Tips Mengatur Keuangan Ala Kimi

Siapa diantara teman-teman yang rajin belanja bulanan, atau sekedar menemani ibu belanja bulanan? Saya sih termasuk orang yang tidak rutin belanja bulanan. Belanjanya kalau sedang butuh saja. Misalnya, pasta gigi habis ya saya langsung lari ke mini market dekat kosan sini untuk beli pasta gigi. Tapi, kalau saya sedang ingin ya saya belanja bulanan juga sih. Sengaja menyisihkan waktu di suatu hari khusus ke pasar modern (baca: pasar swalayan). Membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan.

Seperti kemarin, saya dan teman kosan, Kak Cici, pergi ke Giant di Margo City. Tadinya saya hanya ingin membeli sabun mandi, body lotion, dan Dettol antiseptik. Kalau dapat Magnum, itu bonus. Sudah saya catat apa saja yang akan saya beli. Mudah-mudahan saya tidak belanja di luar catatan saya itu. Nyatanya, saya beli macam-macam di luar daftar belanjaan. Paling banyak beli cemilan sih. Tapi, tidak apa-apa. Selalu ada pembenaran untuk segala sesuatu: saya kan jarang belanja, terlalu sering irit, dan cemilan itu diperlukan untuk menemani malam-malam saya begadang.

Penggemar: Begadang ngapain, Kim? Ngerjain skripsi?

Bukan, tapi main game. *kalem*

Sebagai anak kos tentu saya harus pintar-pintar mengatur keuangan. Apalagi saya belum punya penghasilan sendiri, masih bergantung sepenuhnya sama orangtua. Yah, terkadang ada sih barang jualan saya yang laku. Lumayan untuk makan bakso di Stasiun UI. Nah, kalau tidak pandai mengatur, uang bulanan saya yang tidak seberapa itu bisa habis dalam hitungan hari. Apalagi, saya ini punya bakat boros. Butuh kemauan dan kesungguhan yang sungguh luar biasa lah yang bisa membuat saya irit bin hemat bin pelit.

Penggemar: Emang uang bulanan kamu berapa sih?

Ada deh. Yah, pokoknya uang bulanan saya tidak cukup lah kalau tiap hari dipakai buat sarapan, makan siang, dan makan malam di Sushi Tei. *ya iyalah, Kiiiim... Lo pikir makan di Sushi Tei bisa tiap hari? Bangkrut aja lo yang ada!*


dan uang-uang pun berhamburan. habis, begitu saja.*

Salah satu cara saya mengatur keuangan, yaitu dengan rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran. Semua uang yang saya terima, entah itu uang bulanan, tambahan uang jajan dari orangtua, dari jualan kecil-kecilan, maupun orang yang membayar utangnya ke saya, ya saya catat semuanya dikolom pemasukan. Begitu juga dengan pengeluaran, berapa pun nominalnya saya catat saja, termasuk beli gorengan Rp 500. Tujuannya biar saya tahu uang saya itu larinya kemana saja dan dapat gambaran lah pos pengeluaran terbesar saya ada dimana. Ke depannya saya bisa lebih bijak dalam berbelanja dan mengatur keuangan. Syukur kalau bisa menyimpan sedikit dari uang bulanan untuk ditabung.

Kalau kata Hazeline Ayoeb dkk dalam buku berjudul Forever Rich (2008) setelah mencatat pemasukan dan pengeluaran tidak ada salahnya mulai membuat anggaran belanja. Pentingnya anggaran belanja ini menurut Hazeline Ayoeb dkk (2008) sih:

Jika segala pendapatan dan pengeluaran bisa ditulis, Anda dapat menilai dan menentukan letak kesalahan Anda saat berbelanja. Anda juga dapat menentukan pengeluaran yang tidak perlu pada waktu tersebut. Dengan adanya anggaran belanja, Anda dapat merencanakan keuangan secara lebih jelas dan bijak. (halaman 56)

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, setelah saya tahu rincian pengeluaran saya dalam satu bulan, saya tahu kekeliruan saya dalam berbelanja dimana, saya paling borosnya dimana, belanja apa saja yang tidak penting dan hanya membuang-buang uang saya. Dari situ saya mulai membuat anggaran belanja. Saya buat pos-pos pengeluaran dan budgetnya masing-masing, misalnya pos untuk pulsa hp budgetnya sebulan Rp 150.000,-. Pos-pos pengeluaran tersebut tentu saja disesuaikan dengan uang bulanan yang saya terima. Tidak mungkin saya membuat budget melebihi uang yang saya terima kan? Itu mah namanya besar pasak daripada tiang.

Membuat anggaran belanja ini bukannya tanpa tujuan. Capek-capek kita menghemat sana-sini tapi kalau tidak ada tujuannya ya percuma juga sih. Terserah saja tujuannya apa. Mau tujuannya belajar mengatur keuangan biar tidak boros, itu bagus. Atau, buat panduan-pengeluaran-bulanan-agar-bisa-hemat-dan-bisa-menabung-tiap-bulannya supaya bisa beli iRiver Cover Story juga oke. :D Pokoknya atur semau kalian sajalah. Hehehe...

Catatan pemasukan dan pengeluaran, juga pos-pos pengeluaran itu saya catat di Microsoft Excel. Bisa sih saya tulis dibuku tulis khusus, tapi saya malas menulis. Saya lebih senang mengetik soalnya. Mudah, cepat, dan jari-jari tangan saya tidak pegal memegang pena untuk mencatat setiap pengeluaran. Bisa juga pakai software khusus, tapi saya kurang tahu nama software-nya apa dan gratisan atau tidak. Pernah sih membaca disalah satu blog, tapi saya lupa. Jadi, untuk mudahnya saya mencatat saja di Excel.

Setelah mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta membuat anggaran belanja, saya juga harus mengontrol keinginan saya. Maksud saya, siapa sih yang tidak ingin sering makan di Sushi Tei atau di Pecel Lele Lela? Sekali dua kali sih oke, tapi kalau sudah keseringan ya kantong lama-lama makin tipis. Atau pas lagi diskon di toko baju, langsung deh borong baju padahal baju yang ada masih bagus.

Saya jadi teringat pepatah orang Lampung yang bilang "buy what you need, not what you want". Belilah barang yang memang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan. Misalnya, kamu suka sekali membaca buku. Rasanya ingin sekali tiap bulan belanja buku, tapi berhubung uang terbatas tidak bisa deh sering-sering beli buku. Alternatifnya cari e-book gratisan di internet. Tapi, kok ya kalau mau baca di laptop jadi malas ya? Mata cepat lelah dan punggung pegal harus berjam-jam menatap layar monitop demi membaca e-book. Install mobi reader di hp eh tulisannya kecil-kecil. Kurang puas juga sih. Jadinya, butuhnya e-book reader seperti iRiver Cover Story.

Penggemar: Ih, Kimiiii...!! Itu mah maunya kamu kaleeeeee...

Upppsss... Ketahuan ya? :)) Hahaha... Biarkan saja deh. Lah saya memang butuhnya itu kok. :P Ya, intinya adalah bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jangan sampai memaksakan diri untuk beli Blackberry biar bisa BBM-an sama teman-teman dan bisa bergosip ria, walaupun sebenarnya belum butuh-butuh amat Blackberry. *dihajar para pengguna Blackberry*


jangan sampai stres gara-gara uang**

Akhirul kalam, doakan saya bisa segera membeli iRiver Cover Story. Amin! Dan terima kasih atas doanya.

p.s.: Bagaimana dengan teman-teman sendiri? Bagaimana cara kalian mengatur keuangan? Silakan berbagi disini. :D


Referensi:

Ayoeb, H., Sawandi, N., Abdullah, R. A., & Yu, T. C. (2008). Forever rich: Mengelola uang banyak bertambah banyak (Widyawati Oktavia, penerjemah). Jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika).

* gambar diambil dari sini.

** gambar diambil dari sini.

23 comments

  1. yakin iRiver?
    ga mau yang ini atau yang itu aja?

    ReplyDelete
  2. @ siganteng
    Yakin kok dengan iRiver. Sudah mantap. :P

    ReplyDelete
  3. walah ... uang saya ga pernah saya hitung terbang ke mana aja :D

    ReplyDelete
  4. @ John Terro
    Haha... Ya sudah, sekarang coba mulai untuk rajin mencatat. Eh tapi, terserah sih. :D

    ReplyDelete
  5. Males kim..
    percuma. Malah bingung ngabisinnya. Kayak kemarin, tabungan belum habis eh dikasih lagi. Pusing kan?

    (ninja)

    ReplyDelete
  6. @ dnial
    Ih, kamu sombooooong... Ya sudah, traktir aku makan di sushi tei! (mmm)

    ReplyDelete
  7. waduh Kim... kalo saya mah nggak bakat ngatur2 keuangan gitu2. hehehe, pasrahin aja sama calon istri. *emang punya?*

    ReplyDelete
  8. @ Gaphe
    Ntar kalau dikadalin sama calon istri gimana? *eh*

    ReplyDelete
  9. haaaa? serumit itu ya?
    menurut saya pakai intuisi aja si. selama empat tahun jadi mahasiswa saya masih survive juga tuh.

    atau.. bikin kesepakatan ma teman. terutama teman yang kirimannya akhir bulan. jadi pas saya lagi kere, bisa minjem ke dia (jadi tetap bisa makan enak meski akhir bulan). dan begitu sebaliknya.

    saling mengisi..lah istilahnya....sepuluh persen dari kiriman adalah milik bersama. heqheq...heq

    ReplyDelete
  10. @ Huda Tula
    Kalau sudah terbiasa gak rumit kok. Lagian rajin mencatat pengeluaran dan pemasukan, bikin anggaran belanja, dll itu kan tidak hanya untuk jangka pendek saja, tapi untuk jangka panjang juga.

    Tujuan saya bukan hanya untuk survive selama jadi mahasiswa, tapi melatih diri untuk lebih disiplin dalam menggunakan uang. Dan harapannya, ke depannya jadi lebih bijak dan semakin menghargai uang.

    *halah, apa sih nih komennya*

    ReplyDelete
  11. nyatet pengeluaran secara detil itu udah cara yang paling bener!

    dari gua kecil, gua udah liat nyokap gua selalu begitu. dan itu gua terapkan juga setelah gua kerja bahkan sampe sekarang.
    emang itu satu2nya cara jitu untuk ngontrol pengeluaran kok...

    ReplyDelete
  12. huah.. sayah tak bisa, dan tak telaten buat ginian.. semoga dapet istri yang telaten buat ginian bisa2 bangkrutlah awak nih =)) *ga nyambung tapi disambung2in*

    ReplyDelete
  13. @ Arman
    Bener banget. Dengan mencatat pengeluaran, kadang jadi shock sendiri klo misalnya hari itu boros banget belanjanya. Terus, besok2 jd ngehemat deh. :))

    @ almascatie
    Amiiin... eh tapi, ini maksudnya dapet istri yang telaten terus bangkrut karena teliti atau gimana neh? Jadi ikutang ga nyambung. hehehe...

    ReplyDelete
  14. sekali lagi, saya tanya, sudah yakin sama iriver? nyahahaha...

    ReplyDelete
  15. @ sayanggakanonimlho
    Pertama-tama, ini bukan nama! Huh. Btw, aku sudah yakin kok dengan iRiver. Yakin, seyakin-yakinnya... Tidak peduli orang mau berkata apa. *tsaaaah*

    ReplyDelete
  16. jadi gini lho Mba, saya dulu juga sering nulis gitu. Lama2 koq jadi ngga konsisten. Banyak malesnya

    Gimana biar rajin lagi ya?

    ReplyDelete
  17. @ bangsaid
    Kalau ditanya bagaimana caranya biar rajin lagi ya... Saya juga tidak tahu jawabannya. Hehehe... Saya sih juga dulu seperti itu. Awalnya rajin menulis, tapi lama-lama jadi malas lantas tidak menulis lagi deh. Tapi sekarang saya membiasakan diri. Setiap kali saya mengeluarkan uang langsung saya catat. Tujuannya biar tidak lupa dan jadi lebih disiplin aja. :D

    ReplyDelete
  18. @ hendro prayitno
    Sama, saya juga boros sebenarnya. :D

    ReplyDelete
  19. seeepp... semoga bisa segera membeli iRiver Cover Story nya iia... amieenn :)

    ReplyDelete
  20. Mengontrol keinginan, itu yang penting. Dah pernah nyoba nyatet pengeluaran & bikin anggaran. Gagal Total! :))

    ReplyDelete
  21. @ genial
    Amiiiin... Terima kasih doanya! :)

    @ Nazieb
    Mengontrol keinginan dan ada kemauan yang kuat (untuk mencatat pengeluaran)! Hehehe...

    ReplyDelete
  22. Nambahin satu info saja nih, saat ini terdapat official promo dan diskon produk unilever di alfacart, kita bisa liat di Promo Belanja Bulanan Produk Unilever 2017

    ReplyDelete

Any spams, any hateful, and any anonymous comments will be deleted. Let's create a safe space wherever we are and respect each other. Thank you.