[Review] COSRX Advanced Snail 92 All in One Cream

K-Beauty ini memang sesuatu ya. Terkenal dengan tahapan pemakaian skincare yang bisa sampai 11 tahap, K-Beauty juga terkenal dengan inovasinya. K-Beauty itu sangat inovatif dan sepertinya ide mereka itu tidak habis-habis. Sudah coba bubble mask? Saya belum dan penasaran. Atau jangan-jangan kalian sudah coba produk skincare yang pakai bahan dari telur salmon, kolagen babi, lemak kuda, tahi burung, plasenta domba, tali pusar bayi yang baru lahir, bee venom, atau lendir siput? Well, dari semua bahan yang disebutkan saya baru coba lendir siput. Dengan inovasinya itu tidak heran kalau K-Beauty terkenal sampai ke seluruh dunia.

Saya sendiri tertarik mencoba lendir siput ini karena COSRX mengeluarkan krim dengan bahan tersebut. Sebenarnya saya lebih tertarik dengan merek COSRX itu sendiri. COSRX baru launching produk pertamanya di tahun 2014. Saya suka dengan filosofi mereka yang memakai bahan seminimal mungkin, tetapi dengan manfaat maksimal. Apalagi ditambah dengan harga yang ramah di kantong semakin membuat saya penasaran ingin mencoba produk mereka. Jadi, begitu tahu COSRX ternyata juga mengeluarkan krim berbahan lendir siput, tidak ada salahnya untuk dicoba kan?

Tentu sebelum memutuskan untuk membeli saya melakukan riset kecil-kecilan. Jangankan untuk mencoba, mendengar lendir siput jadi bahan skincare saja saya baru tahu. Beneran nih lendir siput bermanfaat untuk kulit?


Tentang Lendir Siput

Lendir siput yang sudah diekstrak namanya Helix aspersa muller glycoconjugates. Ternyata lendir siput ini sudah dipakai sejak jaman Hippocrates. Dese (dia, red.) pakai lendir siput untuk mengobati luka hati pada kelinci percobaannya (beneran kelinci). Begitu kelinci-kelinci ini diobati lukanya pakai lendir siput, luka mereka cepat sembuh. Selain itu, manfaatnya juga bisa untuk mengobati luka bakar.

Kandungan lendir siput sendiri berupa proteoglycans, glycosaminoglycans, glycoprotein enzymes, hyaluronic acid, copper peptides, antimicrobial peptides, copper, zinc, dan iron. Kandungan ini dapat membantu melembapkan kulit dan melindungi kulit dari kerusakan, infeksi, dan sinar UV. Lendir siput juga membantu untuk meningkatkan produksi kolagen dan elastin. Tahu manfaat kolagen dan elastin dong? Jadi tidak usah heran kalau brand yang pakai lendir siput untuk produknya menjual barang dagangannya dengan embel-embel "anti-aging", "mengurangi keriput halus", "menunda penuaan", "mengembalikan kemudaan Anda", dan berbagai kalimat persuasif lainnya. Manfaat lainnya lendir siput juga bisa untuk mengatasi jerawat dan flek hitam. Kulit pun bisa menjadi lebih cerah dan lebih bersih. Sungguh WOW sekali, bukan?

Meskipun (secara teori) manfaatnya segudang, ternyata belum banyak penelitian yang dilakukan terkait lendir siput ini. Mengutip dari Fox News:

There’s limited research to support the ancient idea that snail cream restores the skin. Snail slime seems to boost the production of elastin and collagen in cell cultures, but there haven’t been any long-term trials or research on skin cells that aren’t in petri dishes. And there’s no high-quality research on any specific snail-based beauty products. But the lack of research doesn’t necessarily mean that snail cream products don’t work.

Tampaknya membahas lendir siputnya sudah terlalu panjang. Kapan ngomongin produknya ini? Hehe. Maafkan. Sebelum kita lanjut membahas produk, di bawah ini video peternak siput ketika mereka mengambil lendir siputnya.




Tentang Produk

Sesuai namanya, COSRX Advanced Snail 92 All in One Cream memiliki kandungan 92% ekstrak lendir siput. Sebenarnya, snail cream ini memiliki tandem, yaitu COSRX Advanced Snail 96 Mucin Power Essence. Saya tidak memakai essence-nya karena saya memakai essence yang lain, masih dari COSRX juga (insyaAllah akan saya buatkan juga review-nya).




Foto di atas adalah jar kedua saya. Isinya 100 ml dan harganya Rp 190ribu (saya beli di Shopee). Satu jar bisa habis dipakai dalam 5 - 6 bulan. Produk ini dapat bertahan 12 bulan setelah dibuka (periode-after-opening). Kalau sudah lebih dari 12 bulan, lebih baik dibuang saja dan beli baru ya.

Komposisi lengkapnya:

Snail Secretion Filtrate, Betaine, Caprylic/Capric Triglyceride, Cetearyl Olivate, Sorbitan Olivate, Cetearyl Alcohol, Carbomer, Arginine, Dimethicone, Sodium Polyacrylate, Phenoxyethanol, Sodium Hyaluronate, Stearic Acid, Allantoin, Panthenol, Xanthan Gum, Ethyl Hexanediol, Adenosine.

Tidak ada paraben, tetapi pengawetnya phenoxyethanol, yang mana menurut artikel di sini justru lebih berbahaya. COSDNA memberikan rating 4 dari 9 (the lower number means this ingredient is low hazard) untuk phenoxyethanol. Dengan nilai 4 untuk pengawet ini ada baiknya kita mulai concern. Sementara itu, menurut Paula's Choice, phenoxyethanol masih dalam kategori Good. Di Eropa kandungan phenoxyethanol dibatasi maksimal 1%.

Beginilah cara perusahaan menjawab ketakutan massal pada paraben. Mereka berusaha mengganti paraben dengan pengawet lain, yang sampai saat ini sejauh yang saya tahu, justru lebih berbahaya dan/atau merupakan bahan irritant.  Tetapi, kita tidak membahas hal tersebut di sini. Karena saya juga masih perlu untuk lebih banyak baca terkait phenoxyethanol. Meski dalam hati sebenarnya saya sudah mulai khawatir. Hehe.

Sekarang mari kita lanjut ke produk.

Berbicara tekstur, namanya juga lendir ya berarti teksturnya pastinya kayak lendir. Bingung juga bagaimana menjelaskannya. Mudah-mudahan foto di bawah ini cukup menjelaskan. Bukankah a picture speaks a thousand words? Halah.




Untuk wangi sih tidak tercium wangi di hidung saya. Seharusnya produk ini aman dari pewangi kan di bahannya tidak ada pewangi buatan. Sementara untuk pengaplikasian, ketika dipakai di wajah cukup lengket dan butuh beberapa menit untuk meresap sempurna. Kalau mau cepat meresap, wajahnya rajin dipijat-pijat dan ditepuk-tepuk (ditepuk ya, tidak perlu ditampar. Nanti sakit lho). Saya menjadikan pelembap ini sebagai krim pagi dan krim mata. Oh iya, dipakainya setelah pakai toner/essence ya.

Lalu, setelah 5 - 6 bulan pemakaian dan menghabiskan satu jar bagaimana hasilnya? Alhamdulillah, snail cream ini tidak menimbulkan reaksi negatif di wajah. Efek instan setelah pemakaian jelas dong bikin wajah lebih lembap, tetapi rasa-rasanya masih kalah lembap jika dibandingkan dengan Hada Labo 3D Perfect Gel. Bisa bikin halus juga, tetapi sepertinya untuk urusan halus ini Holika Holika Aloe 99% Soothing Gel masih juara.

Kalau untuk jerawat, saya tidak terlalu merasakan khasiatnya. Kalau ada bakal jerawat yang nongol, ya beneran bakal jadi jerawat. Dia tidak meredam kemudian menggagalkannya tumbuh jadi jerawat besar, merah, dan bermata. Bagaimana dengan garis-garis halus yang ada? Well, saya tidak terlalu memperhatikan. Entah berkurang entah tidak. Setidaknya harapan saya snail cream ini, beserta dengan produk skincare lain yang saya pakai, bisa mencegah keriput untuk cepat datang.

The Final Verdict

Skornya 4 dari 5. Meski skornya tidak sempurna, tetapi saya tetap repurchase soalnya harganya murah untuk isi 100 ml dan awet pula bisa untuk 5 - 6 bulan. Hihi.

Produk ini juga cocok di wajah saya. Selama tidak menimbulkan reaksi negatif, kenapa saya harus protes? Saya juga sedang malas coba-coba pelembap lain. Untuk saat ini saya ingin settle down dengan rangkaian skincare yang sedang saya pakai.

Harus kembali melalui fase trial and error untuk menemukan produk yang cocok itu melelahkan lho. Karena menguras waktu, tenaga, emosi, dan uang tentu saja. Sudah beli mahal-mahal untuk kemudian tidak cocok itu membuat saya rasanya ingin menangis saja. Kalau mood sedang tidak bagus, mungkin bisa ngomel dan marah-marah sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti saya akan ganti dengan produk lain kalau saya sudah bosan. Atau ketika mood berpetualang saya kembali muncul.

Referensi:

1. 10 Fascinating Facts About Snail Slime You Should Know
2. Snail cream: is this new ingredient good for your skin?

Bacaan tambahan:

1. Snail Slime Skincare Science
2. Are Snail Creams Good for Your Skin
3. Is Phenoxyethanol Safe?
4. Phenoxyethanol
5. What is Phenoxyethanol?

8 comments

  1. Wahh, tulisannya komprehensif banget mbaak. Salam kenal yaa. Kubaru pake cosrx all in one ini juga dan alhamdulillah mengurangi breakout di dahiku. Tapi cream ini kujadiin cream malam sih, pas habis pake hatomugi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo. Salam kenal juga. Btw, aku baru dengar Hatomugi. Dia bagus kah?

      Delete
  2. ini bisa untuk dipakai pagi dan malam kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bisa dipakai pagi dan malam.

      Delete
    2. Apakah bisa pakai makeup cuman bedaknya saja setelah memakai cream itu?

      Delete
    3. Bisa kok, tetapi bagusnya setelah pakai krim wajah, pakai sunblock dulu baru setelah itu pakai bedak. :)

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.