Random #43

Random 1.


Kemalasan untuk menulis blog masih berlanjut. Tidak hanya menulis blog, tapi saya juga sedang malas blogwalking. Sudah lama sekali rasanya saya tidak membuka Feedly. Entah sudah ada berapa ribu posts yang belum terbaca. (well, baru saja saya buka Feedly dan di sana sudah ada 1.000 lebih unread posts sih) 

Mohon maaf kepada teman-teman narablog yang sudah lama sekali blognya tidak saya kunjungi dan tinggalkan jejak. Mohon beri saya waktu untuk melawan rasa malas. Insya Allah, saya akan segera main ke blog teman-teman.

Sama seperti di sini, saya menyalahkan Twitter untuk kemalasan ini. Waktu saya habis untuk scrolling lini masa. Ditambah, sejak perkuliahan semester dua dimulai, saya semakin merasa tidak punya waktu, mood, dan tenaga.

Random 2.

Sebelum curhat random mengeluh soal kuliah, saya mau pamer nilai dulu. 




Sewaktu saya lihat nilai ini untuk pertama kalinya serius saya ingin menangis. Ini adalah pencapaian terbaik saya selama saya kuliah. Saya langsung menelpon kakak saya untuk memberitahu kebahagiaan ini. Soalnya saya sudah tidak bisa menelpon orangtua jadinya saya telpon kakak saya saja. Wkwkwk.

Random 3.

Perkuliahan semester dua di UT sudah dimulai sejak tanggal 4 Oktober 2021 yang lalu. Sekarang sudah memasuki minggu keempat. Ada perubahan yang saya rasakan di semester dua ini, yaitu saya semakin malas. 

Sejak memasuki minggu pertama perkuliahan di semester dua saya sudah tidak ada semangat. Saya tidak menggebu-gebu lagi seperti di semester satu. Semangatnya menguap begitu saja. Entah kenapa. Bisa jadi karena faktor libur yang terlalu lama. Bisa jadi saya sedang jenuh. Atau, bisa jadi saya baru tersadar saya tidak bisa menikmati jurusan yang saya ambil.

Penggemar: Loh, Kim, seharusnya dengan IP semester satu kemarin yang bagus bisa membuat kamu semakin terpacu dong?

Iya, seharusnya bisa, tapi nyatanya nggak. 

Dulu saya berpikir pragmatis bahwa saya bisa menjalani kuliah ini demi menunjang karir meski saya tidak suka dengan jurusannya. Bahkan, dengan penuh percaya diri saya membuat target untuk lulus cum laude. Ternyata setelah menjalaninya, sulit juga ya... Saya bisa paham sekarang perasaan orang-orang yang salah jurusan, tetapi tetap harus menjalani perkuliahan. Sekarang saya cuma mau bisa bertahan sampai lulus. Sudah, itu saja.

Random 4.

Akhirnya saya punya e-book reader baru! Kali ini saya beli Kindle Paperwhite 10th Generation. Tadinya saya tidak ada niat untuk beli Kindle. Kalau teman-teman tahu saya, sebenarnya saya ini rada anti dengan Kindle. Saya lebih memilih e-book reader merek lain. Saya sudah punya incaran e-book reader yang mau saya beli, yaitu Kobo Libra H2O.

Tapi, pengalaman menginap di kosan Lea mengubah segalanya. Hari Jumat tanggal 1 Oktober 2021, sehabis gajian, saya iseng main ke kosan Lea. Di sana mata saya secara otomatis langsung tertuju pada Kindle Lea yang tergeletak di kasur. Saya pegang, saya nyalakan, dan saya baca sekilas salah satu ebook yang ada di Kindle Lea. 

Kalian mau tahu apa yang saya rasakan pada saat itu? KANGEN! Iya, saya kangen baca di e-book reader. Sejak Sherlock rusak, saya baca e-book di ponsel dan di laptop (dulu baca di Sophie, sekarang baca bareng dengan Tony Stark). Perasaan nikmat baca di e-book reader muncul lagi. Nggak cuma itu, tapi saya juga merasa senang. Aduh, bagaimana menjelaskannya dengan baik ya? Tahu kan perasaan yang sudah lama hilang terhadap sesuatu yang dulu kamu suka dan kamu merasa baik-baik saja, tapi tahu-tahu ketika ketemu objek yang bikin bahagia muncul lagi dan kamu merasa, "Ah, I haven't felt like this in a long time and I'm enjoying this! I like this feeling! I'm happy!" Saya tidak pernah menyadari kalau ternyata saya serindu itu dengan e-book reader. 

Keesokannya di tanggal 2 Oktober 2021, karena saya masih kepikiran, saya langsung saja beli di salah satu toko di Tokopedia. Barangnya saya terima tanggal 3 Oktober 2021. Bisa dibilang ini adalah pembelian impulsif. 

Penggemar: Kenapa tidak jadi beli Kobo Libra H2O, Kim? Kenapa malah jadinya beli Kindle Paperwhite?

Karena Kobo Libra H2O mahal dan saya belum ada dananya sementara saya semacam seperti orang sakau harus ada barangnya saat itu juga. Dan yang memungkinkan untuk dibeli saat itu juga adalah Kindle Paperwhite. Itupun saya beli Kindle Paperwhite yang versi ada iklan karena mencari yang lebih murah. Alhamdulillah, iklannya tidak intrusif dan saya masih bisa nyaman bacanya.

Kindle baru saya ini saya beri nama Elina. Saya sampai gugling cuma buat cari nama yang bagus. Macam cari nama buat anak saja. Wkwkwk.


Halo, Elina! Semoga kamu awet ya!


Arti nama Elina sendiri kalau dari situs ini adalah: 

Elina dalam bahasa Spanyol artinya Bersinar terang. Varian dari Helen.
Elina dalam bahasa Yunani artinya Pintar, murni.
Elina dalam bahasa Sansekerta artinya (bentuk lain dari ela) wanita yang pintar.

Kenapa saya kasih nama Elina? Karena saya pikir Kindle ini kan gawai untuk membaca. Saya membayangkan Kindle ini kalau sosok manusia dia adalah manusia yang pengetahuannya luas karena banyak baca dan mau mentransfer ilmunya ke saya lewat buku bacaannya itu. Waktu itu saya cari nama Sansekerta sih. Nama yang saya cari adalah nama perempuan dan nama yang artinya berhubungan dengan pintar, cerdas, dan sejenisnya. Maka begitu ketemu nama Elina kok cocok... Ya sudah, saya pakai nama itu untuk Kindle baru saya. 

Penggemar: Ribet ya, bo', Kindle segala harus dikasih nama.

Bodo amat. Dasar penggemar bawel!

Random 5.

Tanggal 18 - 20 Oktober 2021 kemarin saya ke Yogyakarta urusan pekerjaan. Saya ke sana naik kereta api dan pulangnya pun naik kereta api.

Di sana saya tidak banyak jalan-jalan. Hanya main dari satu tempat makan ke tempat makan lainnya. Di sana saya makan sate sapi (lupa nama tempatnya), makan gelato di Tempo Gelato Prawirotaman, makan soto di Soto Kadipiro, dan makan gudeg di Gudeg Yu Djum. Terakhir, saya nongkrong di Senja Coffee bareng teman Plurk, Mbak Jek dan Mas Bow.

Sebelum pulang, saya menyempatkan diri untuk foto di bundaran UGM. Dengan bermodalkan pinjam jaket angkatan kebanggaan Mbak Jek, maka saya pun berpose.


akhirnya, ya Allah, aku jadi anak UGM juga! teknik elektro pula!


sebuah bukti foto bareng dengan seleb Plurk Yogya

Random 6.

Duh, saya kangen menulis blog post yang panjang lebar dan bermanfaat bagi khalayak umat manusia, tapi apa daya otak sedang macet. Menulis suatu topik dengan serius memang perlu waktu, tenaga, dan usaha yang lebih besar ketimbang menulis hal receh macam tulisan kali ini. Dan saya sedang tidak punya waktu dan tenaga untuk itu. Hiks. 

18 comments

  1. wah keren amat nilainya! semoga begini juga ke semester-semester depan!

    ReplyDelete
  2. Take your time mba Kimi, dan semoga semangat kuliahnya kembali berkobar 🥳

    ReplyDelete
  3. Saya masih maju mundur mau beli ebook reader, pengen beli tapi minat baca lagi jatoh banget. hahaha...

    Sehat-sehat ya, Mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siapa tahu lho, Mbak, dengan beli ebook reader semangat baca jadi naik lagi? Hihihi.

      Delete
  4. nilai2mu mengharukan sekali, kim

    dan ke Jogja? aku iri!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Om. Perihal Jogja, kalau memang ada waktu, aturlah rencana buat main ke sana.

      Delete
  5. Oh ada Plurk dan Feedly segala. Barang lawas itu. Hahahah.
    Feedly saya rewel, gak bisa nambah entri. BTW pekan lalu saya ke Plurk dan bengong mau ngapain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Paman punya Plurk juga? Ayo, kita berkawan di Plurk, Paman!

      Delete
  6. saya juga lagi malas BW ini lagi mulai lagi heheh
    klo ke Jogja lagi, coba sate ratu mbak atau warung Pak Ito di Blok O
    tetap sehat dan bahagia ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih rekomendasinya, Mas Ikrom. Harus dicatat nih biar tidak lupa. Btw, semoga Mas Ikrom juga tetap sehat dan bahagia ya.

      Delete
  7. plurk? plurk? nante koto da... btw, toss sesama impulsif buyer. saya liat iklan di feed IG dan langsung pindah ke tokped buat beli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Habis lihat iklan apa tuh sampai langsung dieksekusi buat beli?

      Delete
  8. Kalo sedang kuliah, seringnya memang waktu seperti habis dan ga pernah cukup mba :). Aku pernah ngerasain itu kok. Cuma untungnya zaman kuliah, blog belum seramai sekarang. Jadi aku blm tau juga yg namanya BW. Nulis blog ya cuma utk diri sendiri ��.

    Memberi nama ke suatu barang, itu aku juga selalu kok. Kayak mobil aja aku KSH nama, Velove. ��. Saking sayangnya, dan ngerasa kayak udah sehati aja. Dengan ngasih nama gitu, seolah kita juga punya ikatan batin Ama tuh barang ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah namanya Velove! Bagus tuh namanya. Adakah kisahnya kenapa sampai diberi nama Velove?

      Delete
  9. Selamat kak Kimi atas nilai kerennya. Aku juga sukaa Kindle Paperwhite 10th.Memadai untuk kebutuhan. Tapi belum kepikiran kasih nama hihihi. Bagus juga itu idenya 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Noa. Terima kasih ya. Btw, sudah ada inspirasi belum untuk menamai Kindle-mu?

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.