Day 80. Post a Day 2011.
Entah apa yang ada di otak saya yang membuat saya semalam tiba-tiba ingin punya ponsel baru. Ingin punya ponsel baru memang keinginan saya dari dulu karena tergoda kanan-kiri, tapi biasanya selalu dapat saya tahan keinginan tersebut. Saya berpikirnya, "Ngapain sih beli ponsel baru? Toh yang lama masih bagus kan. Nokia E71 baru 1.5 tahun dipakai. Nggak ada masalah apa-apa."
Tapi yaaa lama-lama saya nggak tahan godaan juga. Pertahanan antigodaan saya pun akhirnya jebol semalam. Sehabis makan malam saya langsung pergi ke mall Depok Town Square (biasa disingkat Detos *halah, gak penting*). Tergoda antara Samsung Gio dan Blackberry Curve 9300, akhirnya pilihan jatuh pada Blackberry Curve 9300 warna Opal Pink.
Ini sungguh absurd. Absurd sekali hidupku. Sekaligus random. Nggak ada angin, nggak ada hujan, tahu-tahu beli ponsel baru. Proses pembeliannya pun kilat. Datang ke toko, tanya-tanya, pilih-pilih, lihat-lihat, terus bayar. Dari datang ke tokonya sekitar pukul 9 malam kurang, keluar dari Detos sekitar pukul 9.30 malam.
Uang di tabungan saya pun jadi berkurang banyak. Sekarang isinya tinggal sedikit. Ya sudah, besok-besok saya makannya dua kali sehari saja untuk menghemat uang bulanan biar saya bisa menabung lagi. Biar uang saya di tabungan jadi banyak lagi. Kalau perlu saya puasa Daud saja (puasa yang sehari puasa dan sehari tidak puasa) biar saya semakin hemat nggak perlu keluar uang banyak buat makan. Padahal ya baru bulan Desember 2010 kemarin kan saya beli Si Mucu.
Mau tahu nggak yang membuat hidup saya jadi lebih absurd? Keinginan saya beli ponsel baru ini semakin diperkuat gara-gara charger ponsel Nokia saya dipinjam kakak saya yang sekarang sedang menemani ayah saya check-up kesehatan di luar sono. Tuh, absurd banget kan? Padahal mah kalau hanya sekadar mau meng-charge ponsel tinggal pinjam saja sama teman kosan atau beli saja charger palsunya. Paling harga charger bajakan hanya Rp 35000. Cuma bukan Kimi namanya kalau hidupnya nggak absurd atau random. *halah*
Sekarang saya jadi bingung sendiri. Ponsel saya sekarang jadi kebanyakan. Berasa jadi juragan ponsel. Ponsel mana yang mau dijual, saya pun jadi bingung. Ternyata ribet juga kalau punya banyak ponsel.
p.s.: Saya belum menemukan nama yang pas untuk ponsel baru saya ini. Ada ide?
haaaa? saya masi inget postinganmu tentang si mucu, dan sekarang kamu sudah beli lagi. hebat ya...
ReplyDeletekalau saya, 5 tahun ini ponselnya itu-itu mulu. hehehe
Ini namanya pembelian impulsif, Huda. :))
ReplyDeletehumm... kalau gitu namanya si Impu aja, taken from impulsif. (kedengaran maksa ya?)
ReplyDeleteAh cakep sekali BB pinknya.
ReplyDeleteHP lama gak usah dijual, simpan saja, untuk cadangan mana tahu ada yg rusak...
Absurd? nanti hpnya jadi absurd pula. :))
ReplyDeleteKurang sreg ah kalo Impu. Yang lain dong idenya! :D
ReplyDeleteHarganya berapa mbak?
ReplyDeleteBisa... Kalau suatu saat nanti beli. *halah*
ReplyDeleteHarganya Rp 2,6juta. Mahal ya? :(
ReplyDeleteSebenarnya sih ngga apa apa beli gadget atau hape baru. Beli BB kan karena mampu. Yang penting bagaimana sekarang menggunakan BB baru nya untuk hal - hal yang produktif. Yang rugi itu kalau ngga bisa mendapatkan value apa2 dari gadget yang kita beli dari uang kita, hehehe
ReplyDeleteNah, masalahnya saya beli gadget ini sebenarnya karena rasa penasaran. Gimana dong? :|
ReplyDeleteBB.... kapan yah bisa punya BB? *cucoldiblogorang*
ReplyDeletebing #loh
ReplyDeleteKurang sreg ah kalo Impu. Yang lain dong idenya! :D
ReplyDeleteterlalu panjang. nicknamenya apa? beling? basing? *halah*
ReplyDeletenamanya belah samping aja. belekberi sayah sampulnya warna ping :D
ReplyDeletenama: si absurd?
ReplyDeleteenjoy the new gadget....
Welcome to the BB club :P
ReplyDeletewalo ada yg udh murtad sih.. lirik grace hehehe
Minta PIN-nya dong, Mbak... :))
ReplyDeleteKurang sreg ah kalo Impu. Yang lain dong idenya! :D
ReplyDelete