Bioskop Monopoli Kuadrat

Siapa di sini yang sudah nonton Men In Black III? Saya sudah nonton beberapa hari yang lalu. Nontonnya di Hollywood XXI. Kebetulan kemarin itu saya ke Jakarta dan menginapnya di Hotel Kartika Chandra. Di samping hotel kan bioskop tuh, ya sekalian saja saya nonton MIB III. Harga tiketnya murah pula. Cuma Rp 20ribu. Dan tidak sia-sia uang Rp 20ribu itu keluar karena filmnya bagus. Saya suka! Saya sampai punya niat kalau sudah sampai di Bandar Lampung, saya mau nonton lagi film itu.

Sekarang saya sudah pulang. Saya pun berencana melaksanakan niat saya itu, tapi saya langsung kecewa kelas berat. *halah, lebay* Apa pasal? Pasalnya kata teman saya, Intan, di bioskop sini MIB III cuma ada di jam 9 malam. Gebleg! Mana bisa saya keluar malam hanya untuk sekadar nonton film. Kenapa coba MIB III harus ditayangkan malam? Kenapa gak yang jam siang atau sore? Memangnya film apa saja sih yang tayang siang-sore? Kok sampe segitunya bisa bikin MIB III digeser di jam malam? Intan bilang filmnya The Avengers, Brokenhearts, Kakek Cangkul, dan Sule Ay Need You. Arrrggghhh!

Tidak cuma saya yang kesal, Intan juga. Dia curhat sama saya di Whatsapp. Katanya udah mah tiket harganya mahal, film gak update, sekalinya update jadwal tayangnya aneh. Ini efek monopoli, kata Intan. Saya setuju banget dengan Intan. Mari berangus praktik monopoli! *halah*

Penggemar: Bukannya bioskop yang itu memang monopoli ya?

Memang iya sih. Dulu kan pernah kisruh ya soal monopoli ini. Sampai MPAA sono ngambek dan gak mau menyuplai film lagi ke mari dan perusahaan importir filmnya diblokir sama Ditjen Bea dan Cukai. Tapi, di sini saya tidak membahas itu. Saya hanya mau mengeluarkan uneg-uneg soal bioskop yang di Bandar Lampung. Kebetulan aja bioskop itu satu grup dengan 21. 

Jadi begini, susahnya tinggal di kota kecil seperti Bandar Lampung itu miskin hiburan. Baru beberapa tahun belakangan ini Bandar Lampung mulai ramai dengan pusat perbelanjaannya, dengan ruko-rukonya (yang sekarang jadi rumah makan, bengkel, mini market, dan lain-lain), dengan franchise seperti J.Co., Oh La La, Breadtalk, dan sebagainya. Tapi, bioskop di sini hanya ada satu. Yang sayangnya, seperti sudah Intan keluhkan di atas, harga tiketnya mahal, film tidak update, dan sekalinya update jadwal tayangnya aneh.

Harga tiket yang Rp 25ribu di hari Senin-Kamis, Rp 30ribu di hari Jumat, dan Rp 35ribu di hari Sabtu/Minggu/Libur, jelas mahal untuk ukuran masyarakat sini. Belum lagi kalau yang 3D. Harga tiketnya Rp 30ribu di hari Senin-Kamis, Rp 35ribu di hari Jumat, dan Rp 50ribu di hari Sabtu/Minggu/Libur. Yang saya tidak habis pikir, harga tiket di Hollywood XXI saja bisa lebih murah kok. Cuma Rp 20ribu di hari Kamis. Ini bioskop di Bandar Lampung kok ngalah-ngalahin yang di Jakarta? Tapi, berhubung bioskop cuma satu, tidak ada pilihan lain, ya apa boleh buat. Bioskopnya tetap ramai didatangi kami-kami ini yang haus akan hiburan.

Itu baru dari sisi tiket. Dari sisi film, duh, kalau kalian datang ke sana kalian akan melihat banyak poster film di bawah bacaan "Coming Soon". Kalau kata Intan sih, "Film coming soon yang sayangnya tidak coming2." :r Dan Intan memang benar. Film dari jaman kapan tahu tuh ya masih aja di bawah label coming soon, tapi ya itu tidak coming2. Aneh kan. Belum lagi soal film yang tidak update. Kecuali, filmnya diramalkan bakalan ramai penonton, niscaya film-film di bioskop adalah film-film jadul. Ini aja kebetulan The Avengers dan MIB III langsung cepat ditayangkan. Biasanya mah nunggu berapa bulan dulu gitu baru naik layar bioskop. :O

Ini yang saya bilang monopoli kuadrat. Sudah mah dari sananya grup 21 memang monopoli, ini ditambah di Bandar Lampung cuma ada satu bioskop. Semakin semena-mena lah dia mengatur harga tiket dan film apa saja yang akan ditayangkan di bioskopnya.

Yah, nasib tinggal di kota kecil begini lah. Mudah-mudahan besok saya bisa jadi pengusaha bioskop. Biar bioskop yang sekarang ada di Bandar Lampung ada saingannya. Jadi, dia tidak seenaknya monopoli kuadrat. *halah, bahasa apa itu "monopoli kuadrat"?


Update.


Baru saja dapat kabar dari Intan bahwa bioskop 21 di sini sudah bikin pengumuman mau menaikkan harga tiket.

Mulai tanggal 6 Juni 2012, harga tiket 21 Central Plaza weekdays Rp 30ribu, 3D Rp 35ribu. Jumat dan sebelum hari libur Rp 35ribu, 3D Rp 40ribu. Sabtu, Minggu, dan Libur Rp 40ribu, 3D Rp 50ribu.

Okeh! Mantap!

6 comments

  1. Di Padang malah ga ada bioskop jaringan 21 malah Kim. Film-film yang tayang ya gitu deh. Pasrah aja atuh lah

    ReplyDelete
  2. ya ya... untung waktu saya di yogya, filemnya selalu lebih cepat.. jangan sedih kadang kadang di luar neegeri juga seperti itu kok... suka terlambat... sabar ya.. 

    ReplyDelete
  3. untuk membawa roll film ke lampung kan harus diangkut pakai heli, jadi ya maklum saja deh, hehehe

     

    ReplyDelete
  4. Kimi Sayang,
    Saya pernah tinggal di Pulangpisau dan di sana tidak ada bioskop. Jika saya ingin nonton bioskop, saya harus pergi ke Banjarmasin karena bioskop yang ada memang cuma di di Banjar. Untungnya saya hanya tinggal di Pulangpisau selama setahun dan sejak saya pulang ke Jawa, saya lebih menghargai bioskop.

    Jika Kimi merasa harga bioskop masih mahal, mungkin ini peluang Kimi untuk membuat bisnis sewa DVD. Jika orang merasa membayar Rp 30k untuk nonton bioskop itu terlalu mahal, mungkin mereka mau bayar Rp 5k/4 hari jika filmnya telat satu bulan saja :)

    ReplyDelete
  5. udah ada sekitar 5kali lah saya nonton di 21 centarl plaza ini,tapi karyawan nya abis ngerobek tiket saya,tiket yang robekannya tidak di kasihkan kembali ke saya,saya sudah sempat meminta tiket itu lagi,dia malah membalik ngebentak saya,seperti itu kah sikap karyawan kepada -pelanggan?!

    ReplyDelete
  6. :: Anggiepd ::
    WOW. Tidak sopan sekali ya pegawai itu. 

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.