Sudah sekitar lima hari saya tidak membuka Feedly. Seperti yang sudah saya duga, tulisan-tulisan terbaru dari berbagai macam blog yang saya langgan sudah bejibun minta dibaca. Seperti yang bisa kalian tebak juga, tidak semuanya saya baca. Karena begini, tidak semua tulisan harus dibaca kok. Internet memborbardir kita dengan begitu banyak informasi. Kalau tidak pandai-pandai memilih, nanti kita akan kesulitan sendiri mengolah informasi yang kita terima. Kita perlu menyaring informasi. Selain itu, juga karena untuk dapat membaca semua tulisan tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan saya tidak punya waktu tidak sebentar. *halah, njelimet* Saya masih butuh istirahat setelah kemarin badan terasa tidak begitu enak. Jadi, saya hanya membaca tulisan yang saya rasa judulnya menarik dan siapa narablog yang menulisnya. Jikalau narablog idola saya meng-update blognya sudah pasti saya baca. Kalau pun bukan idola, seandainya judul tulisannya menarik pasti menggoda saya untuk membacanya.
Nah, tadi malam sewaktu saya membaca Feedly, ada dua tulisan menarik bagi saya. Kebetulan dua-duanya dari blog favorit saya. Pertama, tulisan dari Mbak Nayarini tentang bule Perancis-Inggris yang sedang hits itu. Salah satu tulisannya yang saya baca sih yang ini, tentang tips untuk orang Indonesia mendapatkan pacar bule. Oke, menarik juga membaca sindiran dari orang bule langsung nih. Hehehe...
Kalau Mbak Nay bisa nyasar ke Kompasiana Mas Chris dari tautan di Facebook, sementara saya bisa nyasar ke sana dari retweet entah siapa. Saya baca tulisannya dan kesan yang saya dapat adalah... Selain saya salut dengan kemampuannya menulis bahasa Indonesia dengan gaul begitu, saya tidak mengerti kenapa dia bisa jadi mendadak tenar? Maksud saya, yah... biasa saja sih. Bisa jadi ini masalah selera. Saya lebih menjura dengan tulisan-tulisannya Mbak Nay, Mbak Vicky, Mas Nunu, Mbak Noor Titan, Lea, Butterflychaser. Juga dari narablog-narablog yang saya ikuti dari dahulu kala, seperti Bang Aip, Mas Joe, Sora, Mas Guh, Mas Gentole, Difo, Bang Alex, Toshi, Mbak Pito, Yudi. Sementara ini yang saya ingat itu dulu. Nanti kalau ada tambahan, saya update tulisan ini. :D
Kembali ke tulisan Mbak Nay tadi, hal yang menjadi menarik bagi saya adalah ketika Mbak Nay menulis ini:
blogku ini butuh bertahun-tahun untuk punya pengunjung setia dan tetap, butuh ratusan artikel untuk (akhirnya) diapresiasi khalayak umum, butuh tulisan yang panjang lebar untuk tetap eksis. lha mas chris ini tiba-tiba kok tulisannya tenar cuma gara-gara dia bule! #ojo marah yo mas, b'canda
Perihal kenapa Mas Chris bisa mendadak tenar biarkanlah itu menjadi sebuah misteri Ilahi. *halah* Tak usah kita habiskan energi hanya untuk menganalisis kenapa bisa begitu. Apakah betul hanya karena dia bule atau memang tulisannya menarik atau entah apa, ya terserah sih. *halah lagi*
Penggemar: Lantas, kenapa menurutmu tulisan Mbak Nay itu menarik, Kim?
Karena terkadang saya pun sering merasakan hal demikian. Lebih tepatnya bertanya-tanya. Kenapa sebuah blog yang menurut saya biasa-biasa saja, baik itu dari cara penulisannya maupun topiknya, bisa tenar dan ramai pengunjung? Balik lagi ke masalah selera. Mungkin tulisan-tulisannya memang menarik bagi kebanyakan orang. Bisa juga karena strategi pemasarannya yang oke. Halah, blog pakai strategi pemasaran segala. :r Tapi, ya siapa tahu, kan? Atau bisa saja dia menerapkan SEO yang top-markotop sehingga blognya gampang dicari di mesin pencari. Bisa juga dia rajin meninggalkan jejak dimana-mana sehingga banyak orang menyadari keberadaan blognya tersebut.
Entah lah. Saya tidak tahu pasti. Karena blog saya ini pun, seperti curhat Mbak Nay di atas, butuh waktu bertahun-tahun dan ratusan artikel untuk akhirnya orang-orang mulai berdatangan ke sini. I feel you banget, Mbak Nay. *kemudian berpelukan*
Setelah membaca tulisan Mbak Nay, kemudian saya membaca tulisan Mbak Vicky yang ini, tentang ke-bete-an Mbak Vicky terhadap biro iklan. Ini menarik. Semakin menarik karena tulisan Mbak Vicky itu berhubungan dengan tulisan Mbak Nay. Oke, mungkin kata yang lebih tepat adalah berkelanjutan. Kenapa bisa begitu? Karena setelah blog ramai pengunjung dan menjadi tenar, apa lagi langkah berikutnya yang ingin dicapai? Yup, komersialisasi blog.
Di paragraf akhir tulisan Mbak Vicky bertanya:
Saya harusnya ingat fitrah saya sebagai blogger adalah untuk menulis dan mencipta gagasan. Saya kirain, bukankah itu alasan kenapa jemaah blog mencintai saya? Jadi kalau saya mengeksploitasi sedikit lahan blog untuk nyari penghasilan tambahan, apakah saya salah?
Seperti yang sudah saya tuliskan di kolom komentar di sana, menurut saya tidak salah. Idealisme setiap orang bisa bergeser. Dulu niat awal bikin blog untuk bisa menulis, menyampaikan gagasan, bercerita kehidupan sehari-hari, dan berteman dengan sesama narablog. Namun, setelah cukup lama ngeblog dan kita merasa blog kita sudah ramai, ya tidak ada salahnya untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan penghasilan tambahan. Toh, halal ini. Bukankah demikian?
Sudah cukup banyak blog yang saya lihat berubah tujuan ngeblognya. Dulu masih menulis dengan ikhlas, tanpa iklan, tapi lambat laun berubah menjadi blog komersil. Blognya dipasang iklan dan tulisannya lebih sering tulisan yang bersponsor. Apa itu salah? Tidak kok. Kalau ada perusahaan yang mau pasang iklan di blog kita, ya kenapa tidak? Kita menyediakan tempat, mereka menyediakan uang. Sama-sama bahagia.
Jujur, saya juga kurang suka dengan blog yang terlalu banyak iklan. Setiap kali si narablog meng-update blognya, pertanyaan pertama yang pasti muncul di benak saya adalah, "Ini iklan bukan?" So, kalau bisa sih, tulisan-tulisan di blog kalian jangan kebanyakan pesan sponsor gitu lho. Kasihanilah para penggemar blog kalian yang sudah lama mengikuti blog kalian. Mungkin dari kalian yang belum menjadi siapa-siapa sampai kalian menjadi siapa-siapa, para penggemar kalian ini dengan setia mengikuti kisah kalian. Tidak adil juga kalau mereka harus dijejali iklan terus-terusan. Selayaknya kita jika terus-menerus diberi makanan yang itu-itu saja, lama-lama kita bakal bosan toh. Bisa jadi malah muak. Begitu pula halnya dengan iklan. Kebanyakan iklan juga tidak bagus. Boro-boro mau diklik, dibaca sampai habis saja tidak. Yang ada malah penggemar kalian langsung menutup window. Lebih buruknya mereka memutuskan untuk tidak lagi menjadi penggemar kalian. Mereka pun berhenti berlangganan blog kalian. But, it's your call.
Nah, di tengah-tengah keramaian blogosphere yang sekarang banyak dengan blog komersil, dengan tetap bertahannya blog-blog tidak beriklan membuat saya angkat topi. Salut. Menjaga idealisme itu susah, Jendral!
Akhirul kalam, bagaimana dengan kalian sendiri? Tetap menjadi narablog idealis ataukah idealisme kalian sudah bergeser? ;)
Hayooo... kamu lagi gelisah, yaaaa... tulisannya panjang :D
ReplyDeleteMmm... kalau untuk blog pribadi, menurutku sih sebaiknya jangan kebanyakan iklan. Kalau memang mau fokus memaksimalkan pendapatan dari iklan, mending bikin blog khusus lainnya....
Hahaha... Tidak gelisah kok. Hanya bercerita sedikit. :P
DeleteNah, kalau itu saya pun setuju. Tapi kan membangun blog baru khusus iklan jauh lebih susah lagi ketimbang blog pribadi yang sudah ada nama. Kurasa itulah kenapa masih banyak blog pribadi di luar sana yang disisipi iklan.
*mencari-cari nama idolanya Kimi di barisan blogger* *kok nggak ada ya* :grin:
ReplyDeleteanyway, sampai sekarang (dan kelihatannya juga masih sampai waktu yang cukup lama) saya kok nggak pernah tertarik dengan ide tulisan berbayar. maksudnya, ya buat apa? tulisan itu kan seharusnya sudut pandang yang diusahakan nggak terpelintir, tapi kalau motivasi dasarnya sudah finansial, ya susah.
masih lebih mending space iklan atau mentok-mentoknya ada spot advertorial, IMHO. tapi ya beda orang beda pertimbangan sih pastinya.
Oh iya, Yud! Kenapa aku bisa melupakan kamu ya? Wait, aku update dulu tulisan ini ya. Kalau sudah ada namamu di atas, berarti tulisannya sudah ku update. :P
Deletekimi, sebenernya gampang kok kalo mau bedain sebuah blog entry itu emang blog post biasa atau memuat iklan titipan. aku sendiri kalo nulis yg paid review, aku kasi tag 'adv', dengan harapan orang tau bahwa itu tulisan berbayar.
ReplyDeletetapi sebisa mungkin aku lebih banyak ngeblog beneran. gak mau blogku jadi papan iklan banget. makanya tak mahalin. hahaha. kalo mau bayar segitu ya ayok, kalo gak ya gpp. kalo gak gitu nanti gak ada lagi yg mau dateng ke blogku :D
Makasih Kimiiii, gegara tulisan ini aku jd nyambung lg sama blognya mbok Venus yg sempat terlupakan. Maaf ya mbokkk *sungkem*. Inget ga aku pernah 'ngeluh' blognya simbok ga pernah bs diakses dari komputer kantor? Sejak itu aku jarang bewe, hiks. Ampe lupa pas sekarang cuti lahiran jg blom bewe lagi, sibuk ama krucilku yg kemarin baru ultah pertama, eh...malah lihat nama simbok di blog Kimi...eh kenapa malah curhat yah? Hahaha. Eniwei nice to 'meet' you again deh mbok! *kabur sebelum dijitak kimi*
Delete@ Simbok Venus
DeleteAku kan bacanya di Feedly, Mbok. Jadi gak ada tag, label, atau kategori di sana. Kalau mau tahu tag/label/kategori tulisan, ya harus mampir ke blognya langsung. Sebenarnya bisa sih di judul tulisan dikasih 'ADV' atau 'SPONS', tapi kan gak semua blogger menuliskannya. Jadi ya aku harus bertanya2 dulu tulisannya iklan atau bukan. :D
@ Nayarini Estiningsih
Makanya baca blog di Feedly aja, Mbak. :P
Aih Kimi, ayuk berpelukannnn. Jadi selanjutnya kira-kira blognya mas Chris bakal banyak iklannya ga yah, kan pengunjungnya banjir tuh. Dan kapan Kimi mulai pasang iklan? *salah fokus* *disambit kimi pake bule* hihi
ReplyDeleteAku kan sudah pasang iklan di side bar blog ini. Sekali-sekali diklik atuh iklannya, Mbak. *ujung-ujungnya ngemis minta iklan diklik* :r
DeleteWoooo dah pasang toh, lha baca dari hape kan ga kliatan Kim, hihi
DeleteKalau begitu, nanti pas baca di laptop jangan lupa diklik ya. :O
DeleteBtw, aku kunjungin para blogger yg kamu sebut di atas satu satu. Mudah-mudahan kami juga bisa berteman, hehe....
ReplyDeleteSiiiip... By the way, gimana? Bagus-bagus kan tulisan mereka? ;)
DeleteKunjungan sudah diterima, makasihhh blogditter, moga2 bisa segera berkunjung balik kalo krucilku dah bobo ;)
DeleteBagus-bagus, lho! Selera kamu boleh juga, Kim :p
Delete@ Ditter
DeleteSeleraku kan memang bagus, Dit. :P
gara2 tulisan ini saya akhirnya nulis ttg blog juga
ReplyDeletedengan versi yg ngawur dan tak bisa rapi seperti tulisan ini tentunya *sigh*
Aku sudah baca tulisanmu, Om! Sudah komen juga di sana. :D
DeleteBarusan kubaca postingannya, rapi kok :D
ReplyDeleteada Blogger yg mengeluh bgmn blog dibilang sukses kl ngga ada iklannya? duuh :(
ReplyDeleteErrr... Maksudnya apa ya, Mbak? Aku kurang paham. *lemot detected*
Deletedlm opini dia blog yg sukses itu yg ada iklannya, khan nggak semua blogger suka jika blognya ada iklannya ya? ada yg murni ngeblog karena memang bikin senang hati :)
ReplyDeleteOh... Kalau itu aku kurang tahu, Mbak. Cuma aku masih bingung dengan komen Mbak. Apakah komen Mbak itu berdasarkan dari tulisanku ini atau memang Mbak hanya ingin bertanya saja? Hehehehe...
DeleteKalau saya pribadi sekarang malah bersih dari iklan, apalagi setelah di banned google.. :D . Sekalian iklan non google di remove saja. Yaah, namanya juga blog pribadi yang bukan diniatkan untuk komersil. Entah nanti kalau saya jadi barengan dengan beberapa teman untuk mengelola blog profesional, tentunya di blog tersebut akan dipasangin iklan juga,, dan kami akan berusaha menatanya dengan serapi mungkin.
ReplyDeleteEh iya, blognya mba Kimi kog ga dipasangin iklan? ga apa di coba dulu sekali. Sapa tau sukses dan menghasilkan :)
Blogku sudah dipasang iklan di side bar blog ini, Pak. Dan hasilnya belum seberapa. Hehehehe...
Deletekalau saya dari awal ngeblog, melihat blog ada iklan apa tidak, sama aja,
ReplyDeletekalau isinya menarik dan ada 'pesan' yang dapat diambil, bakal dibaca.
tapi walaupun sebuah blog berisi idealisme tapi hanya versi pribadi penulis, kemudian menilai yang berbeda dari pendapatnya, dipandang sinis, itu haknya juga sih. Nyantai aja. berbeda itu penuh warna :)
Mantab gannn ..
ReplyDeleteBlog dengan tampilan yang menarik itu asik (y)
ReplyDelete