Menulis Diari

Day 73. Post a Day 2011.

Sekarang sudah pertengahan tahun. Bagaimana resolusi saya untuk tahun 2011 ini?
  1. Lulus kuliah, sudah.
  2. Punya e-book reader, sudah.
  3. Banyak-banyak baca buku, lumayan banyak deh buku yang sudah dibaca sekarang.
  4. Bisa menyimpan uang setiap bulan, Alhamdulillah masih ada yang bisa disimpan.
  5. Rajin update blog, ng... masih bolong-bolong.
  6. Rajin menulis pakai bahasa Inggris, ng... gitu deh.
  7. Rajin olahraga, ng... malas.
  8. Rajin menulis diary, ng... sekarang mulai rajin menulis! :D

Dalam tulisan kali ini saya ingin menyoroti resolusi saya yang rajin menulis diari itu.


gambar diambil dari sini


Saya pernah menulis sebelumnya kalau saya punya online diary, sebuah blog yang saya buat jadi privat dan hanya saya yang punya akses untuk membacanya. Online diary tersebut sebagai media pengganti buku harian konvensional. Sebenarnya, alasan saya saja yang malas menulis menggunakan tangan. Lebih enak mengetik.

Mengingat saya yang ababil alias abege labil, saya membeli buku harian biasa untuk dijadikan diari saya. Alasan saya waktu itu menulis menggunakan tangan terasa lebih personal, bisa lebih terasa dekat dengan si diari. Alasan berikutnya, bisa jadi suatu saat nanti saya susah mengakses internet sehingga saya tidak bisa menulis di buku harian online saya itu. Makanya saya membutuhkan buku harian biasa yang bisa saya tulisi kapan saja saya mau.

Tetapi, keraguan mulai timbul. Bagaimana kalau saya lagi apes buku harian saya dibaca orang? Atau buku harian saya rusak--jadi nggak ada kenang-kenangannya? Nah, kalau menulis di online diary kan bisa menghemat kertas, menulis juga lebih cepat (eh, mengetik ding), bisa simpan foto, dan tidak perlu khawatir buku harian jadi rusak (kan pakai blog, bukan kertas). Tetapi, kalau blog privat saya di-hack bagaimana?

Huuaaaa... Ternyata baik buku harian biasa maupun blog ada plus-minusnya ya. Saya pun jadi bingung mau menulis dimana. *halah, lebay* Jadinya saya memutuskan untuk menulis di dua media itu lah. Ya menulis di buku biasa dan menulis juga di blog. Tergantung mood lagi ingin menulis dimana ya di situlah saya akan menulis. ;))

Nah, memasuki bulan ke enam di tahun 2011 ini, buku harian saya sudah hampir penuh saya tulisi! Hore! Sebentar lagi habis kertasnya saya tulis! Itu menandakan saya rajin menulis diari, 'kan? Biasanya kalau saya punya diari tidak pernah habis sampai lembar terakhir saya tulis, eh bukunya sudah saya robek dan buang. Tapi, sekarang beda doooonggg... Sekarang saya lebih rajin menulis!

By the way, salah satu momen menyenangkan dari menulis diari adalah ketika saya kembali membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya. Membaca dari halaman pertama di buku saya tertanggal 2 Januari 2011, kemudian terus bergerak maju. Ternyata banyak pengalaman pribadi yang berhasil saya rekam jejaknya melalui tulisan. Saat saya menemani Kitin membeli laptop barunya, saat saya kesal dengan ayah saya, saat saya mengalami kebingungan dengan skripsi, saat saya dikejar-kejar tenggat waktu pengumpulan skripsi...

Saya tersenyum membacanya. Saya mengalami semua itu. Saya melewatinya! :-)

Memasuki bulan ke enam, setelah cukup rajin menulis diari saya merasakan cukup banyak manfaatnya. Satu diantaranya saya merasa lebih percaya diri. Entahlah ada hubungan langsung atau tidak antara menulis diari dengan meningkatnya kepercayaan diri. Bisalah ini dijadikan topik penelitian. *halah*

Manfaat berikutnya saya menjadi terbiasa berpikir runut, teratur, terarah. Dengan menulis diari saya menuliskan dari awal saya menjalani hari hingga malam atau saya menuliskan masalah saya dimulai dari penyebabnya. Menulis blog juga sebenarnya membantu untuk berpikir runut, tetapi kalau ditambah dengan menulis diari jadi lebih mantap lagi kan latihan berpikir runutnya?

Pastinya dengan menulis diari, saya merasa memiliki teman dekat yang bisa saya percaya. Saya bebas "mengobrol" apa saja dengan "teman" saya itu. Tanpa dipotong pembicaraan saya, tanpa saya diprotes, "teman" saya itu akan dengan setia meminjamkan "kuping"nya untuk mendengarkan cerita saya. Saya bebas mengeluarkan opini saya, uneg-uneg, kekesalan, kebahagiaan saya, semuanya! Saya akan merasa beban saya terangkat jika saya telah curhat dengan diari saya. Rasanya lega sekali setelah menulis diari. Dan saya percaya tidak seperti manusia kebanyakan, diari tidak akan mengkhianati saya.

Nah, cukup itu dulu manfaat yang saya rasakan dari menulis diari. Soalnya yang baru terpikir itu. Mungkin suatu saat bisa saya tambahkan lagi. :D

Bagaimana dengan teman-teman? Kalau menurut kalian apa saja manfaat menulis diari?

p.s.: Bagi yang tidak menulis diari, coba deh menulis. Tidak ada ruginya kok, malah banyak manfaatnya! :D

13 comments

  1. gw semenjak tahun 2011 ini, buku diary di rumah malah semakin telantar, kim. :( Keasikan ngeblog nih kayaknya. hehehhee....

    ReplyDelete
  2. kalo saya justru dibuku malah bisa berbahaya jika dibaca oleh orang lain karena malu untuk dibacanya hehe maklum privasi banget makanya opsi terbaik saya buat diblog privat.

    Tetapi opsi dibuku juga bagus, karena tulisan jadi bisa dibaca tanpa harus online. memang sih bisa di simpan difile komputer seperti word atau aplikasi lain.

    Jadi kalo opsi saya ada 3 dan itu semua menyesuaikan dengan bentuk tulisan apa yang saya tulis :) itu semua di luar tuisan yang di publish untuk umum dimana semua orang bisa membacanya.

    Mari Lanjutkan

    ReplyDelete
  3. sekonyol apapun kedengarannya "cowok nulis diary", tapi saya memang menulis diary. Kalau baca-baca kembali, yang paling sering saya rasakan adalah: malu.

    omong-omong soal berpikir runut, saya malah baru kepikiran ke situ. sekarang saya juga sudah lupa apa yang mendorong saya dulu untuk nulis diary. sekarang sudah jadi salah satu kebiasaan. Meski intesitasnya agak berkurang (mungkin karena sekarang aktif ngeblog). Tulisan di blog sama diary juga ga jauh beda sebenarnya (emang siapa yang nanya?).

    well, efek postifnya banyak sih.

    dah ah, segitu aja kemontar saya. Ntar jadi curhat...

    ReplyDelete
  4. nikahny kapan?

    ReplyDelete
  5. Wew. Komennya langsung nanya kapan nikah. :P

    ReplyDelete
  6. Hahaha... Cowok nulis diari gak konyol kok, huda... :D

    ReplyDelete
  7. Kalau saya gak berminat untuk nulis di program Word atau sejenisnya. Pilihannya antara nulis di buku atau di blog yang dibikin private. :D

    Dan... yuk ah mari lanjutkan nulis diarinya. Yang rajin ya! Hehehe...

    ReplyDelete
  8. Coba deh buku diary-nya jangan ditelantarkan. Kasian tuh buku diary lo dicuekkin. ;))

    ReplyDelete
  9. iyaaa siih... tapi koq jadi rada maleees yaaah? :p

    ReplyDelete
  10. gw juga suka hud nulis diary.... ampe sekarang malah. dan menurut gw cowo nulis diary juga bukan banciii..... I hate that idea. :( gw mulai nulis diary semenjak smp malah. hehehee

    ReplyDelete
  11. best kan tlis online nie.,,,.hu3,.., nk j0in haha.,.,

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.