P.S.: I Love You

Masih ingat dengan cerita kemarin yang saya membeli dvd bajakan? Selain membeli dvd serial Desperate Housewives season 4 dan Lost season 4, saya juga membeli lima film bajakan salah satu diantaranya adalah P.S.: I Love You. Alasan saya membeli film ini karena banyak teman saya yang bilang novelnya bagus dan terutama sekali karena ada Hilary Swank. Yep Saudara-saudara sekalian, saya memang penggemar Hilary Swank (selain Nicole Kidman dan Reese Witherspoon, tentu saja). Dan akhirnya setelah lebih dari tiga hari film itu ngendon di tas saya, hari Rabu kemarin saya menyempatkan untuk menonton film tersebut. Saya nonton filmnya di hotel tempat orangtua saya menginap. Sengaja saya membawa laptop dari rumah kakak dengan niat saya akan menghabiskan malam saya di hotel dengan menonton film selama orangtua saya sibuk dengan acaranya menerima penghargaan entah-apa-namanya.


Mungkin emang pada dasarnya saya orangnya memang suka mendramatisir atau juga melankolis ketika dihadapkan pada film yang mendayu-dayu, air mata ini gampang sekali keluar. Bukan hanya sekedar tetesan saja tetapi benar-benar menangis. Gak sampe sesenggukan sih tapi cukup membuat baju saya basah kuyup mengelap air mata saya. Film ini benar-benar luar biasa! mantabs Keren. Sedih. Mengharukan. Dan di saat saya mengingat-ingat kembali beberapa adegan di film tersebut tetap bisa membuat saya terharu dan ingin menangis (lagi). nangis

Jadi ceritanya mengenai Holly (diperankan Hilary Swank) yang ditinggal mati suaminya, Gerry (diperankan oleh Gerard Butler). Diceritakan Gerry meninggal karena tumor otak. Holly yang sangat mencintai suaminya masih belum bisa menerima kenyataan bahwa suaminya telah meninggal. Ia terpuruk dan selalu berada dalam kedukaan yang sangat dalam. Holly masih belum bisa melepaskan bayang-bayang suaminya. Teman-temannya sangat mengkhawatirkan dirinya. Telpon tidak diangkat, pesan tidak dibalas, dan sampai akhirnya ketika teman dan keluarganya datang menjenguk Holly di apartemennya, mereka sangat kaget melihat keadaan Holly yang berantakan.

Ternyata, sebelum meninggal, Gerry membuat kejutan-kejutan untuk Holly. Kejutan pertama datang di saat ulang tahun Holly yang ke-30. Ia mendapat kue tart dan sebuah kaset yang ternyata berisi rekaman suara Gerry. Gerry bilang setelah ini akan ada surat-surat yang datang untuk Holly. Singkat cerita, surat demi surat untuk Holly dari Gerry membangkitkan kembali semangat Holly untuk menjalani hidup meskipun Gerry tidak lagi berada di sisi Holly. Holly yang tadinya kelihatan clueless tidak tahu harus ngapain setelah kepergian Gerry, di akhir film ia mendapatkan kembali hidupnya. Surat-surat itu menolongnya.

Saya benar-benar terharu menonton film ini. Lewat surat-surat dari orang yang sangat dikasihinya, Holly bangkit dari kegelapan. Ia melakukan apa saja yang diminta oleh Gerry.

...
...
...

Ah, entahlah. Saya bingung harus menulis apa lagi untuk mengungkapkan betapa film ini begitu menggugah saya. Saya tidak tahu harus menggunakan kata-kata apa yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya setelah menonton film ini. Dramatisir? Mungkin. Dan tolong jangan salahkan saya menjadi orang yang suka mendramatisir keadaan. Hehehe...

Ehm... Sampai mana tadi? Oh ya, saya ingat sekarang. Film ini membuat saya semakin terbuka bahwa kita rela dan mau melakukan apa saja untuk orang-orang yang kita sayangi. Gerry yang sedang sakit masih sempat-sempatnya dia menulis surat penyemangat untuk istrinya karena dia tahu waktunya tinggal sedikit. Holly menuruti apa saja yang ditulis suaminya di dalam surat. Kasarnya mungkin begini, "Demi elo, gue bakal ngelakuin apa aja. Gue bisa berubah demi elo. Gue bisa bangkit dari keterpurukan karena elo. Karena gue sayang sama elo. Karena elo penyemangat gue. Karena elo, elo sangat berarti bagi gue." Duh, saya bingung bagaimana harus menuangkannya dalam tulisan. Mungkin kalian harus menonton filmnya dulu baru mengerti apa yang saya maksud. Saya kan bukan penyair, penulis, pujangga, yang pandai merangkai kata *mengutip Base Jam* so harap maklum ya kalo saya agak-agak lemot di postingan ini (dan postingan-postingan berikutnya). Hihihihi...

Gambar dicomot semena-mena dari sini.

p.s.: I love him.

5 comments

  1. Aku pertamaaa!!

    Huhuw, jadi inget waktu gue nonton ini dulu. Emang sedih banget, Kim. Apalagi waktu si Holly nyanyi "I Love You Till The End" trus ngeliat bayangan suaminya lagi liat dia nyanyi...
    waaaahhh.... nangis kejer gue langsuuuung!!

    ReplyDelete
  2. Gue mah nangisnya dari awal sampe akhir! *bangga*

    ReplyDelete
  3. huhuhuhuh gw sampe ta mampu bikin rifiu nya saking takut ga seharu ituh hhuhuhuhu

    ReplyDelete
  4. film yang bagus ditonton ama pacar..

    ReplyDelete
  5. @natazya
    Gue ampe bingung mau ngereviewnya biar bisa bikin orang2 pada terharu dan mau nonton film ini.

    @koko
    Ho-oh. Tapi, sayangnya saya nonton sendirian. Tiada pacar yang menemani (baca: jomblo).

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.