Sutradara: Scott Derrickson
Produser: Kevin Feige
Pemain: Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Mads Mikkelsen, Tilda Swinton
Production Company: Marvel Studios
Tanggal Rilis: 4 November 2016 (US)
Durasi: 115 menit
Rating: 5/5
Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) adalah seorang ahli bedah saraf yang sukses, namun sombong dan arogan. Suatu malam dia mengalami kecelakaan yang membuat tangannya tremor sehingga dia tidak bisa lagi melakukan operasi. Hal tersebut membuatnya stres. Dia mencoba berbagai macam cara, tapi gagal. Sampai akhirnya ada yang memberitahunya untuk datang ke Kamar-Taj, Nepal, dan berusahalah untuk menyembuhkan diri di sana.
Strange yang sudah kehilangan pekerjaan, ketenaran, dan kekayaan datang ke Kamar-Taj dengan satu tujuan, yakni kesembuhan total. Dia ingin kembali bisa menyelamatkan nyawa manusia dengan cara yang dia ketahui. Namun ternyata Kamar-Taj bukan tempat seperti yang dia duga. Dari seorang yang sangat mengedepankan logika untuk kemudian dihadapkan dengan ilmu mistik tentu bukan hal yang mudah. Strange mempertanyakan segalanya, terutama sekali tentang hal-hal mistik yang baru dipelajarinya.
Strange: This doesn't make any sense.
The Ancient One: Not everything does. Not everything has to.
Setelah Strange "menyerah" dan menerima ajaran mistiknya, dengan cepat dia dapat menyerap ilmu yang diberikan. Apalagi dengan semangat pantang menyerah dan dirinya yang selalu haus akan ilmu membuatnya semakin cepat menguasai ilmu mistik. Apesnya Strange meski dia murid baru di padepokan Kamar-Taj dia sudah harus berhadapan melawan Kaecilius (Mads Mikkelsen), tokoh antagonis di film ini. Kaecilius adalah mantan murid dari The Ancient One. Dia membelot ke kegelapan dan menjadi pengikut Dormammu.
Menit-menit awal film ini mengingatkan saya akan film Inception. Setelah Kaecilius mencuri halaman dari kitab sakral dan membunuh penjaga perpustakaan Kamar-Taj, dia dikejar oleh The Ancient One (Tilda Swinton). Lalu gedung-gedung pun bisa bengkok ke kanan dan kiri. Bisa meliuk-liuk macam orang menari saja. Tangga bisa muncul dari mana saja. Efek visualnya keren pisan lah pokoknya!
Setelah itu barulah kita berkenalan dengan Doctor Strange. Cerita Strange dari seorang ahli bedah saraf yang terkenal, lalu kecelakaan, lalu berusaha menyembuhkan dirinya sampai akhirnya ke Kamar-Taj itu cukup memakan waktu. Saya hampir bosan dibuatnya. Membangun plot dari Doctor Strange si ahli bedah saraf sampai ke Doctor Strange si pahlawan super terkesan agak lambat, tapi masih oke lah. Masih bisa dimaafkan. Eh tapi, bisa jadi ini sebenarnya saya saja yang tidak sabaran. Yang terpenting plotnya berjalan mulus.
Benedict Cumberbatch seperti biasa memainkan perannya dengan baik. Badannya yang tinggi, tegap, dan seksi, wajah tampan nan rupawan, dan dengan suaranya yang dalam membuat wanita mana saja di penjuru Bumi ini klepek-klepek. Tentu saja aktingnya juga mumpuni. Saya bisa ikut jengkel melihat Strange yang ngeyel dan arogan untuk kemudian saya tertawa mendengar celetukan-celetukan humorisnya. Apalagi di scene dia meminjam buku di perpustakaan. Coba deh nonton dan kalian akan mengerti yang saya maksud.
Akting Cumberbatch yang keren mah sudah tidak heran. Begitu pula Om Mads Mikkelsen yang keren juga saya tidak heran. Nah, yang menarik perhatian saya pemeran The Ancient One, yaitu Tilda Swinton. Tante Swinton ini kok ya pas betul memerankan The Ancient One. Mimik wajahnya, intonasi suaranya, gestur tubuhnya, dan gerakannya ketika berkelahi semuanya terasa pas. Lembut, tapi tegas. Tenang, tapi menghanyutkan. Kalau punya guru spiritual macam beliau, saya juga mau deh.
Seperti biasa saya akan mengutip beberapa dialog yang menurut saya "kena banget". Sebuah film yang bagus harusnya memang begitu. Dia bisa memberikan kita dialog-dialog yang mengesankan dan membuat kita merenung karenanya. Ini beberapa dialog yang saya suka:
Dialog 1:
Strange: How do I get from here to there?
The Ancient One: How did you become a doctor?
Strange: Study and practice. Years of it.
Dialog 2:
The Ancient One: You think you know how the world works. You think this material universe is all there is. What if I told you the reality you know is one of many?
Dialog 3:
Wong: Be careful which path you travel down, Strange. Stronger men than you have lost their way.
Kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya Doctor Strange ini punya banyak pesan yang disampaikan. Memang itu tergantung bagaimana kita menerjemahkannya sih. Saya tidak akan membahasnya di sini. Nanti saja di tulisan berikutnya. Biar lebih menjiwai pas menulisnya nanti ada baiknya saya kembali nonton film ini. Biar lebih afdol gitu.
Penggemar: Ah, Kim. Bilang saja kalau kamu kepengen lihat Abang Benedict Cumberbatch lagi.
Duh, kalian kok tahu sih?
Saya belom nonton kiiiim
ReplyDeleteKenapa orang-orang suka si Cumberbatch ini sih? Menurut gw biasaa aja. Masih cakepan Pierce Brosnan.
ReplyDeleteOh ya, mungkin kita beda generasi.
Karena dia keren, Mbaaak... Keren bingits! Bukan beda generasi, Mbak. Tapi, beda selera aja. Halah.
Deletelulusan universitas saya emang hebat gitu sih #kalem :P
ReplyDeletesaya baru mau nonton minggu ini. semoga bagus!
iya e...lulusan universitas saya yang hebat cuma saya sendiri :'(
Deletesaya ndak punya teman. jadi tanpa tanding itu rasanya kesepian.
@ Mbak Neny
DeleteSudah nonton, Mbak? Bagus kan filmnya? :D
@ Shelling Ford
Hah, kamu. Bikin ngantuk saja.
Halo mbak Kimi, salam kenal :D
ReplyDeleteSAYA NONTON FILM INI DUA KALIIIII (meskipun kali kedua ditraktir karena bokek) SAKING SUKANYA X'D
Saya juga suka karakter Doctor Stephen yang ngeyel dan keras kepala. Insufferable tapi masih, apa ya, normal? Terus juga nggak wagu. Kemarin nontonnya via IMAX 3D jadi pas adegan di dimensi cermin kece abis huhuh ingin menangos.
Halo, Mbak Imama. Salam kenal juga. Btw, sampai sekarang aku belum nonton lagi nih. Padahal pengen nonton... :(
DeleteHallo admin,
ReplyDeletesaya perwakilan Digital Agency.Saya merasa tertarik dengan postingan anda. Jadi, saya tertarik untuk memasang sponsored post di blog anda (insanayu.com) Jika anda tertarik maka mohon hubungi saya rainnisa1993@gmail.com , atau boleh saya tau alamat email mas/ mba ?
much thanks :)
Rain
nah saya sudah nonton, jadi baru bisa postinganmu secara utuh ehehehe obrolan Straeng yang saya inget malah yg itu :
ReplyDelete"Im not a master, Im a doctor.."
Asyem tenanan #sensi hahahaha
Jangan sensi dong, Om. Anggap saja itu sindiran halus buatmu. *lah, sama aja*
Deletesaya belum nonton. saya nggak mau baca tulisanmu
ReplyDeleteKamu lemah. :P
Deletekamu ngga mau traktir aku kim? ini uda november awal, kan katanyaberhemat nya oktober saja.... ;P ;P ;P ;P
ReplyDeleteYeee... Aku kan bilangnya di bulan November bikin target gak ke kafe selama sebulan. Lagian aku nonton ini juga ditraktir kok.
DeleteIni bener-bener film yang oke punya. Udah nonton dan tidak menyesal hihihi. Apalagi bagi penggemarnya Benedict Cumberbatch, aktingnya keren nih :3
ReplyDeleteIya, aktingnya Benedict memang keren banget.
Delete