Akhirnya Berakhir dengan Manis

Day 104. Post a Day 2011.

1.5 tahun mengerjakan skripsi. Satu kali ganti topik. Satu kali ganti pembimbing. Berbulan-bulan kabur dari Pembimbing. Tidak memberikan kabar, laporan skripsi, saya menghilang begitu saja. Karena malas, prokrastinasi, dan kebingungan teori.

Sebentar saja saya rajin bimbingan, namun lebih lama saya menghilang. Stres melihat draft skripsi terus-menerus dicoret. Saya pun jadi tidak percaya diri dengan kemampuan menulis sendiri. Sepertinya saya bodoh sekali. Sampai akhirnya saya sadar kalau draft skripsi dicoret-coret itu wajar. Saya masih mahasiswa S1, bukan expert. Jadi wajar kalau membuat banyak salah.

Oh iya, saya nyaris dua kali ganti topik dan ganti pembimbing karena saya sudah mandeg dengan topik saya. Bahkan saya sampai pergi ke Jogja menemui teman saya untuk cari topik baru. Gila kan? Iya. Hasilnya pun nihil. Akhirnya saya balik ke Depok dan curhat ke dosen pembimbing saya. Saya diberi semangat dan kepercayaan kalau sebenarnya saya mampu. Saya bisa kok mengerjakan skripsi ini. Saya jadi semangat. Saya mantap akan melanjutkan topik skripsi saya meski literatur yang membahas topik saya ini sedikit. Meski sulit. Saya percaya saya bisa. Badai pasti berlalu. It shall pass. Bukankah saya punya dua dosen pembimbing yang sangat baik dan akan membantu saya dalam mengerjakan skripsi?

Dan Ayah saya marah karena bulan Pebruari lalu saya batal wisuda. Padahal wisudanya bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Kalau saya wisudanya bulan Pebruari lalu kan keren. Hadiah spesialnya wisuda. Cieeee, Kimi. *halah*

Ultimatum Ayah dan semangat dari dosen pembimbing saya itulah menjadi titik balik dalam skripsi saga saya. Saya harus lulus semester ini. Saya sudah terlalu lama menunda lulus. Saya sudah terlalu lama bermalas-malasan. Bulan Maret saya mulai intensif mengerjakan skripsi. Tidak tidur semalaman, kurang makan, stres, dan saya jadi sering marah-marah sendiri. Semuanya karena skripsi.

Bulan Mei sudah masuk tenggat waktu pengumpulan skripsi. Saya sedikit memaksa dosen pembimbing saya untuk membiarkan saya maju sidang. Saya diizinkan. Tanggal 1 Juni 2011 pun ditentukan sebagai hari sidang skripsi saya. Alhamdulillah dapat dua orang penguji yang luar biasa baik.

Setelah lulus, saya seharusnya langsung mengerjakan revisi. Namun, memang pada dasarnya saya prokras saya pun santai-santai saja. Sampai besoknya tenggat waktu pengumpulan revisi skripsi, saya belum mengerjakan apa-apa. Belum minta tanda tangan dua dosen pembimbing dan dua dosen penguji saya. Lagi, saya stres. Saya menangis di depan Kak Moko. Tapi, syukur Alhamdulillah Mbak Manajer Pendidikan mengizinkan saya untuk mengumpulkan revisi skripsinya tanggal 15 Juli 2011 kemarin karena dosen pembimbing saya waktu itu sedang di luar negeri. Saya pun nggak nangis lagi. Malah ngobrol sama Kak Moko.

Setelah menangis berkali-kali, ribut sama Ayah, kejar-kejaran sama tenggat waktu pengumpulan skripsi untuk maju sidang karena saya belum selesai Bab IV dan Bab V, akhirnya kemarin 19 Juli 2011 saya yudisium. Saya lulus dengan "sangat memuaskan". Alhamdulillah. What more can I say?

Sempat cukup lama pesimis kalau saya tidak mampu mengerjakan skripsi. Waktu itu saya capek sekali. Belum lagi seminggu sebelum tenggat waktu teman saya bilang skripsi saya ini salah. Saya bisa dibantai saat sidang. Makin stres lah saya. Tapi untuk coping stress-nya saya bersikap tidak peduli.

Bodo amat. Yang penting gue ngerjain skripsi. Yang penting gue lulus. Terserah berapa aja nilainya.

Itu yang ada di benak saya selama ini. Bahkan saya sempat berpikir skripsi saya mungkin skripsi paling jelek yang pernah dibuat di kampus saya. Tapi, siapa sangka dosen pembimbing dan dosen penguji berpikir lain? Mereka memberi saya nilai maksimal. :D

Alhamdulillah. I am so blessed. Saya merasa sangat beruntung. Perjuangan saya selama 1.5 tahun ini terbayar sudah. Perjuangan keras saya berbuah manis. :)

15 comments

  1. wuah selamat kim udah lulus!!!! :)

    ReplyDelete
  2. Terima kasih, Iman. Ayo, buruan nyusul jadi sarjana! :D

    ReplyDelete
  3. Selamat, Mbak Kimi akhirnya lulus juga. Ceritanya benar-benar dramatis dan penuh dengan perjuangan.

    ReplyDelete
  4. Selamat, Mbak Kimi akhirnya lulus juga. Ceritanya benar-benar dramatis dan penuh dengan perjuangan.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih, Iman. Ayo, buruan nyusul jadi sarjana! :D

    ReplyDelete
  6. Aaah.. Kimiiii selamat yaaaa... *hug :)

    ReplyDelete
  7. uhuy! selamat jadi penjual anggur ya (baca: penganggur)

    ReplyDelete
  8. uhuy! selamat Kimi! selamat datang di dunia penjual anggur (baca: penganggur) :D

    ReplyDelete
  9. Btw, komen gue sebelumnya kaya'nya ambigu. Yah, pokoknya gue gak mau lama2 jadi penjual anggur. :P

    ReplyDelete
  10. Yang penting gak jadi pengangguran kak kimi, hahaha

    ReplyDelete
  11. Sekarang sih masih jadi pengangguran, Dias. :(

    ReplyDelete
  12. ini kenapa jadi 2 gini komennya? (doh)

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.