[Film] Story of Kale: When Someone's in Love

 

Judul: Story of Kale: When Someone's in Love
Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
Penulis: Angga Dwimas Sasongko, M. Irfan Ramli
Pemain: Ardhito Pramono, Aurélie Moeremans, Arya Saloka
Tanggal rilis: 23 Oktober 2020
Durasi: 77 menit Rating: 2 dari 5⭐ - it was okay

Belakangan ini tiap buka Letterboxd selalu muncul poster film ini. Jadi penasaran juga kan orang-orang pada nonton di mana karena saya nggak tahu. Sampai akhirnya ketemu review yang bilang bisa nonton filmnya di Bioskop Online. Bioskop Online? Oke, saya baru dengar dan saya segera ke sana, segera daftar, dan segera menyewa Story of Kale (wew, harga sewa nontonnya murah juga. Hanya Rp10.000++). Rasa penasaran itu harus dituntaskan.

Sebagai spin-off dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Story of Kale menjelaskan tentang Kale (Ardhito Pramono) kenapa dia menjadi semacam laki-laki brengsek yang bikin baper Awan, pas diminta kejelasan status, dia nggak mau. Film ini menjawab pertanyaan itu.

Kale pernah menjalin hubungan 1.5 tahun dengan Dinda (Aurélie Moeremans). Sebelumnya Dinda berpacaran selama 5 tahun dengan Argo (Arya Saloka), mantan pacarnya yang abusive. Kale menyelamatkan Dinda dari hubungan yang tidak sehat tersebut dan meminta Dinda menjadi pacarnya. Kale pikir dia bisa membuat Dinda bahagia, tapi nyatanya Dinda tidak bahagia.

Suatu malam, tanpa angin dan tanpa hujan, ketika Kale sedang memainkan sebuah lagu dari pianonya, tiba-tiba Dinda meminta putus. Dinda membuat pengakuan bahwa 10 bulan dari 1.5 tahun hubungan mereka Dinda tidak bahagia, 6 bulannya dia berselingkuh dengan lelaki lain. Alasannya apa? Entahlah. Dinda bilang dia merasa tidak bisa menjadi dirinya sendiri, bersama pria tersebut dia bisa merasakan kebebasan. Dan dia akan menikah dan melanjutkan studinya ke Jerman.




Saya mengerti jika hubungan Dinda dan Argo adalah hubungan yang beracun. Argo kasar dan dia senang main fisik. Verbalnya juga jahat ke Dinda. Saya juga mengerti jika Dinda terjebak dalam hubungan itu karena, yah, setahu saya hal itu lumrah terjadi pada mereka yang berada dalam hubungan yang abusive. Yang tidak saya mengerti, jika hubungan Kale dan Dinda dibilang sebagai another toxic relationship. I read this somewhere.

Kale emosional itu bisa dipahami. Melihat Argo keluar dari kamar hotelnya Dinda dan karena diputusin, menjadi emosi itu ya wajar. Cemburu terhadap mantan Dinda, juga bisa dipahami. Tapi, sejauh yang saya lihat, dia tidak melakukan kekerasan fisik atau verbal ke Dinda. Nah, inilah yang kurang dieksplorasi, kenapa Dinda sangat ngotot ingin putus setelah apa yang dilakukan Kale untuk Dinda.

Alasan-alasan kenapa Dinda tidak bahagia dengan Kale hanya lewat dialog di malam mereka putus. Yang bisa dimentahkan dengan argumen. Dinda menganggap Kale tidak mendukungnya berkembang? Kale membuat project musik bersama Dinda karena dia tahu Dinda punya potensi lebih dari hanya sekadar menjadi manajer band. Kale overprotektif? Kale melindungi Dinda dari Argo, mantan Dinda yang abusive. Ya memang sih Kale jadi pasif-agresif ke Dinda, tapi kalau mau dibilang Kale ini toxic, kok saya masih rada kurang sepakat ya. Lagipula, menurut saya, pada kadar tertentu, pada saat tertentu, kita pasti atau pernah melakukan pasif-agresif ke orang lain, termasuk pasangan. 

Anyway, saya jadi mengerti jika Kale menjadi sosok patah hati dan trauma akan cinta. Dikhianati oleh seseorang yang sangat dicintainya dan meninggalkannya untuk alasan yang dibuat-buat. 

Tapi, mungkin kita tidak akan pernah mengerti alasan sebenarnya karena kita tidak pernah tahu penjelasan dari sisi Dinda. Kita hanya melihat dari sisi Kale. Dan bukankah itu tujuan film ini untuk menjelaskan kenapa Kale menjadi cowok brengsek di NKCTHI? Dinda yang awalnya adalah korban, menjadi seseorang yang mencle-mencle dan brengsek juga, pada akhirnya meracuni Kale untuk menjadi sosok serupa. Kale menjadi korban bucin dari Dinda.

Perihal akting, saya lebih suka akting Ardhito di NKCTHI ketimbang di film ini. Aktingnya di film itu, Ardhito cocok banget jadi cowok cool, tapi brengsek. Saya juga merasa kurang chemistry antara Ardhito dan Aurélie. Adegan mereka putus itu, di satu ruangan, terasa membosankan. Dan Aurélie kalau ngomong seperti kumur-kumur. Maaf, Aurélie. 

Btw, saya ada pertanyaan untuk film ini. Ketika Dinda bilang kalau dia selingkuh, kenapa Kale tidak bertanya dia selingkuh dengan siapa? Itu aneh sih menurut saya. Karena kalau saya Kale, maka reaksi pertama saya adalah saya akan bertanya Dinda selingkuh dengan siapa.

Oh iya, soundtracks-nya menghanyutkan. Ingin memberi rating satu bintang, tapi lagu-lagunya yang membuat saya mau memberi dua bintang untuk film ini. 

Akhirul kalam, seandainya Story of Kale lebih dieksplorasi, film ini akan menjadi lebih menarik dan kita bisa mendapat jawaban penuh dari pertanyaan-pertanyaan yang menggantung.

2 comments

  1. Mungkin akan ada sekuelnya thats why film ini ga terlalu deep.

    Aku pun suka dengan i just couldnt save you tonite, one of soundtrack film ini kyaaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku kok kurang sepakat kalau harus ada sekuelnya. Tapi, ya entahlah. Kalau filmnya laku, mungkin memang bakalan ada sekuelnya. Beneran deh NKCTHI universe terbentuk. Hahaha...

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.