tag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post8820161661596433802..comments2024-03-22T22:05:41.069+07:00Comments on Kimi's Akademos: Chapter 5: ParmenidesJagawana Kimihttp://www.blogger.com/profile/03990479896493897186noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post-74980223405360046852014-03-28T10:50:07.671+07:002014-03-28T10:50:07.671+07:00Hmm, ok. Saya tunggu ulasannya seperti yang sudah-...Hmm, ok. Saya tunggu ulasannya seperti yang sudah-sudah. :)Nur Tri Wibowonoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post-78852112968595129032014-03-27T09:32:16.648+07:002014-03-27T09:32:16.648+07:00ehm... Tapi, Parmenides sendiri bilang kalau sense...ehm... Tapi, Parmenides sendiri bilang kalau senses (penginderaan) kita itu menipu dan hanyalah ilusi. Kalau aku baca dari buku ini sih, teori Parmenides ini lebih ke soal logika antara berbahasa dan thought (pikiran). Misalnya, George Washington tadi. Dia kan sudah meninggal. Kaena kita masih membicarakan dia, menurut Parmenides, George Washington itu masih hidup. Balik lagi ke teorinya yang bilang semua hal yang kita bicarakan dan kita pikirkan itu harus ada objeknya. Dan semua words (kata) itu tidak ada perubahan arti. Jadi, George Washington itu pernah hidup dan akan selalu hidup karena tidak ada perubahan arti kata tadi itu. Itu menurut pemahamanku sih. Bagaimana menurutmu?Kimihttp://arghett.blogspot.comnoreply@blogger.com