Baca Buku Sekarang di Mana Saja

Bagi teman-teman yang sudah lama mengikuti blog ini pasti tahu saya suka banget membaca. Belakangan ini semangat membaca saya sedang menggebu-gebu sekali. Tidak percaya? Buktinya nih ya baru bulan Maret saya sudah baca 24 buku. Kalau dihitung rata-rata tiap bulannya saya baca delapan buku. Sebenarnya ini antara saya memang sedang woles banget atau saya memang sedang semangat baca. 

By the way, saya punya kebiasaan baru. Kalau dulu saya cuma bisa baca satu buku dalam satu waktu, sekarang saya bisa baca dua buku dalam waktu bersamaan, yakni satu buku cetak dan satu ebook. Tulisan kali ini saya cuma mau cerita media saya baca buku apa saja. 

1. Buku cetak

Saya belum bisa lepas sepenuhnya dari buku cetak. Biar bagaimanapun tidak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya membaca buku cetak. Membuka lembaran demi lembaran dan menandai halaman yang penting dengan sticky notes. Bagi yang jahat sih bisa saja melipat dan mencoret-coret buku. Saya sih tidak tega. 

Seperti yang sudah saya ceritakan di sini berhubung saya tidak punya lemari untuk menyimpan buku, jadi saya mengurangi frekuensi beli buku cetak. Benar-benar mengurangi. 

Lalu, kalau tidak beli buku, buku cetak punya siapa yang saya baca? Ya punya saya dong. Lagian kan untuk membaca buku cetak tidak harus beli buku baru. Bisa saja pinjam atau membaca ulang buku yang kita punya. Nah, tahun ini adalah tahun saya membaca ulang koleksi buku saya. 

Dipikir-pikir juga buku-buku yang saya punya itu sebagian besar cuma saya baca sekali. Kan sayang sudah dibeli mahal-mahal kalau cuma dibaca sekali. Terakhir baca buku-buku itu pun bertahun-tahun yang lalu. Sudah lupa juga kan isinya. Jadinya ya sudah saya bikin target tahun ini membaca ulang koleksi buku saya, khususnya yang fiksi.

2. Moon+ Reader Pro

Berhubung ebook reader saya sudah tua dan menyebalkan, jadi saya pindah baca ebook di ponsel. Dari sekian banyak aplikasi ebook reader di Play Store saya memutuskan untuk pakai Moon+ Reader. Tidak ada alasan khusus sih. Cuma baca-baca di reviews dan banyak yang suka, juga berdasarkan mood pada saat itu jadi saya pakai Moon+ Reader. Saya juga beli versi berbayarnya. Alasannya sederhana: saya ingin memberi dukungan ke developer Moon+ Reader karena sudah bikin aplikasi ebook reader. Ha, ha, ha. Receh sekali alasannya.

Moon+ Reader bisa baca ebook berformat epub, pdf, mobi, chm, cbr, cbz, umd, fb2, txt, html, rar, zip, dan OPDS. Perihal format ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh di saya pasalnya koleksi ebook saya formatnya cuma epub dan pdf. Dan sejauh ini sih saya asyik-asyik saja baca di Moon+ Reader.

3. Play Books

Kalau di atas sudah diceritakan saya mengurangi beli buku cetak, maka saya mengkompensasikannya dengan membeli ebook di Play Store. Dengan kemudahan cara pembayaran, seperti potong pulsa dan bisa beli voucher Google Play di Indomaret, saya semakin sering beli buku di sana apalagi koleksi ebook di sana sudah semakin banyak. Buku-buku seperti Orang-orang Bloomington karangan Budi Darma, Kitab Omong Kosong-nya Seno Gumira Ajidarma, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, buku-buku Tan Malaka, Animal Farm dari George Orwell, dan masih banyak lagi, ada di Play Store. Harganya pun lebih murah dibandingkan buku cetaknya. Sungguh surga dunia. 

Terakhir kemarin saya beli Dunia Sukab, kumpulan cerita pendek dari Seno Gumira Ajidarma. Pulsa Axis saya dipotong Rp 32,536 (sudah termasuk PPN 10% dan SC 2%). Murah kan?

Ebook yang saya beli di Play Store ya saya bacanya di Play Books. Bisa sih dibaca di ebook reader yang kita punya, tapi berhubung ebook reader saya -- sekali lagi -- sudah tua dan menyebalkan jadi saya baca di Play Books saja deh. 

4. iJakarta

Ini perpustakaan digital milik Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta. Siapapun -- tidak harus warga DKI -- bisa pinjam buku di sini. Well, lebih tepatnya ebook sih. Cara pinjamnya gampang sekali. Kita cukup bikin akun di sana dan tinggal pilih ebook yang mau kita pinjam. Gratis!

Saya sendiri baru pinjam empat ebook di sana. Ebook yang sudah saya pinjam, yaitu Looking for Alaska, Lockwood & Co. #1: The Screaming Staircase - Undakan Menjerit, A Man Called Ove, dan Anak Bajang Menggiring Angin. 

Bagi yang belum install iJakarta, buruan gih install. Keren banget lho ini aplikasinya. Kalau selama ini kita malas baca karena alasannya harga buku mahal atau susah dapat buku, nah iJakarta mempermudah akses kita ke buku.

Akhirul kalam, semoga dengan semakin banyak akses kita ke buku kita akan semakin gemar membaca. Baca apa saja, di mana saja, dan pakai aplikasi/media apa saja. 😁

19 comments

  1. Keren sekali bisa delapan buku per bulan.
    Selamat ya, membaca buku salah satu cara untuk belajar yang katanya bisa bikin sukses.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha, ha, ha. Sebenarnya itu karena aku sedang tidak ada kerjaan aja kayaknya sih, Mas, makanya bisa baca banyak buku dalam sebulan.

      Delete
  2. Sepertinya aku harus kembali ke buku cetak, kalau lagi baca ebook pakai handphone terus ketahuan anak langsung diminta sambil bilang, "Ayah.. Youtube! Youtube!"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi... Jadinya malah rebutan hp ya, Mas Galih?

      Delete
  3. Aku bisa sih baca 10 buku dalam sehari, tapi buku komik...


    *kalem*

    ReplyDelete
  4. Wooowww..
    That 8 buku satu bulan keren banget..
    Dulu waktu gua masih SMA juga bisa baca buku segitu banyak..
    Sekarang setelah sibuk kuliah dan kerja, cuma paling banyak 4 buku aja 1 bulan..
    :(

    Jadi kangen SMA..
    Dan anyway..
    Gua suka banget sama IJak..
    Sekarang Indonesia juga udah punya digital library

    ReplyDelete
  5. Huplaaaa... Buku cetak kalau pinjam di perpus sih enak, gratis. Tapi edisi lama. Jarang banget yg baru cetak
    Kalau beli, cari yg murah tapi kualitas bagus. Cari di priceza.co.id sih biasanya, soalnya diarahkan ke olshop terpercaya.
    Makanya lebih suka baca online. Bisa dimana ajah, cuma modal gatged sama kuota. Rekomendasi kamu nambah koleksi saya loh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukur kalau rekomendasi saya bisa bermanfaat. Btw, sekarang pinjam bukunya bisa di perpustakaan digital seperti iJakarta. Bisa donasi ebook juga di sana. :)

      Delete
  6. IJak, sempet instal tp seringnya kelupaan baca sampai masa pinjam habis huhu, uninstal dulu dueh..

    ReplyDelete
  7. Wah sama dong saya juga mengurangi beli buku fisik, hehe

    Di google books juga bisa beli perbab Lol :D

    fromwijey.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi aku gak minat beli buku kalau cuma per bab begitu. Gak utuh dan jatuhnya malah lebih mahal. Iya gak sih?

      Delete
  8. haduh jadi ingat ada kira kira 5 buku yang udah beli dari tahun lalu belum disentuh untuk dibaca :(

    ReplyDelete
  9. kalau Aku pribadi bisa sih baca 10 buku dalam sehari, tapi buku komik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak apa-apa kok. Yang penting kan tetap baca. :D

      Delete
  10. cobain dong dengerin buku di aplikasi AudioBuku http://audiobuku.com/

    ReplyDelete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.