula's Choice:

Facial oils are helpful for keeping skin's vital hydration locked in and they have incredible, instantaneous skin-smoothing properties. But as wonderful as facial oils are, they don't replace many other essential ingredients for skin. Think of a plant oil or a blend of plant oils as a booster to supplement your skincare routine. 
Plant oils are a rich source of antioxidants and replenishing emollients but they're not good sources of skin-restoring ingredients (such as niacinamide, retinol, or peptides) or hydration-boosting ingredients (such as ceramides and hyaluronic acid). Nor do they give dry skin the rich mix of emollients it needs for lasting improvement. That's why we don't recommend replacing your moisturizer with a face oil. 
Your skin is a complex organ that can never have all of its needs satisfied by a single product or single brilliant ingredient. Think of facial oils as supporting players rather than the leading role in a complete skincare routine.

Jadi, anggap face oils itu sebagai suplemen tambahan perawatan wajah kamu. Mau pakai ya syukur karena berarti bisa mendapat tambahan manfaat. Tidak pakai ya tidak apa-apa juga, yang penting jangan pernah skip pelembap andalan kalian.

Buat kulit berminyak atau kulit kombinasi biasanya masih takut untuk pakai face oils kan. Kulit saya sekarang ini kombinasi (berminyak di bagian T dan kering di pipi) dan sensitif juga (karena gampang banget kulit saya ini merah-merah), tapi saya memberanikan diri pakai face oils setelah tahu face oils cocok untuk semua jenis kulit wajah. Menambahkan face oils ke wajah tidak akan membuat kulit semakin berminyak kok. Dengan catatan, pilih face oils yang memang sesuai untuk jenis kulit kamu.

Sekarang kita ke pertanyaan sesuai dengan judul tulisan ini: Face oils apa sih yang pas untuk kulit kita? Tenang. Jangan bingung. Karena itulah tujuan tulisan ini dibuat, yaitu untuk membantu kalian memilih face oils.

Panduan saya dalam memilih face oils kemarin dari videonya Renée di kanal YouTube-nya. Ini videonya:




Kalau kalian malas nonton videonya, sudah saya rangkum kok ke dalam satu gambar. Hihi.


klik gambar untuk memperbesar


Tuh, kurang baik apa coba saya ini? 🙊

Penggemar: Terus, sekarang kamu pakai face oils apa, Kim?

Setelah browsing sana-sini dan setelah melalui pertimbangan matang (halah!) sebagai percobaan perdana pakai face oils, saya memutuskan untuk mencoba Sukin Rose Hip Oil karena harganya ramah banget di kantong.


Setelah tiga bulan pakai saya suka sama hasilnya! Nanti ya kapan-kapan saya tulis review-nya.

Sekarang saya jadi tidak sabar supaya face oil saya ini segera habis karena saya ingin mencoba face oils yang lain. Saya sedang mengincar Goodness Chia Seed Oil. Review-nya banyak yang bilang bagus dan harganya cocok banget di kantong #sobatkismin kayak saya. Huhuhu. Jadi pengen kan... Dan memang dasar saya ini orangnya mudah tergoda. Huft.

Oh iya, cara pakai face oils ini ada yang bilang sebelum pelembap dan setelah pelembap. Renée dan Affi Assegaf (pasti kalian tahu Affi dong?) sendiri menyarankan pakai face oils setelah cleansing, toner, dan essence/serum (misalnya kalian pakai essence/serum) dan sebelum pelembap. Berhubung saya percaya dengan mereka jadi saya mah ngikut saja apa kata mereka.

Kalau kata Renée, pelembap dipakai setelah face oils agar pelembap mengunci semua kandungan dari face oils. Maksudnya, biar tidak menguap ke mana-mana lagi itu kandungan face oils (masih ingat soal oklusif kan?). Cara pakainya juga cukup 2 - 3 tetes, digosok-gosok di tangan terlebih dahulu biar rata di tangan, lalu deh ditepuk-tepuk di wajah. Tepuk-tepuk terus sampai face oils benar-benar terasa meresap di wajah.

Oke, baiklah. Segitu dulu sharing soal face oils kali ini. Kalau teman-teman ada rekomendasi face oils yang oke atau ingin berbagi cerita pengalaman selama pakai face oils, boleh lho sharing di kolom komentar. Terima kasih. 🙏

8 comments

  1. Wii sama ni saya juga baru sadar manfaat face oil setelah baca beberapa review. Kulit saya berminyak dan baru banget saya pake grapeseed oil. Selama beberapa hari ini produksi minyak saya ga tambah banyak kok, malah yang saya sadar muka saya ngga kusem meskipun berjam-jam setelah cuci muka hha

    ReplyDelete
  2. Jadi pengen nyobaaa. Sukin dan Goodness ini merk dari negara mana?

    ReplyDelete
  3. Wah mba, malah baru tau ttg face oil :p. Selama ini palingan yg aku pake serum vit c. Kalo face oil blm prnh samasekali. Aku coba cari deh bbrp face oil yg di atas. Moga2 ada yg cocok. Kulitku sendiri sensitiv. Tp kalo umur 35+ udh bisa dibilang matured ga sih kulitnya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umur 30+ saja sudah bisa dikatakan mature skin, Mbak, apalagi yang 35+. 😁

      Delete
  4. wah, loncat kemari. aku juga lagi pengen pake face oil nih, mbak kimi. denger2 kleveru bagus. btw, kulit mature itu yg gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kulit mature itu kulit yang aging ya sepertinya. Yang sudah ada tanda-tanda penuaan. Mungkin kulit mature ini di usia 35+ atau 40+ ya.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.