Sutradara: David Yates
Produser: David Heyman, J. K. Rowling, Steve Kloves, Lionel Wigram
Penulis: J. K. Rowling
Pemain: Eddie Redmayne, Katherine Waterston, Dan Fogler, Alison Sudol, Ezra Miller, Colin Farrell
Production Company: Heyday Films
Tanggal rilis: 18 November 2016
Durasi: 133 menit
Rating: 5/5
Sebuah kapal merapat di pelabuhan kota New York membawa seorang penumpang yang bernama Newt Scamander (Eddie Redmayne). Dia adalah seorang penyihir dari Inggris yang menuju Arizona, namun memutuskan untuk singgah sebentar di New York.
Setelah melewati Imigrasi Scamander berjalan-jalan di kota New York. Di depan sebuah bank dia melihat ada perempuan yang berorasi menyerukan bahwa sihir itu ada dan penyihir itu jahat. Ketika sedang melihat orasi tersebut diam-diam makhluk ajaib yang disebut Niffler berhasil kabur dari koper ajaib milik Scamander. Dia pun terpaksa berkejar-kejaran dengan Niffler untuk menangkapnya kembali. Nantinya dia tersadar koper ajaibnya tertukar dengan koper biasa. Berbagai hewan ajaib dalam kopernya terancam bahaya.
Newt Scamander: We're going to recapture my creatures before they get hurt. They're currently in alien terrain surrounded by millions of the most vicious creatures on the planet; humans.
Sementara itu, New York sedang dalam suasana mencekam. Sudah banyak kejadian aneh yang terjadi. Ada suatu makhluk atau kekuatan yang tidak dapat dijelaskan membuat kerusakan demi kerusakan di New York. Scamander yang masih berusaha menangkap kembali hewan-hewan ajaib peliharaannya mau tak mau harus berhadapan dengan otoritas sihir USA. Dia dituduh melepas makhluk berbahaya yang menyebabkan kekacauan di New York. Scamander membantah. Bukan peliharaannya yang membuat kekacauan, tetapi Obscurus. Obscurus adalah sebuah kekuatan jahat yang digunakan anak-anak untuk menyembunyikan kekuatan sihir mereka tanpa mereka sadari betapa bahayanya Obscurus tersebut.
Bagi pecinta Harry Potter pasti sudah tahu ya kalau film ini diadaptasi dari Fantastic Beasts and Where to Find Them yang merupakan salah satu buku teks di Sekolah Sihir Hogwarts.
gambar dari Goodreads
Kalau sudah baca bukunya, pasti sebelumnya bakal bingung filmnya ini bercerita tentang apa. Kan isi bukunya cuma nama-nama hewan ajaib di dunia sihir dan cerita singkat mereka. Saya juga penasaran kok ceritanya bakal bagaimana. Bagaimana J. K. Rowling scratch ceritanya dari yang cuma buku teks pelajaran menjadi sebuah film? Apakah usahanya berhasil? Ternyata, Alhamdulillah, berhasil.
Saya sangat menikmati film ini sejak menit-menit awal hingga akhir. Bahkan, saya jauh sangat menikmati film ini ketimbang film seri Harry Potter. Sungguh. Saya cinta novelnya, tapi saya tidak suka filmnya. Sementara Fantastic Beasts mampu membuat saya puas dan tidak menyesal membuang uang Rp 60ribu. Film ini membawa nostalgia ke masa-masa indah bersama cerita Harry Potter. Plot ceritanya rapi. Efek visualnya keren. Hewan ajaibnya lucu-lucu dan menawan. Dan tentu saja karena ada Eddie Redmayne.
Baru kali ini saya jatuh cinta dengan pemeran utama yang tidak ganteng-ganteng amat. Awalnya saya malah sempat kecewa begitu melihat Newt Scamander muncul. Saya membatin, "Kok nggak cakep sih?"
oh, I heart you, Mr. Redmayne!
Lama-kelamaan saya jadi jatuh cinta dong lihat aktingnya yang nerd, awkward, perhatian, dan sayang banget sama hewan ajaib peliharaannya itu. Apalagi pas di scene dia ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Dia teriak-teriak hampir mau menangis memohon hewan-hewan ajaib yang di kopernya jangan disakiti. Mereka itu tidak berbahaya, kata Scamander.
Oh iya, saya baru tahu juga Mas Eddie ini ternyata peraih piala Oscar tahun 2014 untuk pemeran pria utama terbaik di film The Theory of Everything. Di tahun berikutnya dia dinominasikan kembali di Academy Award untuk kategori yang sama untuk perannya di film The Danish Girl.
By the way, ada kabar bagus untuk kita semua. Gosipnya sih film ini bakal ada kelanjutannya. Tidak tanggung-tanggung dong karena Rowling akan bikin serial ini sampai lima film. Wow! Saya excited banget menunggu empat film berikutnya bakal seperti apa. Mudah-mudahan sih seseru Fantastic Beasts ini. Syukur-syukur kalau lebih seru.
Akhirul kalam, film ini bagus dan mampu mengobati rindu pada dunia sihir di cerita Harry Potter. Film ini juga mengajarkan kepada kita untuk sayang sama hewan dan bukannya malah menyakiti mereka. Kalau kalian mengaku sebagai Potterhead maka kalian wajib nonton film ini. Sungguh kalian merugi jika tidak menontonnya. Dan sesungguhnya saya kembali penasaran. Jikalau buku Fantastic Beasts and Where to Find Them dijadikan film, apakah Quidditch Through the Ages akan difilmkan juga?
Menurutku sih mas Newt kui ganteng kok, kim
ReplyDeleteDan harga tiket 60rb itu sendiri apa bedua? Kok ya mihil amat :o
Mas Newt ini tipikal pria yang harus sering dilihat dulu baru bisa dibilang ganteng. Kalau baru pertama lirik sih, aku sih komennya ya biasa aja. Halah.
DeleteBtw, iya, itu harga satu tiket XXI di sini pas wiken. Belagu banget memang XXI pasang harga segitu
kapan sih XXI kita ngga pernah belagu? jaman masih di Arto dulu apa ya ngga mihil, pergi ke bandung kaget aja harga tiket cuma separonya, tiap minggu bisa nonton di bioskop eyke boooo...
Deleteaku belum nonton lho ini, beluuummmmm....
Nonton dong, Lu. Rugi ih gak nonton mah.
DeleteHayyaaah..XXI di Bandarlampung kok mahal amat.. udah termasuk pop corn wangi, belum tuh?
ReplyDeleteBelum dong. Kalau mau pop corn ya harus keluar duit lagi.
DeleteWah, 5/5! Aku juga nggak suka film serial Harry Potter kok. But I def love the books! Mungkin karena kita para pembaca buku sama2 "buta" tentang cerita film ini, jadi kita menikmati banget sebagai penonton film, bukan pembaca buku. Btw, Eddie itu charming. Memang nggak ganteng tapi aku selalu suka karakter yg dia mainkan mulai dari Les Miserables.
ReplyDeleteIya, Mas Eddie memang charming. Duh, aku jadi pengen nonton semua filmnya. Harus!
DeleteWahahaha jadi postingan beneran XD
ReplyDeleteBagus ya Mbak filmnya, saya juga suka. Dan entah kenapa meskipun banyak kelakukan Tina yang saya tidak setuju, tapi saya memaklumi(?) soalnya dia kayaknya agak desperet gitu pengin balik diangkat jadi Auror. Kan rame tuh orang-orang yang nggak suka sama Tina Goldstein huhu aku sedih...
Awalnya aku sebel banget sama Tina. Tapi, lama-lama ya jadi ngerti sih kenapa dia menjengkelkan seperti itu. Dari yang punya karir keren jadi Auror, terus jadi remah-remah roti gitu ya pasti self-esteem turun. Halah, sotoy.
Deletenggak baca. yey...yeyyy, aku nggak baca. aku belum nonton, soalnya
ReplyDeleteDasar kamu lemah!
DeleteKarena mengikuti harpot hanya sampai seasons 2, rada takut untuk menonton film ini. Takut roaming. Namun, setelah banyak reviewan yang mengatakan nggak bakal roaming, jadi pengin nonton, ih.*cariteman
ReplyDeleteMau aku temani, Mas? *winkwink*
DeleteSama kaya kamu Kim, harpot bagus banget di novel ketimbang filmnya. Mungkin pengaruh imajinasi ya, yg lbh mantep dibayangin kalo baca buku.
ReplyDeleteUntuk film ini kayanya recommended, dan bs buat nonton bareng pasangan *uhuks
Di XXI sdh abis masa tayangnya kah?
Kalau di XXI sini sudah turun filmnya, Mas.
DeleteAku suka Eddie Redmayne!! Dese udah lama main film sih, cuma keangkat di mataku pas main film Les Miserables. Dese bisa nyanyi lhooo! Terus pas dia nonton di My Week With Marilyn aku jadi tambah suka.
ReplyDeleteEmang bener dese bukan yang pas dilihat terlihat ganteng gitu, tapi dese charming uwuwuwuwuwuw~
Dari semua film Mas Eddie, aku baru nonton Fantastic Beasts doang. Huhuhuhu... :((
Delete