Mencoba Food Combining

Saya mulai sadar pentingnya hidup sehat sejak ayah saya divonis kankernya datang lagi di tahun 2011 yang lalu. Sejak saat itu saya mulai baca artikel-artikel tentang kesehatan dan gaya hidup sehat. Inti dari semua yang saya baca itu adalah kalau mau hidup sehat dan bahagia maka rajin lah berolahraga dan jaga pola makan. Juga jauhi rokok dan minuman beralkohol.

Antara rajin olahraga, jaga pola makan, tidak merokok, dan tidak mabuk-mabukan ini hal yang paling konsisten saya lakukan adalah tidak merokok dan tidak minum alkohol. Sementara olahraga dan menjaga pola makan kadang-kadang saja saya lakukan kalau saya sedang mood. Kalau sedang rajin, dalam seminggu saya bisa olahraga 3 kali. Kalau sedang malas, seperti sekarang ini, bisa seminggu sekali olahraga saja sudah bagus. Begitu pula dengan pola makan. Kalau sedang tobat, saya sangat mengatur pola makan. Saya sangat menjauhi daging, terutama daging merah. Es teh manis? Teh botol? Permen? Cokelat? Es krim? No, no, no. Sayangnya, saya lebih sering khilaf ketimbang bertobat.

Entah kenapa sejak Senin kemarin tiba-tiba saya ingin menjalankan pola hidup sehat secara kaffah. Bahasa kerennya holistik alias menyeluruh. Saya tidak mau setengah-setengah. Percuma kan saya follow di Twitter akun-akun yang rajin berceramah tentang kesehatan kalau tidak ada satupun yang menyangkut di otak.

Maka dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim saya meluruskan niat menjalankan Food Combining (FC). Untuk lebih mendalami FC saya unduh app Food Combining Indonesia di Play Store. Saya baca-baca artikel di sana, yang kebanyakan merupakan kumpulan tweet Erikar Lebang (@erikarlebang).

Hasil dari baca-baca tersebut ada beberapa hal yang baru banget buat saya. Misalnya:
1. Daging dan pati (makanan karbohidrat) tidak boleh dimakan berbarengan. Masing-masing cocoknya dimakan dengan sayuran.
2. Buah tidak boleh dimakan setelah makan besar. Justru buah harus dimakan sebelum makan berat dan diberi jarak minimal 30 menit.
3. Teh ternyata sama jahatnya dengan kopi dan alkohol.
4. Susu juga jahat banget. Jauh-jauh deh dari susu dan turunannya.
5. Margarin dan mentega itu berbahaya.
6. Kalau lagi makan, minum airnya belakangan setelah selesai makan. Jangan pas di tengah-tengah makan. Nah, ini kebiasaan saya banget.
7. Masih banyak yang lain.

Duh, mau hidup sehat itu ribet ya bo'. Banyak aturannya. Selama ini terbiasa makan enak dan sembarangan kemudian harus diatur-atur itu rasanya gimana lah ya. Kalau untuk tidak minum teh, kopi, susu, alkohol mah gampang. Saya memang bukan fans berat teh, kopi, dan susu. Kalau alkohol, tidak pernah saya sentuh dari dulu.

Saya juga tidak terlalu bermasalah kalau disuruh mengurangi makan daging. Sudah dari dulu kok mengurangi makan daging, terutama daging merah. Hanya saja saya masih suka lemah kalau diajak Mama makan sate kambing di tempat warung makan langganan. Saya berani sumpah deh sate kambing di situ memang enak banget.

Nah, kalau sudah tidak bermasalah, kenapa kok masih terasa berat menjalankan FC? Karena ya itu tadi. Saya terbiasa makan sembarangan kemudian harus diatur dengan segudang peraturan. Rasanya malas banget dan ingin menyerah saja.

Mungkin ini dikarenakan otak saya belum terbiasa diatur soal makanan. Sejak dari tadi (sejak saya mengetik tulisan ini) otak saya ribut menyuruh saya makan nasi dan sop ayam, setelah itu cari pempek di luar. Padahal saya baru selesai makan siang ala FC. Minumnya tetap air putih. Habis itu saya minum jus timun dan wortel. Bisa kebayang kan perasaan saya sekarang yang pengen nasi, sop ayam, dan pempek? Dan mendadak saya jadi pengen sate kambing dan somay. Shoot.

Membentuk kebiasaan baru itu memang sulit. Mudah-mudahan saya kuat bertahan mencoba FC dan bisa menjadikannya kebiasaan. Kalau nanti saya tidak kuat, ya sudah lah. Tidak apa-apa. Saya orangnya memang hangat-hangat tahi ayam. Kecuali perasaan, cinta, dan kasih sayang lho ya. Untuk yang ini saya tidak hangat-hangat tahi ayam. Okesip.

9 comments

  1. Kenapa kok susu jahat? Bukannya 4 sehat 5 sempurna itu termasuk susu ya?

    ReplyDelete
  2. Chayo chayo! Semoga berhasil! *salam sambil melambaikan ice cream cone*

    ReplyDelete
  3. kudu pindah luar negeri Kim #eh. orang sini makan daging jarang pake karbo tapi pasangannya salad, dan sebaliknya kalo karbo ga pake daging. kalo menunya ala barat, beberapa udah pake prinsip food combining sih meski ga semua. jadi ga nyadar udah ikutan juga meski kalo pas lagi kumat ya masak ala indonesia dan semua diembat bareng2 hihihi...

    ReplyDelete
  4. Olahraga cukup berjalan 10.000 langkah setiap hari :D

    ReplyDelete
  5. Aku dah coba food combining juga...tapi belum kaffah..hehehe...kadang suka tergoda gitu lihat kue..hehe

    ReplyDelete
  6. Hehehe ayooo berjuang, tetaplah kaffah. Namanya mau hidup dengan lurus, dengan benar, pasti banyak godaannya. Hahaha :D :D

    Tapi percayalah. Awalnya memang susah. Lama kelamaan nanti kamu akan terbiasa dengan semua ini. Lama-lama kamu gak akan mau kalo gak makan secara FC. :D

    Oiyaa, kalo olahraga, mulailah dengan yang ringan2. Seperti jalan, dilanjut lari. Gak usah dipaksakan. Sekuatnya aja. Nanti lama2 durasi larinya ditambah.

    Atau kalau ada masalah persendian, olahraganya jangan lari dan aerobik (atau apapun olahraga yang high impact). Berenang aja. :)

    ReplyDelete
  7. em saya ga setuju dengan poin 3,4, dan 5, entah darimana kau dapat referensi akan kejahatan bahan2 makanan2 itu :D
    sebenernya ga ada yg namanya bahan makanan jahat, yg penting imbang dan tak berlebihan, begitulah :D

    ReplyDelete
  8. wih, susu tergolong makanan jahat? trus gmn kl aq suka banget ma susu

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.