Hari Jumat tanggal 15 Februari 2019 saya sengaja ijin tidak masuk kantor. Keponakan saya akan sidang skripsi hari itu dan saya ingin menemaninya. Kapan lagi coba kan bisa menemani keponakan tertua sidang skripsi? Kalau kakek dan papanya masih hidup, pasti mereka juga akan ikut menemani. Ibunya tidak bisa datang karena harus bekerja di kabupaten sebelah. Jadi, hari itu saya dan kakak saya menemaninya. Ngomong-ngomong, nama keponakan saya itu Yasmin.
Sejak pagi saya sudah di Fakultas Hukum Universitas Lampung. Duduk-duduk sambil ngobrol-ngobrol sama kakak saya. Yasmin hanya sebentar bersama kami karena dia harus segera kembali masuk ke ruangan menanti kedatangan penguji dan pembimbing skripsinya. "Haduh, Uncu, aku deg-degan lho." Tenang, Anak Muda. Perasaanmu itu wajar. Semua pejuang skripsi pasti akan mengalami jantung berdetak kencang tidak beraturan ketika akan menghadapi sidang. Kamu akan baik-baik saja.
Cukup lama kami menunggu. Saya sudah mulai bosan ngobrol dan mengghibah dengan kakak saya. Saya buka ponsel saya dan main game Strike Force, tapi baterainya sekarat. Shoot. Untungnya saya bawa charger. Charger ini barang wajib yang harus saya bawa ke mana-mana karena nasib punya ponsel yang baterainya soak.
Main game sudah kelar, tetapi belum ada tanda-tanda dari Yasmin. Ini bunga yang sudah dibawa hampir layu karena kelamaan menunggu.
"Dek, itu nakannya (keponakan, red.) sudah keluar!" teriak kakak saya. Saya langsung berdiri sambil memegang bunga. Wajah Yasmin berseri-seri bahagia. Dengan tersenyum sangat lebar saya mendatanginya. Seperti seorang ibu yang bangga dengan anaknya, saya memeluknya erat dan mencium pipinya. "Ini bunganya. Selamat yaaa... Gimana tadi sidangnya?" Yasmin dengan pongah menjawab, "Aku bisa jawab semua dong. Gampang!"
Kakak saya terisak-isak menangis. Saya mengerti perasaan kakak saya. Ini adalah Yasmin. Keponakan tertua saya. Cucu kesayangan ayah saya. Cucu pertama yang jadi sarjana. Lulus kurang dari empat tahun dengan predikat Cum Laude. Kakak saya menangis pasti karena teringat kakek dan papanya Yasmin tidak bisa melihat ini semua.
Kakak saya terisak-isak menangis. Saya mengerti perasaan kakak saya. Ini adalah Yasmin. Keponakan tertua saya. Cucu kesayangan ayah saya. Cucu pertama yang jadi sarjana. Lulus kurang dari empat tahun dengan predikat Cum Laude. Kakak saya menangis pasti karena teringat kakek dan papanya Yasmin tidak bisa melihat ini semua.
Keponakanku sudah selesai sidangnya. Perasaan kemarin masih bayik. Selamat, Kendi, sudah lulus jadi sarjana. Papa dan Ayiknya pasti bangga banget sama kamu. Uncu sayang sama kamu. 😭 pic.twitter.com/OVE5hzRmiT— Ranger Kimi (@insanayu) February 15, 2019
Dan kemarin Yasmin diwisuda.
Papa, nih cucu tertuamu sudah jadi sarjana. 🤗 pic.twitter.com/UO9zR2nBmp— Ranger Kimi (@insanayu) March 23, 2019
Malamnya kami sekeluarga dan teman-teman Yasmin merayakan kelulusan dengan makan bersama di Taman Santap Rumah Kayu, Bandar Lampung. Lebih dari tiga puluh orang berkumpul. Kami makan enak, mengobrol, dan berfoto-foto. Dua orang teman Yasmin dengan penuh kepercayaan diri menghibur kami dengan bernyanyi. Dan hal yang paling menyenangkan adalah keponakan saya, Haikal, datang dari Bandung demi menghadiri wisuda kakaknya. Saya langsung menodongnya untuk foto bersama.
— Ranger Kimi (@insanayu) March 23, 2019
Ini foto personil lengkap Yasmin bersama adik-adiknya dan mamanya.
Sementara ini foto yang tidak jelas banget.
Seandainya ada kalian yang penasaran dan ingin bertanya, iya, itu saya pinjam toga dan selendang "predikat pujian" punya Yasmin. Anggap saja itu sebagai balas dendam saya karena sewaktu S1 dulu tidak lulus dengan predikat tersebut. 🙈
Curhat sedikit ya. Perasaan menjadi seorang tante dengan keponakan yang pada pintar-pintar banget anjir: Saya semakin merasa hanya sebagai selepehan biji semangka. Hahaha.
Jadi, teman-teman semuanya, begitulah cerita singkat kebahagiaan kami sekeluarga. Bagaimana dengan kalian? Ada kabar bahagia apa hari ini?
No comments
Any spams, any hateful, and any anonymous comments will be deleted. Let's create a safe space wherever we are and respect each other. Thank you.