Tahun Terakhir dan Kalah

Saya benci kalah. Who doesn’t, anyway?

Tapi, ada yang bilang kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Persetan dengan itu semua. Selama 4 tahun terakhir buktinya tim futsal cewek angkatan saya tidak pernah menang. Dimana letak kesuksesan yang tertundanya? Hah, hah, HAH?

Penggemar : Tenang, Kim… Tenang… Ini ada apa kok kamu tiba-tiba jadi kesal begitu?


Begini ceritanya, Sodara-sodara sebangsa dan setanah air. Di kampus saya tiap semester genap diadakanlah acara internal yang namanya Psygames. Psygames ini singkatnya ya lomba antarangkatan lah. Ada lomba futsal, marathon, sprint, basket, voli, tenis meja, dan bulutangkis. Tidak hanya olahraga yang dipertandingkan, melainkan juga games ringan macam truf (sumpah mati, saya gak tau ini permainan apa), congklak, WE. Ada juga lomba nyanyi-nyanyinya. Yah, pokoknya Psygames ini acara senang-senang di kampus saya lah sekalian acara kompetisi menjadi angkatan yang terbaik.

Layaknya olimpiade, bagi yang menang ya dapat emas. Ini sih untuk cabang olahraga. Kalau yang seni dan games gitu kurang tau juga saya dapet emas atau tidak. Nah, angkatan yang paling banyak mengumpulkan emas itulah yang menjadi juara umum. Tahun lalu sih angkatan saya, 2006, yang jadi juara umumnya. Tahun ini sih kami menang… MENANGIS. :))

Bagi saya, menjadi juara umum itu bonus. Target saya dapat emas di cabang futsal. Dari jamannya saya masih maba (mahasiswa baru, red.) hingga sekarang saya sudah bangkotan di kampus, angkatan saya belum pernah yang namanya jadi juara 1 di cabang futsal cewek. Nyebelin banget. Sumpah mati, saya kesal. Padahal dari komposisi pemain, angkatan saya kurang apa coba? Ada Cethe (pemain yang komplit!), ada Tiker (pemain belakang dengan shooting oke), ada Devina (striker yang ball protectionnya keren), dan ada saya (kiper dengan kemampuan pas-pasan dan sedang dalam tahap penyembuhan abis cedera). Eh lupa, ada pemain-pemain lain dari teman-teman angkatan 2006, macam Edina, Tachi, France, Vivi, wah… banyak! Intinya, tim kami komplit. Lantas, apa yang kurang? KURANG HOKI. Damn. Pengen saya timpuk-timpuk itu yang namanya HOKI.

Penggemar : Hahahaha… Kenapa lo? Barusan kalah yeee??


Iya, hari Senin kemarin angkatan saya kalah lawan angkatan 2007 dengan skor 1-2. Padahal awalnya sempat unggul 1-0. Tapi, bola itu memang bundar, Bung. Kita gak pernah tahu hasil akhirnya bagaimana sampai wasit meniup panjang peluit.

Sebenarnya sih cukup menang 1-0, 2006 sudah juara dan dipastikan dapat emas. Tapi yah apa mau dikata nasib berkata lain. :(

Penggemar : Sabar ya, Kim… Kan masih ada tahun depan… Cup…cup…cup…


Tahun depan gundulmu. Malesin banget nyoba tahun depan. Saya kan mau lulus semester depan. :P yah, kecuali saya jadi kontingen S2 mungkin bisa. Hehehehe…

Intinya, saya benci kekalahan kali ini. Karena ya… itu tadi. Angkatan saya belum pernah menang dan ini adalah tahun terakhir saya main dengan anak-anak 2006. :(

Dan yah… Saya tahu ada hikmahnya. Meskipun kalah, saya jadi tahu kapasitas saya sebagai pemain, apa saja kekurangan saya, dan pastinya saya makin geregetan. Saya geregetan pengen latihan lagi meningkatkan skill saya. Saya pengen meningkatkan skill saya karena… saya gak mau tim saya kalah lagi. Dengan tim manapun saya bergabung. Dalam pertandingan apapun.


No comments

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.