Sepuluh Ribu Langkah

Kebiasaan baru di tulisan ini yang sudah capek-capek saya bangun runtuh dalam sekejap karena saya malas dan tidak ada motivasi. Olahraga dan meditasi sudah jarang saya lakukan. Barangkali sudah tiga bulan saya tidak rutin berolahraga. Sementara terakhir meditasi, entahlah kapan. Padahal rutin olahraga dan meditasi itu terasa sekali manfaatnya. Rasa cemas berkurang dan badan jadi terasa lebih segar. Hanya saja berhubung sudah malas, ya membangun lagi kebiasaan untuk rajin berolahraga dan meditasi rasanya sulit sekali. 

Untunglah teman kosan saya, Mbak Ai, mengajak saya untuk olahraga bareng hari Sabtu (13/05) dan Minggu (14/05) kemarin. Beliau memang partner olahraga saya selama ini. Biasanya di akhir pekan kami jalan kaki bareng. Tujuannya antara ke Lapangan Banteng atau ke Gelora Bung Karno (GBK). 

Nah, hari Sabtu kemarin rute kami pulang-pergi kosan--Lapangan Banteng. Total jarak kurang lebih 9 km dengan mencapai 13.600 langkah. Ini buktinya:





Kami merayakan kemenangan kami melawan rasa malas tersebut dengan makan-makan di Hanamasa. 


mari makan!


bonus video


Penggemar: Halah, lebay banget kamu, Kimi. Baru olahraga sehari ngerayainnya kayak yang habis menang medali emas SEA Games saja.


Hahaha. Itu alasan saja sih. Sebenarnya ya kami memang sedang ingin malam mingguan dengan makan enak. Wkwkwk.

Lalu, besoknya kami ke GBK. Kami naik TransJakarta sampai ke halte Balai Kota. Dari sana kami mulai jalan kaki sampai ke GBK. Jarak halte Balai Kota--GBK sekitar 7 km. Target 10ribu langkah tercapai, tetapi total langkah saya pada hari itu dari keluar kos hingga kembali pulang lebih dari 13ribu langkah. 




Cukup senang dengan pencapaian ini mengingat saya sudah lama tidak berolahraga. Dua hari berturut-turut bisa langsung dapat lebih dari 13ribu langkah masing-masing kan lumayan banget ya.

Semoga habis ini saya tetap bisa konsisten olahraga. Kalau belum bisa olahraga setiap hari, ya minimal di akhir pekan lah. 

2 comments

  1. Jadi ingat waktu di ibukota, satu hal saya suka berjalan dan senang naik angkutan umum adalah sejak ada gadget penghitung langkah, seperti Mi Band dan gadget lain yang ikut²an buat, sejak saat itu saya senang berjalan kaki, karena berjalan jadi tidak sia² karena ada yang menghitungnya dan angka hitungan itu bisa dikonversikan ke seberapa sehat hidup kita, ketika kita adalah orang yang minim berolahraga, karena berjalan adalah cara yang paling minimal untuk orang malas hidup lebih baik (baca: sehat).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, olahraga jalan kaki itu olahraga paling sederhana, murah, dan mudah dilakukan.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.