Chapter 2: Theoretical Perspectives on Gender
Di tulisan
sebelumnya kita sudah membahas teori Skema Gender dan Sosiobiologi juga Psikologi Evolusi. Di tulisan ini kita akan membahas teori Peran Sosial (
Social Role Theory) dan teori-teori dari Feminisme.
Baiklah. Kita langsung saja ya membahas satu per satu.
1. Social Role Theory
Psikolog Sosial Alice Eagly dan Wendy Wood (1999) mengkritik teori strategi seksual dari David Buss. Mereka mengajukan sebuah alternatif teori yang mereka sebut dengan Social Role Theory atau saya terjemahkan dengan teori Peran Sosial. Teori ini menekankan pada variabilitas pada pola-pola yang ada di berbagai budaya terkait dengan perbedaan gender. Menurut teori ini, pembagian kerja berdasarkan gender, atau peran gender, mendorong perbedaan lain dalam perilaku. Teori ini mengakui perbedaan biologis antara pria dan wanita, seperti perbedaan ukuran dan kekuatan tubuh, juga kapasitas tubuh wanita untuk hamil dan menyusui. Akan tetapi, mereka menekankan bahwa perbedaan ini semakin diperkuat oleh keyakinan budaya. Tubuh pria yang lebih besar dan lebih kuat membuat mereka melakukan aktivitas yang bersifat agresif, misalnya perang, yang pada akhirnya memberikan mereka status, kekayaan, dan wanita. Dengan demikian, membuat status wanita semakin menjadi subordinate.
Social role theory: A theory of the origin of psychological gender differences that focuses on the social structure, particularly the division of labor between men and women; also called social structural theory.
Seperti yang sudah ditulis di atas, perbedaan biologis antara pria dan wanita itu diperkuat oleh budaya setempat. Eagly dan Wood (1999) menganalisa ulang data 37 budaya dari Buss. Hasilnya adalah terdapat korelasi yang tinggi antara ketidaksetaraan gender dengan perbedaan wanita dan pria dalam memilih pasangan. Dengan kata lain, di negara-negara yang kesempatan antara pria dan wanita setara, maka pria dan wanitanya similar. Hal ini menunjukkan jika preferensi dalam memilih pasangan ditentukan dari hasil evolusi ratusan ribu tahun yang lalu, seharusnya tidak ada perbedaan dalam semua budaya. Hasil analisa ini mendukung teori Peran Sosial yang diajukan oleh Eagly dan Wood.