Film di September 2018

Ada sebelas film di bulan kemarin. Yuk ah langsung saja dilihat daftar filmnya:

1. Argo (2012)

Ternyata Ben Affleck boleh juga jadi sutradara. Argo menyabet penghargaan Piala Oscar untuk kategori Best Picture di tahun 2013. Diadaptasi dari buku The Master of Disguise, film ini bercerita tentang sebuah usaha penyelamatan enam diplomat Amerika Serikat dari Iran tahun 1981.

Tahun 1970an akhir situasi di Iran sedang sangat panas. 4 November 1979 aktivis Iran memaksa masuk kedutaan besar Amerika dan menyekap diplomat dan pegawainya. Enam orang berhasil kabur dan mendapatkan perlindungan di rumah Duta Besar Kanada. Tony Mendez ditugaskan untuk membawa pulang keenam diplomat ini. Dalam operasi penyelamatan tersebut, mereka menyamar sebagai kru film sains fiksi yang sedang mencari lokasi syuting di Iran.

Film ini memiliki ketidakakuratan dibandingkan dengan kejadian sebenarnya. Yah namanya juga Hollywood senang mendramatisasi. Bikin lumayan tegang memang, apalagi pas kejadian mereka hampir ditahan di bandara.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

2. Monsters University (2013)

Sebelum bersahabat baik dan menjadi monster terkenal, Mike (Billy Crystal) dan Sulley (John Goodman) awalnya bermusuhan. Pertama kali mereka berkenalan di Monsters University. Mike hanyalah rakyat jelata. Sementara Sulley dari keluarga monster ternama. Mike harus berjuang mati-matian untuk bisa menjadi mahasiswa di kelas monster yang ditakuti, sementara Sulley tarik napas saja sudah menakutkan. Sayangnya, dia menjadi sombong dan meremehkan orang lain.

Karena suatu hal mereka jadi terpinggirkan dan mau tidak mau harus bekerja sama untuk mendapatkan kembali posisi mahasiswa di kelas monster mengerikan tersebut. Sejak saat itu persahabatan mereka mulai terjalin.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

3. Mile 22 (2018)

Penasaran nonton hanya karena ada nama Iko Uwais di sini. Meski lihat review di mana-mana katanya filmnya biasa saja, tapi ya sudahlah ya. Demi Iko Uwais, bo'.

Ternyata ceritanya oke juga! Twist-nya di akhir cerita bikin waaaah... Ternyata Mas Iko bisa juga jadi tokoh jahat. Adegan berantemnya ya jelas saja oke. Waktu mereka terjebak di apartemen (atau rusun?) dan harus keluar dari sana mengingatkan saya dengan film The Raid.

Rada sebal sama James Silva (Mark Wahlberg) yang punya masalah sama emosinya jadinya gampang banget ngomong kasar. Bukannya apa-apa. Ente berisik banget, Mas James! Jadi bosan dengar kamu ngomong mulu.




Rating: 3.5 dari 5 - liked it

4. Whiplash (2014)

Andrew (Miles Teller) baru masuk kampus musik. Di sana dia ditarik oleh Fletcher (J.K. Simmons) untuk mengisi posisi drummer di band orkestranya. Awalnya Andrew bangga. Namun, rasa bangga itu harus dibayar dengan tekanan batin yang sangat luar biasa dari Fletcher. Dalam mengajar, Fletcher kurang ajar sekali. Dia sangat kasar. Mulutnya tidak pernah berhenti memaki. Tujuannya seperti itu untuk mendorong murid-muridnya mencapai penuh potensi maksimalnya. Like, hell, seriously? Mana ada yang tahan. Jadi depresi terus bunuh diri deh yang ada. Ini kejadian di mantan muridnya.

Anyway, mau contoh makian dari Fletcher? Nih:

You are a worthless, friendless, faggot-lipped little piece of shit whose mommy left daddy when she figured out he wasn't Eugene O'Neill, and who is now weeping and slobbering all over my drum set like a fucking nine-year old girl! So for the final, FATHER-FUCKING time, SAY IT LOUDER!

Meski banyak makian di sana sini dan bikin saya jadi suka tidak tahan sendiri, saya tetap suka dengan Whiplash. Fokus saya ke kepribadian Fletcher yang, njir, manipulatif dan licik. Sementara Andrew, dia bukan seperti siswa-siswa sebelumnya yang pasrah menerima Fletcher, tapi dia juga melawan. Awalnya dia terpacu ingin memberikan yang terbaik dan merasa percaya diri dengan bakatnya. Namun, setelah direndahkan terus-menerus dan setelah pengorbanan yang dia lakukan tidak dianggap akhirnya dia berani menentang Fletcher. Btw, akting J.K. Simmons keren banget dan wajar kalau dia dapat Piala Oscar untuk kategori Best Performance by an Actor in a Supporting Role.




Rating: 4 dari 5 - really liked it

5. One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975)

R. P. McMurphy (Jack Nicholson) mengaku gila di pengadilan supaya dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa daripada ke penjara padahal dia tidak gila. Di sana dia melihat perilaku sewenang-wenang dari kepala suster rumah sakit. Dia juga merasa sistem di rumah sakit tersebut sangat tidak adil dan tidak bermartabat untuk para pasien. Akhirnya dia memimpin teman-temannya untuk melakukan "perlawanan" kepada kepala suster dan rumah sakit yang berakibat kepada kesejahteraan McMurphy.

Hal yang paling menarik buat saya adalah bagaimana tindakan otoriter dari kepala suster dan yang berwenang terhadap pasien sangat berpengaruh pada kesejahteraan mereka. Salah diagnosis dan salah pengobatan pada pasien, then you're doomed.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

6. Ghosbusters (1984)

Hadeh. Ini film apaan sih kok di IMDb bisa dapat review tinggi?




Rating: 1 dari 5 - didn't like it

7. Moonlight (2016)

Filmnya membosankan. Saya sampai ngantuk pas nonton. Untuk menulis sinopsis sekadarnya saja pun saya malas.




Rating: 1 dari 5 - didn't like it

8. Crazy Rich Asian (2018)

Sepanjang film yang menjadi pusat perhatian saya tentu saja Nick Young! OMG, Henry Golding... 😍😍😍

Untuk film pertamanya aktingnya natural banget. Patut diacungi jempol mengingat dia sebelumnya belum pernah main film. Selain tampangnya yang rupawan, saya juga lemah banget sama suara dan aksennya. Very, very soothing! Ehm... Saya memang lemah sama suara, Kakaaak...

Karena saya lemah sama suara jadinya juga sepanjang film saya fokus ke suara dan aksen para pemain yang lain. Saya jadi menebak-nebak si Mas/Mbak ini aksen mana nih? Suaranya kok bagus? Bajunya juga bagus-bagus. Ya iyalah, Kim. Namanya juga Crazy Rich Asian berarti bajunya juga harus "crazy". Paham?

Premis ceritanya ya standar lah ya. Tentang cinta yang tidak disetujui orangtua dan berakhir bahagia. Tetapi, film ini ditolong sama humor yang menyegarkan. Awkwafina sangat menghibur.

Sepanjang film saya juga nggak berhenti mikir, "Ini Constance Wu sekilas mirip Dian Sastro nggak sih?" Setelah nonton Aruna dan Lidahnya saya makin yakin Constance memang mirip Dian Sastro.

Biasanya nih setiap nonton film romantis begini saya mah sinis aje. Maklum ya faktor umur. Eh tapi lho pas nonton film ini pengecualian banget. This movie restored my faith in love. Dan bahwasanya true love itu memang benar adanya. Tapi hanya untuk sementara saja. Karena begitu keluar dari bioskop saya kembali teringat pengalaman pahit dan langsung kembali sinis. Ha, ha.




Nih, saya kasih bonus Mbak Kina Grannis nyanyi Can't Help Falling in Love. Saya langsung kasih videonya dari channel Mbak Kina langsung. Biar bisa kalian langsung eksplor lagunya yang lain.




Intermezzo. Sebelumnya saya pernah share lagu Mbak Kina di sini lho. Hihi.

Rating: 4 dari 5 - really liked it

9. Avengers: Infinity War (2018)

Nonton ulang dan saya masih suka sama filmnya. Review lengkapnya sudah pernah saya tulis sebelumnya.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

10. Hotel Transylvania 3: Summer Vacation (2018)

Cerita tentang keluarga Count Dracula (Adam Sandler) dan teman-temannya berlibur di kapal pesiar. Tidak disangka Count Dracula bisa jatuh cinta lagi setelah seratus tahun istrinya meninggal. Dia jatuh cinta dengan Ericka Van Helsing, cicit dari Van Helsing yang merupakan musuh bebuyutan Count Dracula.




Rating: 3 dari 5 - liked it

11. Aruna & Lidahnya (2018)

Selama ini saya berpendapat Dian Sastro itu aktingnya biasa saja. Di setiap filmnya saya merasa aktingnya sama. Memerankan tokoh apapun, tapi aktingnya ya begitu-begitu saja. Entahlah ya. Mungkin saya harus menonton ulang semua filmnya untuk menilai kembali. Tapi, nanti. Sekarang kita bahas Aruna & Lidahnya dulu.

Setelah saya nonton film ini, baru kali ini saya bisa suka sama aktingnya Dian. Sepertinya dia memang cocok untuk main film dengan genre seperti ini. Dan saya suka banget begitu tahu Dian dan Nicholas tidak dijodohkan lagi. Dian dipasangkan dengan Oka Antara dan Nicholas dengan Hannah. Sebuah penyegaran di perfilman Indonesia! Halah.

Nicholas juga keren bisa keluar dari persona Rangga. Akting Hannah dan Oka jelas keren juga dong! Dialog yang ada sangat membumi. Apa ya... Sangat di sekitar kita. Ya kayak kita ngobrol dengan teman-teman kita. Luwes, lincah, dan tidak kaku.

Cerita yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Laksmi Pamuntjak ini sedikit berbeda dengan novelnya, terutama di bagian cinta-cintaannya. Oh, jangan khawatir. Di novelnya Aruna pacaran sama Farish juga kok. Urusan percintaan yang lain, ya itu deh bedanya, tetapi tidak mengganggu kok. Saya maklum. Cerita di film dibikin beda dengan di novel, ya sah-sah saja toh.

Dan, again, gaya dandanan Dian Sastro di film ini kembali mengingatkan saya dengan Constance Wu. Tuh kan bener dia memang mirip Constance!


gambar dari sini


Rating: 4 dari 5 - really liked it

Oke. Itu lah sebelas film yang saya tonton di bulan kemarin. Semoga bisa jadi rekomendasi buat teman-teman semua. 😁

No comments

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.