Random #8

Sejak saya bekerja saya sangat menanti-nanti akhir pekan dan hari libur nasional. Karena di hari-hari itulah saya bisa bebas menyalakan laptop, membaca Google Reader, dan bisa meng-update blog. Rasanya bahagia betul kalau saya sudah menulis di sini, meski tulisan saya hanya berupa curhatan atau tulisan geje. Percaya atau tidak, saya sering merasa bersalah kalau saya sudah terlalu lama tidak menulis di blog kesayangan ini. Makanya kalau sudah akhir pekan atau ada libur nasional, saya usahakan untuk menulis. Tapi, dengan catatan: kalau saya tidak disuruh lembur di kantor. :|

By the way, kali ini saya mau cerita random saja. Biar otak ini bisa enteng sedikit karena telah saya bagi dengan teman-teman apa yang menjadi pikiran saya selama beberapa hari terakhir. 

Pertama, beberapa hari yang lalu saya ikut pengajian. Ngomong-ngomong, kalian percaya tidak saya ikut pengajian? Hihihihi... Anyway, yang mengganggu saya dari pengajian itu adalah Pak Ustadz yang bilang kira-kira begini, "Tidak heran Jakarta kena banjir. Karena di Jakarta pada malam tahun baru 2013 kemarin banjir maksiat!" Nah lho. Masih musim ya ceramah yang begini? Saya kira ceramah yang begitu sudah ketinggalan jaman banget. Tadinya sih saya ingin ceplos begini, "Kalau begitu, Pak, di Bandar Lampung yang minggu lalu banjir itu karena masyarakat kita juga banjir maksiat ya, Pak?" Ehm... Kalau betul saya berani bicara seperti itu, pasti nanti memancing keributan. Sementara saya tidak suka keributan. Saya lebih suka kedamaian. *tsaaah*

Kedua, masih soal ceramah dari Pak Ustadz. Beliau bilang satu di antara wasiat Rasulullah saw. sebelum beliau wafat adalah kita harus berhati-hati dengan wanita, wanita, dan wanita. WHAAAAT?! Dan saya bingung. Kenapa harus wanita? Kesannya wanita itu jahat sekali ya... Kenapa bukan sebaliknya, yaitu berhati-hati dengan pria, pria, dan pria? Ah, tapi saya sih akan selalu berhati-hati ke semua orang, baik dengan wanita maupun pria. Ini namanya kesetaraan gender, cuy. Jangan cuma wanita yang dijadikan objek agar kita berhati-hati, tapi pria juga. Manusia, mengabaikan jenis kelaminnya, punya potensi untuk berbuat jahat. Apesnya, saya tidak punya radar untuk mendeteksi manusia mana saja yang punya kecenderungan banyak sifat negatifnya dan bisa berbuat jahat. Kan keren tuh kalau saya punya radar seperti itu. Jadi, hidup saya bisa bebas dari orang-orang jahat. :mj

Ketiga, soal bagaimana kita memperlakukan dan ingin diperlakukan orang lain. Saya selalu percaya kalau saya ingin orang lain baik sama saya, maka saya harus baik dengan orang lain. Kalau saya ingin dihormati dan dihargai orang lain, maka saya harus menghormati dan menghargai orang lain. Kalau saya tidak suka dibentak-bentak, maka saya tidak akan membentak-bentak orang lain. Kalau saya ingin dicintai cowok ganteng, maka saya harus mencintai cowok ganteng. Oke, yang terakhir ini curhat. Abaikan saja. Nah, seandainya saja semua orang di muka bumi ini berpikir demikian, saya percaya dunia bakal aman dan tenteram. Sayangnya, tidak semua orang yang punya otak dipakai otaknya untuk berpikir begitu. Kasihan ya?

Keempat, dalam rangka berbagi kebahagiaan, tadinya saya mau bikin Kuis Sabtu di sini. Tapi, berhubung dana untuk hadiah kuisnya tidak ada, ya sudah kuisnya batal deh. Mudah-mudahan saya bisa menyelenggarakan Kuis Sabtu lagi ya. Amin. Atau ada teman-teman yang mau menyumbang hadiah? ;)

Kelima, sepertinya saya sudah lama tidak menulis dalam bahasa Inggris. Bahaya ini. Ini bahaya! Kemampuan bahasa Inggris saya bisa luntur! Aaaaa, tidaaaaak! *lari-lari kecil ke Mas Rafa* *peluk Mas Rafa* *cium-cium Mas Rafa*

Nah, itulah kelima hal random yang menjadi bahan tulisan kali ini. Sekarang otak saya jadi terasa lebih enteng karena telah berbagi dengan teman-teman semua. Terima kasih karena telah sudi mau membaca tulisan random ini sampai habis. Dan selamat akhir pekan, teman-teman! Semoga akhir pekan kalian menyenangkan. :)

10 comments

  1. hahahhahahahahha hati-hati dengan Kimi, Kimi, Kimi

    ReplyDelete
  2. Itu ustadznya bukan saya ya kakak.

    Serius, bukan saya yaaaaa, hahahaha... :lol:

    Kayaknya tu ustadz malah bikin orang jengkel ya? :))

    ReplyDelete
  3. Hati2 dengan wanita? Kok gitu sih? Wanita kan sumber kebahagiaan =)

    ReplyDelete
  4. Bagaimana dgn istrinya pak ustadz ?

    ReplyDelete
  5. semua pasti ada konteksnya... benar pada waktunya. salah kalau diucapkan diwaktu yang salah. terutama ceramah yang maksiat itu, kurang keren menurut saya.

    ReplyDelete
  6. @ Applausr
    Sebenarnya sih saya sudah berhenti mendengar ceramah. Tapi, berhubung ikut pengajiannya wajib ya jadi apa boleh buat. Terpaksa deh saya ikutan dengerin. Dan jadinya sepanjang dia ceramah, dalam hati saya protes. Termasuk yang maksiat itu.

    ReplyDelete
  7. @ Ely Meyer
    Wah, gak tahu saya kalau itu, Mbak. :D

    ReplyDelete
  8. @ Keven Keppi
    Saya juga gak tahu kenapa harus hati2 dengan wanita. Menurut saya sih kita harus hati2 dengan semua orang. :D

    ReplyDelete
  9. @ Zippy
    Iya, tahu kok ustadznya bukan kamu. :P

    ReplyDelete
  10. @ Rohani Syawaliah
    Hahahaha... Iya, harus hati2 juga dengan saya nih. :P

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.