Sungguh rugi bagi mereka yang tidak masuk kuliah Psikologi Lintas Budaya hari ini. Kuliahnya seru banget! Bikin gue ketawa ngakak sampe sakit perut. Belum lagi muka gue yang berubah menjadi merah karena kebanyakan ketawa. *emang apa ngaruhnya ya ketawa dengan muka jadi merah?*
Jadi ceritanya kuliah hari ini membahas mengenai Budaya dan Bahasa atau serupa itulah. Nah, tadi dosen gue kasih tugas, “Sekarang
Kelompok gue rencananya sih mau “kampanye” jadi Gubernur Jawa Tengah. Ceritanya begitu… Sayangnya, di satu kelompok itu gak ada yang bisa bahasa Jawa. Ah, sama aja sih dengan gue yang ngerti bahasa Lampung tapi gue gak bisa disuruh ngomong Lampung.
Setelah 25 menit, kelompok pertama yang maju dari daerah Jawa Tengah. Lucu aja ngeliatnya. Ngomong Jawanya lucu. Terus, kampanyenya masih melihat teks. Belum lagi, dia nanya dengan teman yang disebelah sambil nunjuk ke teks, “Ini apa ya?” hehe,, Dan selanjutnya biar lebih mudah bacanya, gue nomerin aja ya sesuai dengan ingetan gue. Ahahaha…
1. Kampanye dari Jawa Timur. Gue rasa yang kampanye asli Jawa Timur. Medok banget. Fasih banget. Dan salah satu prokernya yang menarik yang kira-kira artinya, “Pilih saya maka Lumpur Lapindo beres!” Haks,,haks,,
2. Dari Padang. Hah,, teman yang dari
3. Dari Jakarta. Ceritanya teman gue ini calon gubernur
4. Dari Sunda. Teman gue yang jadi calon gubernur Jawa Barat ini punya proker, “Nanti abdi teh bakalan bikin proyek busway dari Depok ke
5. Dari Batak. Berhubung gue gak paham bahasa Batak, tapi ada yang bisa gue tangkep dari temen gue yang kampanye Gubernur Sumut. Artinya kira-kira begini, “Di Pulau Samosir nanti aku bikin mall seperti di
6. Dari Tionghoa. Temen gue yang orang Tionghoa ini adalah calon Gubernur Jakarta. “Kalau Oe terpilih jadi Gubernur, harga komputer dan handphone bakal murah!! Semua maling yang ada di Glodok dan Mangga Dua bakal Oe berantas!! Oe bakal bikin jalur khusus ke Glodok dan Mangga Dua. Hanya dalam sepuluh menit langsung sampe!!” wakakaka,, setuju… setuju… setuju… Yang penting laptop dan handphonenya itu yang dibikin murah. Ahahahaha,,
7. Dari Melayu. Temen gue yang merupakan calon Gubernur Sumut ini dalam kampanye-nya tidak menyampaikan prokernya. Dia bilang, “Tak pantaslah bagi seorang Melayu terlalu banyak cakap tapi tidak bukti. Lebih baik kita berdendang saja.” Dan dia pun langsung nyanyi Selayang Pandang. Tentunya liriknya udah diubah sesuai dengan keperluan kampanye dia.
8. Terus gue lupa dari daerah mana lagi yang kampanye. Hehehe,,, maap…
Hahhh… Pokoknya gue seneng banget kuliah hari ini. Puas ketawa ngakak-ngakak. Suatu hal yang udah jarang banget gue lakuin. Terutama karena menumpuknya tugas-tugas yang membuat hari-hari gue menjadi buruk…
No comments
Any spams, any hateful, and any anonymous comments will be deleted. Let's create a safe space wherever we are and respect each other. Thank you.