Go to People, not Google

Seberapa penting Google bagi teman-teman? Bagi saya, Google itu penting banget. Google adalah tempat pertama yang akan saya datangi untuk bertanya. Jika saya tidak kenal siapa itu Jonas Salk, saya tinggal tanya Google. Kalau saya ingin belajar apa itu feminisme, saya langsung bertanya dengan Google. Sangat mudah dan sederhana, kan?

Tapi, begini... Setelah saya renungi, Google juga bisa membuat kita menjadi malas. Maksudnya malas bertanya dan malas menjawab pertanyaan. Akibatnya menyebabkan malas berinteraksi langsung dengan sesama manusia. Pernah tidak kalian bertanya ke seseorang tentang hal yang tidak kalian ketahui dan respon yang kalian dapat, "Ih, dasar pemalas! Google sendiri sana!"? Saya pernah. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya karena rasanya tuh sakit banget... Sakitnya tuh di sini... *menunjuk ke arah dada* Halah.

Bagi saya, orang-orang seperti itu entah pelit ilmu, tidak mau berbagi, atau memang lagi bete. Ada orang yang benar-benar kebingungan dan butuh jawaban kok ya orang yang ditanya jawabnya arogan banget. Tapi, daripada kita jadi bete, marilah beranggapan orang yang ditanya memang lagi bete makanya jawabnya ketus begitu. Jadi, maklumi saja. :P

Saya juga pernah ditanya orang-orang. Sebenarnya saya juga bingung kenapa saya ditanya? Ilmu saya cetek begini. Tapi, ya tidak apa-apa deh. Sekali-sekali ditanya itu rasanya menyenangkan. Semacam timbul perasaan semu, "Eh ya ampun, ternyata gue ini pintar juga ya." Hahaha... Anyway, kalau ada yang bertanya ke saya perihal apapun, ego saya kepingin banget menjawab begini, "Google dulu deh sana..." Tentu saja saya tidak seketus itu. Saya tahu saya tidak suka mendapat jawaban seperti itu seandainya saya yang berada di posisi penanya. Pada praktiknya saya mencoba menjawab semampu saya. Kalau ternyata saya betul-betul tidak tahu, baru saya mengeluarkan jurus pamungkas, "Aku beneran gak tahu. Coba di-google deh."

Kebetulan banget saya lagi baca artikel Five Ways to Become More Curious dan saya langsung NAH!-dan-makjleb momen pas baca bagian:

4. Go to people, not Google. I love Google, but the most dynamic learning occurs when we interact with others. They inspire us. They trigger thoughts and actions that inspire our curiosity. Curiosity is a dynamic process of questioning and creating and investigating. It is inspired when we come up against others who are also exploring the world; others who have knowledge to share acquired from their own inquiry. Hang out with these explorers, ask questions of them, listen and watch and learn.

Meski begitu, bukan berarti kita belajar pasrah juga. Maksudnya pasif dan hanya menunggu pertanyaan kita dijawab. Kalau tidak dijawab, kita malas mencari jawaban sendiri. Inilah mungkin yang dimaksud dosen saya dulu, "Mahasiswa jaman sekarang jangan malas dan jangan manja. Ada internet. Materi apapun berlimpah di sana. Silakan cari. Kalau tidak ada yang kalian mengerti atau kalian ada pertanyaan, barulah kita diskusikan." Nanti seandainya saya jadi dosen--tolong diaminkan biar cepat--akan saya tambahkan, "Dan mari kita belajar sama-sama."

Jadi, kesimpulannya adalah jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berhenti bertanya, baik ke Google maupun ke sesama manusia. Selamat belajar, teman-teman!

26 comments

  1. Generasi menunduk ya puakhi. Alhamdulillah walaupun lokasinya BL gk ada kalimat kamu orang, kita orang :))


    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... Itu ciri khas orang Lampung banget ya? :P

      Delete
  2. Dan mungkin juga orang tanya itu karena sudah meng-Google duluan. Jadi kalau dijawab, "Google dulu sana", malah jadi arogan banget kesannya. Sakitnya tuh di sini... (nunjuk dengkul).

    ReplyDelete
  3. Benar mba..saya juga pernah cari tau tentang intelijen.., biarpun ga bidang saya, tapi akhir akhir ini saya tertarik karena full intrik.. bingung cari bahan, ternyata cukup googling aj.. hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh lah kalau begitu hasil dari risetnya ditulis di blog? ;)

      Delete
  4. Kadang kalok dapet respon, "Google dulu sanaaa!" tuh seakan-akan aku males nyari tau en pengennya langsung dapet jawaban dari orang yang aku anggap tau.. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. I feel you banget deh... *pukpuk*

      Delete
    2. Apalagi kalok dapet chat trus beneran pakek tanda seru.. Rasanya makjleb banget.. T_T

      Delete
  5. Google bagi saya sendiri sangat banyak sekali manfaat dan kepentingan namun kita juga sadar bahwa ada juga kekurangannya. nice artikel mas

    ReplyDelete
  6. intinya aku setuju, ntar minta tolong kimi lg ah #hloh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh banget kok, Om. Mau minta tolong apa nih? :P

      Delete
  7. Hoho.. Ini juga pernah aku bahas kyknya. Hampir setiap masalah terutama yang terkain dengan IT, ada jawabannya, berserak di dunia maya. Ada banyak orang yang juga mengalami masalah yang sama. Dan dari sekian banyak itu, banyak juga yang sudah menemukan solusinya, lalu dengan senang hati membagikannya, juga di dunia maya. Jadi ya kita tinggal cari orang yang "pernah" senasib dengan kita.

    Kalo kaitannya dengan "males banget sih lu? Gugling sono", aku biasanya gini: kadang takut juga kalo sampe dapet jawaban ketus begitu. Aku sering dapet masalah terkait IT, biasanya aku lempar pertanyaan itu ke group facebook komunitas yang saya ikuti. Tapi sebelum melempar kesana, kadang mikir juga, ini masalah udh ada solusinya belum ya? Apa baiknya aku gugling aja dulu sebelum tanya ke mereka? Aku pengen tanya ke mereka, karena menurut aku jawaban dari orang yang secara hubungan interpersonal lebih dekat, akan lebih bernilai daripada jawaban dari orang yang asalnya entah dari mana..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya aku juga seperti itu. Aku google dulu kalau masih belum paham baru deh tanya ke orang yang lebih paham. Karena biar bagaimanapun mendapat penjelasan langsung dari seorang manusia itu lebih mudah dimengerti ketimbang kita bertanya ke Google.

      Delete
  8. ...apa mungkin sebelum nanya ke orang lain, diawali dulu dg kalimat... "aku udah gugel tapi belum nemu jawaban yg cocok, adakah yang bisa memberi pencerahan?" mungkin akan terhindar dari jawaban "gugling dulu sono" yg bikin sakit hati itu, hihihi... #usulgapenting #abaikan - karena memang meski google/bing/search engine itu giant database, tapi ga semua jawaban ada di sana kok. kalo gitu para PhD ga ada kerjaan bikin riset donk karena semua udah ada di gugel. trus beberapa informasi juga ada yg sifatnya ga gratis (seperti jurnal ilmiah) yg harus beli. apalagi informasi yg confidential (kecuali yg udah dioprek wikileaks, hihi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga sering pakai cara itu kok, Mbak. Jadi orang yang aku tanya gak berkelit dengan jawaban, "Googling dulu sono." :r

      Delete
  9. Dulu, aku sering banget nulis untuk google. Tapi sekarang, sepertinya aku sudah mementingkan menulis untuk para pengunjung yang datang ke blogku sih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus. Menulis untuk blog sendiri memang harus lebih diutamakan ketimbang menulis untuk yang lain. *halah, apa sih*

      Delete
  10. Aku tanya ke orang lain jika memang sudah nggak bisa nemu jawabannya atau belum puas dengan jawaban di Google karena yaitu seperti yang kamu sebutkan, males kalau disuruh nyari di Google sama orang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Kita mah pasti malas ya kalau dapat jawaban yang seperti itu. :D

      Delete
  11. bahaya ntar kalo cuma belajar dari katanya katanya yg sumber ga jelas bisa bisa jadi serampangan dan menyesatkan. kalo di google ngga ada jawabannya gimana nih?

    ReplyDelete
  12. Amin, moga si kimi cepat-cepat jadi dosen

    saya juga sering tuh bilang, cari aja di gugel hahaha
    jawaban favorit lainnya; saya kurang tahu.
    kadang setelah ditanya oleh orang lain, saya jadi tahu kalau saya memang beneran tidak tahu, atau malah tambah ga yakin dengan apa yang sudah saya tahu. Mungkin sisi positifnya di situ; pertanyaan dari orang lain membuat kita menanyakan ke diri kita sendiri apa yang benar-benar kita ketahui dan tidak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau aku ditanya, aku jawab dulu semampuku. Kalau aku ragu, aku google deh. Jadinya ya belajar juga deh. :D

      Delete
  13. setuju,kita jangan bermalas-malasan untuk mendapatkan sesuatu yang optimal itu kan harus belajar dan berusah keras

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.