Masih Soal Perawatan Wajah

Saya selalu senang dengan yang namanya perawatan diri, baik itu perawatan wajah maupun badan.

Penggemar: Kim, muka dan badan saja yang diurusin. Itu hati diurusin gak?

*keplak yang nanya*
*kemudian mengabaikan*

Ngomong-ngomong nih sudah lebih dari sebulan ini saya rajin bikin sendiri toner, masker, dan scrub. Panduannya masih dari blog Lintang. Tidak bosan-bosan saya membuka blognya dan membaca berulang kali resep DIY yang ada di sana biar semakin paham dengan kandungan bahan yang dipakai. Sejauh ini hasil yang sudah terlihat bekas jerawat yang semakin memudar dan wajah terlihat semakin cerah. Ini kata orang-orang yang melihat sih.


Oh iya, saya tidak terpatok bikin toner hanya di satu bahan saja. Setiap minggu saya ganti-ganti bahannya sesuai dengan mood. Misalnya minggu ini saya pakai teh hijau, minggu depan pakai timun, minggu depannya lagi pakai mawar, minggu depannya lagi pakai air oksigen dicampur apel, kayu manis, dan jahe. Bebas. Pokoknya sesuka saya saja lah. Asal cocok sama wajah saya. Masker juga begitu. Akhir minggu kemarin saya rajin pakai masker pisang dan madu. Akhir minggu ini saya pakai masker oatmeal yang difermentasi dengan ragi roti. Minggu depan saya mau coba masker DIY yang lain lagi.  Masker-masker itu saya pakai di pagi hari cuma di akhir pekan saja. Kalau di hari kerja juga mah, mana keburu. Sementara untuk malam hari saya rajin pakai masker jelly gamat. Katanya jelly gamat ini bagus untuk menghilangkan bekas luka, termasuk acne scar. Sudah sebulan ini sih saya coba, tapi acne scar saya masih ada. Ya sudah lah. Sabar saja.

Kenapa bahannya saya gonta-ganti? Karena tidak cuma tubuh yang butuh variasi nutrisi, wajah juga perlu. Inti dari pola makan sehat itu kan kita makan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Tujuannya biar tubuh mendapat asupan beragam nutrisi. Apel memang tinggi vitamin C dan antioksidan, tapi kalau kita hanya makan apel juga kan tubuh malah sengsara. Itu mah namanya menyiksa tubuh. Nah, wajah juga begitu. Bahan resep DIY perlu gonta-ganti biar kulit wajah juga gak jenuh dan kita bisa memaksimalkan manfaat dari bahan-bahan alami tersebut untuk wajah kita. Dengan kita rajin memanjakan wajah dan tubuh kita dengan memberikan makanan yang sehat, your future skin and body will thank you for that.

Tapi, dari sekian banyak resep di blog Lintang, saya belum tertarik menggunakan bahan susu, yogurt, dan bahan-bahan ribet lainnya. Yang saya maksud bahan-bahan ribet ini adalah bahan-bahan yang harus dibeli di toko bahan kimia. Malas banget deh ih. Saya juga tidak minat untuk menggunakan telur sebagai bahan DIY. Dulu pernah saya coba pakai masker dari putih telur. Setelahnya saya teringat telur mentah yang ada bakterinya, belum lagi asal telur itu keluar dari mana, belum lagi saya tidak tahu bagaimana kondisi kandang ayamnya, saya berjanji saya tidak akan pernah lagi memakai telur meskipun banyak orang bilang putih telur bagus untuk komedo. Masih ada bahan yang lain kok. Tidak harus putih telur kan?

Lantas setelah rajin pakai bahan-bahan alami, apa saya jadi fanatik untuk menggunakan bahan alami dalam semua produk perawatan dan make up saya? Ya tidak segitunya juga. Pertama, saya malas ribet banget kalau harus bikin sendiri sunscreen, pelembab wajah, body scrub, body butter, shampo, dan lainnya. Kedua, I'm simply not that extreme. Resep DIY yang saya pakai hanya jika bahan-bahannya mudah dicari dan cara membuatnya tidak ribet. Kalau bahannya sudah seperti gliserin, pewarna, rumput laut, aloe vera, acv, titanium dioxide, zinc oxide, dan entah apa lagi itu, sudahlah. Tidak usah bikin repot diri sendiri. Tinggal ke Indomaret atau Giant dekat rumah. Pilih saja merk yang sudah biasa kita pakai. Jangan lupa perhatikan komposisi bahannya. Saya pakai sunscreen Wardah (ini karena Kitin juga pakai). Sejak bertahun-tahun lalu sampai sekarang saya setia pakai rangkaian body care Mustika Ratu, body scrub dan body butter-nya bikin kulit saya halus dan mulus banget. Raisa saja kalah. Pret. Oke, abaikan saja ini. Berikutnya, saya pakai hair oil cem-ceman Mustika Ratu untuk rambut. Untuk bedak, lip balm, lipstik, eye liner, pensil alis, eye shadow, dan lain-lain saya pakai produk drug store semua.

Kalau rajin baca-baca artikel di internet, bakal banyak menemukan artikel yang mengkritik penggunaan bahan-bahan alami untuk DIY skin care dan make up. Tidak disalahkan juga sih. Dari artikel di Paula's Choice yang ini dan ini intinya ingin menyampaikan bahan alami tidak sepenuhnya seaman yang kita bayangkan dan bahan produk pabrikan tidak seburuk yang kita bayangkan. Kalau artikel yang ini bilang cara membuat DIY skin care tidak sesuai standar yang baik dan benar, or something like that. Sementara artikel yang ini bilang kenapa kita tidak memakai dua pendekatan dalam skin care, both science and natural approach? Maksudnya, ambil semua keuntungan dari kedua pendekatan tersebut untuk wajah dan kulit tubuh kita. Kalau saya sih menyimpulkan, sebelum memutuskan ingin membuat sendiri skin care, banyak baca. Jangan asal templokin semua bahan ke muka. Sama saja dengan sebelum kita membeli suatu produk sih, banyak baca juga. Baca dulu review yang ada. Cari tahu dulu komposisi bahannya. Bottom line is be careful if you want to put something onto your face and skin.

Akhirul kalam, geez... I never knew before being a woman was this complicated.

5 comments

  1. Asikkk cobain ahhhh :P
    Aku biasanya cuma bikin masker dari ketimun atau tomat aja kak hehehe.
    Belum pernah coba bikin yang lainnya, hemmm noted ahhhh :D
    Kak Kimi, ada maksimal pemakaian gak? misalnya satu minggu maksimal berapa kali pakai gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku gak ada maksimal pemakaian. Tiap hari aku pakai toner buatan sendiri. Kalau maskeran, ya asal ada waktu sih. :)

      Delete
  2. Coba kamu bikin yang banyak terus kirim ke akuuuuuu~

    *dicium*

    ReplyDelete
  3. aduhhh, rajin banget kamu Kim. aku dah ga ada waktu. dulu aja pas single ga ada waktu apalagi sekarang udah ada buntut haha.. makin terabaikan nih badan

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.