Lima Buku Terbaik 2023 Versi Kimi

Tidak terasa sekarang kita sudah berada di penghujung tahun. Sebagai tulisan penutup akhir tahun, saya akan membahas buku terbaik menurut saya yang saya baca di sepanjang tahun 2023. Harusnya tulisan ini memang saya terbitkan di blog buku saya, tetapi di sana traffic-nya sepi. Jadinya ya saya terbitkan saja di sini. Dengan harapan akan lebih banyak yang membaca. Sesekali, ah, saya ingin menjadi penghamba traffic. Hihihi. 

Cukup dengan preambulnya. Mari kita langsung saja ke pokok pembahasan. Halah. 

Jadi, di tahun 2023 saya berhasil membaca 75 buku. Ini sesuai dengan target Goodreads reading challenge. Sekali lagi, Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan tantangan membaca di Goodreads. Dari ke-75 buku tersebut, tentu ada buku yang menurut saya lebih baik dari buku yang lain. Saya tidak akan membahas satu per satu buku apa saja yang sudah baca sepanjang tahun ini karena tulisan ini nantinya akan menjadi panjang sekali, plus tulisan ini nanti isinya tidak sesuai judul. Namun, jika teman-teman ada yang penasaran bukunya apa saja, teman-teman bisa lihat-lihat di utas X saya berikut ini:


Berikut adalah lima buku terbaik di 2023 versi saya (secara acak):


1. I'm Glad My Mom Died dari Jennette McCurdy




I'm Glad My Mom Died adalah buku otobiografi dari mantan artis cilik, Jennette McCurdy. Di bukunya Jennette menceritakan bagaimana kehidupannya sebagai artis cilik hingga remaja. Hidupnya sangat diatur oleh ibunya yang penuh ambisi ingin menjadikan Jennette sebagai artis tenar Hollywood. Jennette yang ingin membahagiakan ibunya menuruti semua apa perintah ibunya, termasuk pola makan yang sangat ketat hingga berbagi buku harian, surel, dan semua pendapatannya. Bahkan, sampai usia 16 tahun ia masih dimandikan oleh ibunya. 

Buku ini ditulis dengan gaya penuh humor gelap sehingga membacanya membuat saya tertawa getir. Sudah mah isinya pahit, tetapi Jennette menjadikannya sebagai sebuah lelucon. Dan itu yang menurut saya membuat buku ini menarik. Memang betul lah ya kata orang-orang kalau memiliki hidup yang suram itu, ya, dijadikan lelucon saja. 

2. Rasina dari Iksaka Banu




Alasan saya membaca Rasina itu sederhana: karena Iksaka Banu. Saya menyukai karya-karya beliau, yang sejauh ini, konsisten di fiksi sejarah. Buku-buku dari beliau yang sudah saya baca, antara lain Semua untuk Hindia, Teh dan Pengkhianat, Sang Raja, dan Rasina. Sekarang saya sedang membaca bukunya yang lain, yaitu Pangeran dari Timur. Buku ini ditulisnya bersama Kurnia Effendi. 

Saya sudah membuat resensinya di sini. Jangan lupa mampir ya. Hehehe. 

3. Puya ke Puya dari Faisal Oddang




Puya ke Puya mengenalkan saya kepada Faisal Oddang. Ini adalah buku pertama dari beliau yang saya baca dan saya langsung suka. Puya ke Puya mengambil tema adat istiadat Toraja, khususnya mengenai adat pemakaman mereka. Juga bercerita tentang perusahaan tambang yang merampas tanah rakyat secara curang. Saya sudah menulis resensinya di sini. Setelah saya membaca Puya ke Puya resmi sudah saya memasukkan nama Faisal Oddang ke dalam daftar penulis favorit. 

4. Tiba Sebelum Berangkat dari Faisal Oddang




Buku lain dari Faisal Oddang yang saya sematkan sebagai buku terbaik di 2023, Tiba Sebelum Berangkat. Di buku ini Faisal mengambil fokus temanya adalah bissu dan toboto. Buku ini membuat saya belajar mengenai Tolotang, yaitu kepercayaan asli suku Bugis. Resensi lengkap buku ini sudah saya tulis di sini

5. Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga dari Erni Aladjai




Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga adalah sebuah novel etnografis dari Erni Aladjai. Buku ini merupakan buku pemenang ketiga Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2019. Dalam karya-karyanya, Erni konsisten menulis desa sebagai latar tempat cerita, lengkap dengan segala kerumitan masalah dan meraciknya sebagai amunisi untuk melawan ketidakadilan, tidak terkecuali novel ini. Kali ini lokasinya berlatar di sebuah desa di timur Indonesia, yang sekaligus merupakan penghasil cengkih. Dua kalimat terakhir saya menyalin dari deskripsi di episode Mata Mata Kata. Hahaha. 

Mata Mata Katasiniar saya dan Mas Danangsudah membahas buku ini, lho. Yuk, dengarkan resensi kami di sini:





Demikianlah kelima buku terbaik di 2023 menurut saya. Kalau buku terbaik 2023 versi kalian, apa saja nih? Tulis di kolom komentar, ya! 

2 comments

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.