Sakit

Dua hari terakhir saya kembali menikmati masa-masa bisa bebas tidur seharian tanpa takut ketahuan bos. Soalnya, saya tidur di rumah. Jadi, tidak mungkin kan ketahuan bos. Kriuk kriuk. Garing ya? Hihihihi...

Well anyway, saya sedang sakit makanya tidak masuk kantor dua hari ini. Lumayan lah waktunya bisa dipakai untuk istirahat. Tidur dari pagi sampai siang, dari siang sampai sore, dari sore sampai malam. Tidur saja terus. Sampai lupa makan dan lupa cari jodoh. *eaaa* 

Sekarang sih, Alhamdulillah, keadaan saya lebih baik ketimbang kemarin-kemarin. Tapi, sekarang saya sedih. Sedihnya begini, pas saya sakit, ayah saya juga sakit. Beliau mencret-mencret sampai harus kami bawa ke rumah sakit. Sedihnya lagi, saya tidak boleh menjenguk ayah saya karena khawatir ayah saya nanti tertular flu dari saya. Dengan imunitas ayah saya yang lemah, beliau gampang terpapar penyakit. 

Ada perasaan kecewa menyelinap di hati saya. Biasanya kalau ayah masuk rumah sakit, saya ikut tidur di rumah sakit menemani beliau. Kali ini, jangankan untuk mendampingi, untuk menjenguk saja tidak boleh. Kecewa, sedih, juga kangen sama ayah saya, terus... Haduh, campur aduk pokoknya. Tapi, apa yang disampaikan ibu saya memang benar. Ibu saya bilang, "Kamu lagi sakit. Tidak usah dulu dekat-dekat sama Papamu. Kalau kamu sayang Papa, kamu pasti tidak mau Papa kamu tambah sakit."

Get well soon, dear Papa. Please, come home soon. I've been missing you so much.

4 comments

  1. waduh ruwet ya.. semoga nanti dikasih jalan yang terbaik buat melampiaskan kangenmu ya...

    ReplyDelete
  2. @ Applausr
    Tidak ruwet kok, Mas. :P

    ReplyDelete
  3. @ nuel
    Terima kasih, Iman. :)

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.