[Review] Emina Apricot Jam Face Scrub

Dalam perawatan wajah satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah eksfoliasi. Eksfoliasi ini penting untuk mengangkat sel kulit mati di wajah. Kalian pasti sudah pada tahu dong kalau kulit kita ini beregenerasi. Nah, kalau sel kulit matinya tidak diangkat nanti kulit kita terlihat kusam. Selain itu, kulit jadi rentan berjerawat karena sel kulit mati menumpuk, dan nanti penyerapan skincare yang kita pakai tidak maksimal. Di sinilah peran eksfoliasi.

Eksfoliasi bisa dilakukan sendiri dengan memakai chemical exfoliator ringan semacam AHA dan BHA dari COSRX atau Hada Labo Mild Peeling PHA. Bisa juga pakai physical exfoliator, seperti face scrub. Buat yang masih takut-takut pakai AHA, BHA, atau PHA, kalian bisa juga pakai face scrub, semacam Emina Apricot Jam Face Scrub.




Beberapa bulan yang lalu saya mampir ke counter Emina di mall dan saya tertarik membawa pulang face scrub-nya. Saya sudah pernah dengar sebelumnya ada yang menyamakan Emina Apricot Jam Face Scrub dengan St. Ives Apricot Scrub yang terkenal itu. Saya belum pernah mencoba St. Ives Apricot Scrub jadi saya tidak bisa membandingkan, tapi saya jadi penasaran dengan face scrub Emina ini.

Mari kita langsung membahas saja si face scrub.

Komposisi Bahan:

Aqua, Cetyl Alcohol, Stearyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Polyethylene, Apricot (Prunus Armeniaca) Seed Powder, Lanolin Anhydrous, Isopropyl Myristate, Lanolin Alcohol, Sodium Lauryl Sulfate, Olive (Olea Europaea) Oil, Fragrance, Phenoxyethanol, Methylparaben, Propylparaben, Tocopheryl Acetate, Ethylexylglycerin.

Petunjuk Pemakaian:

Oleskan pada wajah dan leher disertai pijatan lembut dan bilas hingga bersih. Gunakan dua kali seminggu.

Packaging, tekstur, warna, dan wangi:

Kemasannya berbentuk tube dengan netto 60 ml. Kecil memang, tetapi dengan pemakaian satu atau dua kali seminggu jelas bisa awet banget berbulan-bulan.




Ada butiran-butiran kecil scrub dari biji aprikotnya. Ketika diaplikasikan ke wajah pelan-pelan ya menggosoknya. Jangan keras dan kencang, nanti muka kalian lecet dan merah-merah deh.

Wanginya enak banget. Wanginya itu manis dan lembut, kayak wangi permen karet. Saya tidak tahu apakah ini wangi aprikot karena jangankan wanginya, bentuk aprikot itu sendiri seperti apa saya juga tidak tahu. Heuheu. Saya cupu beudh.

Klaim:

Never let dull skin get in the way! A perfectly blend of Apricot Seed to naturally exfoliates dead skin and Oilive Oil to keep the skin moist.

Jangan pernah biarkan kulit kusam pada wajah! Campuran sempurna biji apricot yang membantu mengangkat sel kulit mati secara alami dan Olive Oil yang membantu menjaga kelembaban kulit.

Harga: kisaran harga Rp 20ribu - Rp 30ribu di e-commerce. Kalau di mall-mall, seharusnya sih tidak begitu jauh harganya.

Review:

Selama dipakai rasanya enak banget. Butiran scrub-nya kecil jadi tidak bikin sakit, tetapi tetap harus pelan-pelan ketika menggosok wajah. Tidak bikin perih dan tidak bikin wajah kering atau memerah. Dan yang terpenting tidak bikin muka jadi jerawatan.

Pas dipakai juga mencium wanginya itu bikin enak proses mencuci wajah (halah). Dan setelah dibilas wajah jadi halus, mulus, dan lembut parah. Tentunya tidak bisa mengangkat semua komedo ya, tapi dengan memberikan efek muka halus dan lembut saya sudah senang kok. Jadi bahagia ketika mencubit-cubit pipi sendiri, meski efeknya tidak permanen sih. Ya lumayan lah bisa bikin bahagia. Hihi.

Kesimpulan:

Saya suka! Harganya murah meriah dengan isi yang pas, sangat membantu bagi kita-kita yang dompetnya tipis tapi pengen rajin perawatan muka. Wanginya juga enak. Sepertinya bakal repurchase karena saya ketagihan dengan wanginya dan efek instan yang dikasih.

Sebagai bahan pertimbangan kalian, face scrub ini mengandung SLS, parfum, paraben, dan phenoxyethanol. Bagi kalian yang kulitnya sensitif atau concern dengan bahan-bahan tersebut, mungkin memang sebaiknya dipertimbangkan ulang sebelum memutuskan untuk mencoba.

Pesan saya, kalau teman-teman sudah pakai AHA, BHA, atau PHA untuk eksfoliasi maka tidak perlu lagi pakai physical exfoliator, seperti face scrub dari Emina ini. Takutnya malah over exfoliate dan nantinya malah membuat wajah kalian jadi sensitif, kemerahan, dan jadi berjerawat.

Kalau teman-teman ada yang pernah coba pakai Emina Apricot Jam Face Scrub, boleh lho sharing juga di kolom komentar.

Akhirul kalam, terima kasih sudah membaca riviu sederhana ini. Semoga riviunya bermanfaat buat teman-teman. Tabik!

9 comments

  1. Wah murmer ya.. TFS mbak, lam kenal ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga, Mbak Wulan. Btw, TFS itu apa ya?

      Delete
    2. Setau aku TFS itu thanks for sharing, salken ^_^

      Delete
    3. @ Unknown

      Oh, ternyata TFS itu thanks for sharing, toh. Hihihi. Terima kasih atas pencerahannya ya, Mas/Mbak. Btw, gimana kita mau kenalan kalau profilmu saja tidak bisa dilihat. :D

      Delete
  2. saya pakai itu kok susah dibilas ya? kerasa masih ada kek sabun sabunnya gt,saya baru pertama kali pakai scrub, apa saya salah cara ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, saya kurang tahu kenapa begitu. Mungkin scrub-nya kurang cocok di kamu? Atau barangkali kamu pakainya kebanyakan?

      Delete
  3. Face scrub dari emina ini cuma 1 varian kak?

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.