Letter #10: Norwegian Wood

Day 41. Post a Day 2011.

Tuhan,

Hari Minggu yang lalu saya selesai baca Norwegian Wood-nya Haruki Murakami. Sebuah nama yang baru saya dengar beberapa bulan belakangan. Itupun tahunya dari Twitter karena ada orang yang saya ikuti akun Twitternya seringkali menyebut-nyebut Haruki Murakami. Katanya novel-novel Murakami ini bagus. Saya pun jadi penasaran. Maka ketika saya sedang ada uang, saya bela-belain ke TM Bookstore Depok dan membeli Norwegian Wood.

Dan saya tidak kecewa. Novelnya bagus! Saya suka. Ceritanya memang sederhana tentang cinta antara Watanabe, Naoko, dan Midori. Naoko yang merupakan cinta pertama Watanabe dan tidak dapat dilupakan begitu saja. Naoko selalu merasuki pikiran dan hati Watanabe sampai akhirnya Midori hadir di dalam kehidupan Watanabe.




Meski ceritanya sederhana, deskripsi ceritanya sangat kuat dan saya rasa inilah kekuatan dari novel ini. Murakami bagus sekali dalam mendeskripsikan perasaan masing-masing tokohnya. Sangat detil, tapi tidak membosankan. Terbantu dengan terjemahan yang bagus membuat saya sangat menikmati novel ini.

Kisah bermula dari Watanabe yang berusia 37 tahun sedang berada di pesawat. Dia sedang mengingat Naoko kembali. Kenangannya yang sudah berusia dua puluh tahun. Ada janji yang terucap oleh Watanabe bahwa dia tidak akan melupakan Naoko sebagaimana Naoko memintanya demikian.

(Naoko) "Aku ingin kau mengingatku. Maukah kau terus mengingatku bahwa aku ada dan pernah berada di sampingmu seperti ini?" (halaman 13)

Tapi, seiring berjalannya waktu kenangan akan Naoko mulai memudar. Watanabe mengakui hal itu dan dia tidak mau mengingkari janjinya kepada Naoko.

... Kenangan tidak sempurna itu, yang sudah memudar dan sekarang pun sedikit demi sedikit terus memudar, kusimpan di hati dan aku terus menuliskan kalimat-kalimat ini dengan perasaan seolah menggerogoti tulang. Untuk memenuhi janjiku terhadap Naoko, tidak ada cara lain kecuali seperti ini. (halaman 15)

nangih

Sedih ya? Watanabe tidak dapat melawan waktu. Kenangan akan hilang sedikit demi sedikit jika kita tidak bisa menyimpannya dengan baik.

Intermezzo sedikit. Saya sekarang mencoba untuk mengingat-ingat kenangan waktu SMA. Saya lupa sebagian besar. Hanya sekelebat beberapa episode yang teringat dan muncul. Itu pun tidak jelas dan kabur. Sayang sih sebenarnya, apalagi ada kenangan indahnya bersama... Aish, sudahlah. Yah, mungkin inilah pentingnya catatan harian, blog, foto, dan yang lain untuk mencatat rangkaian perjalanan hidup saya agar tidak tercecer. Jika terjaga dengan baik, bisa lah nanti saya tunjukkan ke anak-cucu. sengihnampakgigi

Balik lagi ke novel.

Sampai dimana kita tadi, Tuhan? Ah ya... Sampai Watanabe yang menulis kembali kenangannya demi menepati janjinya kepada Naoko.

Dari situ cerita bergulir. Watanabe masuk kuliah, bertemu kembali dengan Naoko, berkenalan dengan Nagasawa-san, sampai akhirnya dia bertemu dengan Midori. Cerita sangat mengalir dengan lancar dan terasa nuansa sedihnya. Wajar sih ya soalnya kan ini kenangan Watanabe tentang Naoko, gadis yang dia cintai namun sayangnya si gadis tidak mencintai Watanabe. Not even a little.

Saya ingin menyebut novel ini sebagai kisah nelangsa, ngenes, sedih, karena ya memang itu kenyataannya. Kisahnya tidak berakhir bahagia. Ng... Tapi, saya jadi bertanya-tanya sendiri sih di usianya yang ke 37 tahun, Watanabe sendiri tidak dijelaskan akhirnya bersama siapa. Dengan alasan kebahagiaan pribadi, biarkan saya membuat kesimpulan sendiri, yakni Watanabe bahagia bersama Midori. setan

Mudah-mudahan nanti kisah cinta saya tidak ngenes seperti kisah Watanabe ya. Amin... Dan, terima kasih, Tuhan, sudah membaca surat saya hari ini. senyum

p.s.:

Judul: Norwegian Wood (judul asli: Noruwei no Mori)
Pengarang: Haruki Murakami
Penerjemah: Jonjon Johana
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) (cetakan V, November 2009)
Tebal: iv + 552 halaman
ISBN: 978-979-91-0033-7
Harga: Rp 60.000,00

13 comments

  1. Sungguh memilukan, paling malas kalau baca novel yang endingnya sedih..

    ReplyDelete
  2. wah,,referensi baru neh
    makasi infonya
    salam kenal ^^

    ReplyDelete
  3. Aku nebaknya dia akhirnya sama Midori juga :lol:

    ReplyDelete
  4. pengen juga :( belom kesampaian buat beli,,, masih banyak utang bacaan di rumah. tapi emang banyak orang bilang bagus!

    ReplyDelete
  5. Ayo, dibaca bukunya! Bagus looohh... :D

    ReplyDelete
  6. ahh, this book has been in my wishlist for years, still I haven't got it yet. :( emang banyak yang bilang bagus 

    ReplyDelete
  7. Aku dapat bukunya di toko buku depok sini sih, Mbak.. Itu juga tinggal satu bukunya. Aku lagi ngumpulin buku-buku Haruki Murakami yang lain tapi belum dapet2. :(

    ReplyDelete
  8. masih ada stoknya gak ya? pengen beli deh..

    ReplyDelete
  9. Klo di toko buku tempat saya beli sih sudah tidak ada.

    ReplyDelete
  10. Aq sudah baca novel ini lebih dr 5x, setiap membacax aq slalu merasa terbawa dlm crita. aq jg udah nonton filmnya, meski tak sebagus novelx.

    aq lg cari novelx, udah keliling toko buku d Makassar tp g nemu jg, klo ada yg tw t4 belix tolong infokan di -----> telaga.ramadhan@gmail.com

    ReplyDelete
  11. Buku ini nyaris jadi buku mogok. Tapi 2008 kemarin akhirnya berhasil kulahap. Jadi ingat gara-gara buku ini jadi ngubek2 lagu-lagunya The Beatles. Untuk ceritanya sendiri, nggak berkesan lama.
    3 bintang untuk NW

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.