Sombong

Rasa-rasanya saya pernah dituduh sombong oleh seseorang (atau mungkin beberapa orang). Katanya tampang saya ini galak dan tidak ramah. Saya juga dibilang saya jarang menegur orang-orang. Kalau ketemu di jalan, pasti cuma diam. Baiklah, saya paham sekarang kenapa saya bisa dituduh sombong. Kalau definisi sombong-nya seperti itu, ya saya terima saja dengan pasrah. Apa boleh buat. 

Perlu teman-teman ketahui, saya dibesarkan di lingkungan yang sangat menekankan pada keramahtamahan. Kalau ada acara keluarga, sebisa mungkin harus datang. Tegur setiap saudara dari keluarga besar yang ditemui. Selalu hormat kepada yang lebih tua dan sayangilah selalu yang lebih muda. Begitulah, sedari kecil saya ditanamkan nilai-nilai yang menjunjung tinggi hubungan interpersonal, terutama pada keluarga besar. Ajaran yang sangat bagus sebenarnya. Tapi, ada sedikit kendala bagi saya. 

Apa yang menjadi kendala? Saya tidak terlalu bisa beramah tamah dengan orang yang baru atau jarang saya temui. Butuh interaksi yang cukup intens untuk bisa membuat saya mau membuka diri dengan seseorang. Berada di sebuah ruangan penuh dengan orang-orang yang saya tidak terlalu kenal dekat membuat saya bingung harus berbicara apa. Jadilah saya hanya bisa diam memerhatikan wajah-wajah yang sedang sibuk berbicara satu sama lain. Atau saya cukup sibuk sendiri dengan ponsel atau membaca buku. Atau biasanya saya langsung pergi dari ruangan dan pindah ke ruangan lain dimana saya merasa nyaman untuk sendiri.

Makanya kalau saya diajak kumpul-kumpul dengan orang-orang yang tidak saya terlalu kenal, saya seringkali menolak. Saya sudah dapat membayangkan saya akan menjadi patung. Saya tidak nyaman. 

Penggemar: Apa ini juga berlaku di dunia maya, Kim?

Bisa dikatakan begitu. Dan rasa-rasanya lagi di internet saya juga pernah dibilang sombong. Kembali lagi ke paragraf pertama: Kalau definisi sombong-nya seperti itu, ya saya terima dengan pasrah. Apa boleh buat.

Pagi ini saya membaca sebuah blog post dari Mbak Ely berjudul Blogger Sombong. Dari komentar-komentar yang saya baca dapat diambil kesimpulan narablog sombong itu adalah narablog yang tidak melakukan kunjungan balik, tidak membalas komentar, dan kalaupun berkunjung balik dia tidak meninggalkan komentar. Ada juga yang berkomentar narablog sombong itu kolom komentarnya rumit dan harus menunggu untuk disetujui. Wah, kalau definisi narablog sombong seperti ini, sudah pasti saya masuk ke dalam kategori narablog sombong. Ya sudah, apa boleh buat.

Tapi... Ada tapi-nya nih.

Begini. Saya sangat sering mengalami "berkunjung ke sebuah blog tapi tidak dikunjungi balik". Ini sebenarnya bisa dipertanyakan sih, tahu darimana si empunya blog tidak mengunjungi kita balik? Juga sering mengalami "meninggalkan komentar di tulisan-tulisannya, tapi dia tidak berkomentar di blog saya". Sering juga saya temukan blog dengan captcha dan harus menunggu disetujui dulu baru komentar saya muncul. Lantas, apa kemudian saya sakit hati dan menilai mereka sombong? Tentu saja tidak. Saya sih tetap asyik saja membaca dan berkomentar di blog mereka. 

Ada di Feedly saya itu blog yang saya langgan sudah sejak lama, tapi tidak pernah saya berkomentar di sana. Ya, saya menjadi silent reader di beberapa blog. Kenapa saya menjadi silent reader? Kenapa saya tidak berkomentar di blog tersebut? Alasannya sederhana saja sih. Karena saya tidak tahu harus berkomentar apa. Hihihi... Dan saya masih mempertahankan blognya di Feedly karena saya suka tulisan-tulisannya. Sesederhana itu. :)

Kemudian, perihal tidak berkunjung balik. Saya selalu berkunjung balik ke blog teman-teman yang sudah berkomentar di blog ini. Kalaupun saya tidak meninggalkan jejak, itu pasti karena saya tidak tahu harus berkomentar apa di blog teman-teman. Tapi, percaya lah kalau blog kalian menarik dan sesuai dengan minat saya, tanpa pikir panjang sudah pasti blog kalian saya masukkan ke Feedly. ;)

Berikutnya, perihal kolom komentar yang rumit. Ini sudah pasti jawabannya untuk meminimalisir spam. Apalagi coba selain itu? Untuk blog yang komentarnya harus disetujui dulu bisa saja untuk menyaring komentar yang kejam dan penuh kebencian. Kalau ada komentar yang seperti ini, bisa saja langsung dihapus. Sejauh ini puji syukur belum ada komentar seperti itu di Kimi's Cool Blog.

Dari kesemua penjelasan di atas, ada penjelasan pamungkas kenapa seorang narablog tidak berkunjung balik dan tidak berkomentar juga membalas komentar. Apalagi kalau bukan alasan sibuk? :P

Penggemar: Kim, ngomong-ngomong, kenapa kamu menulis ini? Apa kamu merasa kamu termasuk ke dalam kategori narablog sombong itu?

Bisa jadi kalau definisi "sombong" sesempit itu. :P

29 comments

  1. Wow .... keren langsung posting nih. Thanks linknya ya :)

    Ya ... aku juga sering nggak bisa berkomentar di blog Yang nggak menyertakan pilihan Name/URL, jadi mungkin mereka juga mikir aku Blogger sombong karena ngak berkomentar balik, padahal nggak bisa , ini lumayan sering terjaid, atau blog yg sebelum berkomentar dimintalog ini dulu wadewww, jadi seperti kamu, pasrah saja dibilang sombong.

    Sama seperti yang kutulis sombong itu mungkin sawang sinawang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi... Aku merasa tersindir, Mbak. Dulu kan aku pakai Disqus. :P By the way, sawang sinawang itu apa toh?

      Delete
    2. Sawang sinawang itu ibarat kita hanya bisa melihat luarnya saja, hati seseorang dalamnya nggak Kita ketahui, jadi terkadang kita mikir org ini sombong, padahal kenyataannya nggak, begitu maksudnya, jadi nggak bisa dengan jelas ditebak :)

      Delete
  2. Hallo mbak, mau ikut nimbrung yah :-)

    Sama kyk yg aku bilang di postingannya mbak Ely, menurut aku yang masuk kategori sombong tu yang nggak balesin komentar2 yang masuk ke blognya. Yah minimal basa basi gitu. Tapi ya kembali ke masing-masing pemilik blog juga. Toh itu bukan sebuah paksaan :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau seperti itu, rasanya kok ya mudah sekali memberi label 'sombong' kepada seseorang. :)

      Delete
  3. Ya sebenernya orang mau dtg ke blog kita atau gak, mau komen atau gak, itu kan hak mereka ya. Gak bisa dibilang sombong juga. Masa org kalo gak pengen komen harus dipaksa komen? Hehe

    Kita ngeblog juga gak boleh pamrih ya... Toh gak ada juga yg maksa kita untuk ngeblog, bw, dan komen... Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itulah, Koko Arman. Saya pun bingung kenapa hal seperti itu dibilang sombong. Sepertinya definisi sombong sudah berubah atau mengalami perluasan makna. Atau mungkin penyempitan makna? Ah, entahlah. *kemudian bingung sendiri*

      Delete
  4. sombong itu ciptaan Tuhan #hloh

    ya sombong itu memang bisa bawaan, atau karena sangat pemalu jadi dikira sombong padahal tidak, seperti saya misalnya... #hasyah

    ReplyDelete
  5. Di dunia nyata, aku jg kayak gitu, sering diem diem dan diem kalo lg kumpul2 sm temen2, lebih suka nyimak aja hahahaha
    Tp kadang2 jadi enggak nyaman sendiri kalo liat temen2 pada asik ngobrol panjang lebar dan nyambung terus sebaliknya kita sendiri cm bisa nyimak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang tidak enak, tapi mau dipaksa gabung buat ngobrol juga bingung kan mau ngomong apaan? :|

      Delete
  6. Mmm... menurutku blogger sombong itu yg sering melebih-lebihkan blognya sendiri, dan merendahkan blog orang lain. Tapi sejauh ini kayaknya nggak ada deh blogger yg kayak gitu :p

    Wah, aku sering BW tanpa meninggalkan komentar. Habis bingung mau ngasih komentar apa. Daripada dianggap nggak nyambung atau cuma kejar setoran, aku lebih memilih nggak berkomentar. Tapi dalam hati aku berterima kasih karena tulisannya bagus dan aku menikmatinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, seharusnya sombong itu yang seperti itu. Setelah kupikir-pikir lagi definisi sombong jadi berubah ya? Misalnya tidak pernah menegur dibilang sombong. Terkait tulisan ini sombong itu yang tidak pernah membalas komentar dan sebagainya. Ah, entahlah. Aku bingung. Kemudian, kok aku malah bingung soal definisi sombong? :|

      Delete
    2. Hmmm... ini adalah persoalan epistemologis yang sangat serius :p

      Delete
  7. Oalah, ada juga to yang mempermasalahkan kunjungan balik, komentar, dsb? Kalau buat saya semua itu ga ada hubungannya dengan sombong, masak mau maksa komentar artikel yang ga tahu harus komen apa? Misalnya artikel-artikel sebelum ini yang bahas psikologi, udah bahasannya spesifik, bahasa inggris lagi. Mau komen apa juga bingung, hehehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mas. Sebenarnya itu tidak ada hubungannya dengan sombong. Tapi ya masih ada kok yang mempermasalahkan hal yang demikian dan menganggap blogger yang seperti itu adalah blogger yang sombong. :D

      Delete
  8. sama dengan komentar di blognya mbak Ely,
    apa hak kita mengatakan orang lain sombong, hanya melihat dari kacamata kita,
    menuntut harus BW, balas komen, berarti kita sendiri ada apa-apanya saat meninggalkan komen :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seharusnya komen tidak dibalas itu tidak apa-apa. Anggap saja kita telah menyebar backlink ke blog kita. Betul tidak? Hihihihi...

      Delete
  9. Kim, saran dikit, di bagian tulisan lebih baik background-nya dibuat putih. Kalau warnanya abu-abu gini, mata cepat lelah *pegangan tongkat*
    Ah, macam mana dibilang sombong... Kalo sibuk di dunia nyata piye? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau aku malah cepat lelah background-nya putih, Mbak. Kayaknya silau banget gitu. Makanya aku ganti abu-abu, yah sekalian ganti suasana lah. Nanti kalau sudah bosan, ya diganti lagi. Hihihi...

      Delete
  10. Sombong atau enggak mah soalan persepsi aja, haha

    Eh, mbak kalo iklan itu di klik dapet berapa rupiah sih? :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dapatnya tidak banyak. Tapi ya kalau banyak yang ngeklik kan lama-lama pasti dapatnya banyak juga. Makanya kamu ngeklik dong iklan di blog ini. :r

      Delete
  11. kamu itu sombong kalau di depanku, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aiiiihhh... Masa' sih, Mas? Itu perasaan Mar Jar saja. :P

      Delete
  12. Waaah baru tau soal blogger sombong Kim..
    Btw, ada juga orang2 yang moderasi kolom komennya itu supaya ga ada yang asal jualan di postnya. Yang ini nyebelin banget soalnya.. hahahaha *kok curhat* :P

    ReplyDelete
  13. Terima kasih sudah mengingatkan saya supaya tidak sombong

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.