tag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post378930022316835906..comments2024-03-22T22:05:41.069+07:00Comments on Kimi's Akademos: What My Suicide Note Would Be LikeJagawana Kimihttp://www.blogger.com/profile/03990479896493897186noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post-1923343345974858532020-05-28T09:11:16.877+07:002020-05-28T09:11:16.877+07:00halo Kimiiii... aku buka blog terakhir setahun lal...halo Kimiiii... aku buka blog terakhir setahun lalu deh ternyata.<br />jadi sepertinya aku melewatkan cukup banyak (atau banyak banget) ceritamu :)<br />terima kasih ya, sudah bertahan dan menemui profesional. semoga apa yang kamu usahakan ada hasil baiknya. dan ya, kamu bilang "seringnya sih berhasil".<br />pasti kamu sudah banyak dapat masukan sana sini. jadi aku mendoakan semoga kamu nemu jalan terang di lorong2 gelap itu. luv you, Kimi :*petypurihttps://www.blogger.com/profile/09175321211046370187noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post-39545152943246366862020-05-19T22:01:26.032+07:002020-05-19T22:01:26.032+07:00sudah tak ada alasan hidup tapi terpaksa bertahan ...sudah tak ada alasan hidup tapi terpaksa bertahan demi orang lain itu... biasa. Banyak orang lain juga begitu. Terjebak dalam terowongan gelap tanpa ujung, tiap hari resah sampai tidur, begitu bangun langsung mulai lagi... setiap hari begitu. Apalagi di musim paceklik begini, banyak banget lah anggota baru kita.<br /><br />coba aktifitas fisik deh Kim. olahraga atau apa kek, setiap hari sampai berkeringat. Dijamin ga bakal menyelesaikan masalah, tapi tuh depresi rasanya jadi lebih bearable. Dan bonusnya badan kamu jadi bagus, postur kamu juga bakalan lebih seksi. dijamin.<br />urusan depresi mah biar aja, kerjain yg hasilnya jelas dulu. Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-23869254183826735.post-48440540568189224422020-05-19T15:42:25.647+07:002020-05-19T15:42:25.647+07:00Aku sudah baca dua tulisan terbaru Kakak. Kak Kimi...Aku sudah baca dua tulisan terbaru Kakak. Kak Kimi, aku memahami keadaanmu. Aku pernah, meski sebentar, mencicipi depresi. Kelam sekali, aku tahu. Di sekitarku juga banyak yang mengalaminya. Dan aku pribadi (dan mungkin banyak orang) merasa berat menerima fenomena bunuh diri bukan karena society and religion’s judgment. Aku merasa berat karena hal itu menyisakan kesedihan di dada dalam waktu yang lama. Kematian kita tidak terjadi di diri kita, melainkan terjadi pada orang lain. Hilangnya satu nyawa selain karena sakit atau kecelakaan tak terduga adalah sebuah tragedi yang menyesakkan. Kenal atau tidak dengan orang-orang itu (yang dibunuh, yang bunuh diri), mendengar berita semacam itu dadaku seperti tercabik. <br /><br />Terlebih bila itu Kak Kimi. Kita pernah berkenalan. Kita pernah bertukar sapa. Menyimak ceritamu yang ini saja dadaku sesak luar biasa. Apalagi sampai mendengar berita duka tentangmu.<br /><br />Stay with us, Kak. <br />I see you.<br />Semoga bebanmu disembuhkan. A.S. Rosyidhttps://www.blogger.com/profile/11904771120643019255noreply@blogger.com