Day 38. Post a Day 2011.
Tuhan,
Terima kasih atas berkah yang hari ini Engkau berikan. Hari ini Engkau masih memberikan kesempatan kepada saya bertemu dengan orangtua saya. Kami masih bisa makan enak di Sushi Tei Plasa Senayan dan menghabiskan waktu dengan bercerita dan bercengkerama.
Namun, di samping kebahagiaan saya juga merasakan kepedihan. Kemarin penganut Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, diserang. Dalam serangan itu tiga orang tewas. Saya tidak tahu bagaimana kronologi sesungguhnya, tapi Engkau Maha Mengetahui, bukan? Engkau pasti tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Tapi, kenapa Engkau tidak mencegah penyerangan itu, Tuhan? Bukankah tiga orang yang tewas itu adalah hamba-Mu juga?
Harus berapa lagi nyawa yang hilang karena perbedaan, Tuhan? Harus berapa lagi nyawa yang dikorbankan untuk mencapai keseragaman sehingga tidak ada lagi korban atas dasar perbedaan? Sampai semua minoritas punah kah? Atau sampai Engkau harus turun tangan sendiri?
Peristiwa yang terjadi kemarin itu bukan yang pertama kalinya, tapi yang kesekian kalinya. Dan saya bertanya seperti ini karena Pemerintah telah gagal melindungi warganya sendiri. Jika Pemerintah saja sudah gagal dan tidak bisa lagi diandalkan, kepada siapa lagi kami harus menaruh asa selain kepada-Mu?
tiada yang salah dengan perbedaan
dan segala yang kita punya
yang salah hanyalah sudut pandang kita
yang membuat kita terpisah
karena tak seharusnya
perbedaan menjadi jurang
bukankah kita diciptakan
untuk dapat saling melengkapi
mengapa ini yang terjadi
mestinya perbedaan bukan alasan
untuk tak saling memahami
harusnya kita bisa memberi jalan
tuk satukan semua harapan
Tuhan, maukah Engkau bersama saya mendengarkan lagu ini? Dan maukah Engkau memeluk saya dan memberikan kedamaian serta ketenangan kepada saya setelah peristiwa penyerangan terhadap Ahmadiyah kemarin?
Terima kasih, Tuhan.
iya mengedepankan otot bukan otak...
ReplyDelete