Empat Produk Skincare yang Saya Cuma Mau Beli Murah

Saya cinta banget dengan skincare. Mungkin rasa cinta saya ke skincare lebih besar ketimbang rasa cinta saya ke mantan. Buat saya, skincare itu candu. Iya, mantan sayang, canduku itu skincare, bukan kamu. Maaf ya.

Well anyway, karena sudah jadi candu maka saya terkadang suka tidak sayang uang. Rasa-rasanya setiap baca review produk atau lihat-lihat Shopee dan Althea, semua produknya ingin saya beli dan coba. Apalagi saya ini kan orangnya mudah sekali tergoda. Iman saya lemah memang. Saya rela buang uang banyak hanya untuk beli skincare, yang kemudian pembelaan saya adalah, "Hei, ini kan untuk investasi biar 10 - 20 tahun dari sekarang saya masih terlihat muda, segar, menarik, dan menyenangkan. Lagian kalau dihitung-hitung harganya jadi lebih murah kok karena pemakaiannya kan cukup sedikit. Jadi hemat dan irit toh."





Meskipun begitu, secinta-cintanya saya dengan skincare tetap saja saya harus mengukur kemampuan. Jangan sampai memaksakan diri. Kalau mampunya cuma bisa beli Mustika Ratu, ya jangan sampai tidak makan berbulan-bulan demi menabung buat beli produk Menard atau EMK. Itu sih namanya berlebihan kalau menurut saya. Meski sejujurnya dari lubuk hati yang paling dalam saya mupeng berat ingin coba dari dua brand premium tersebut.

Saya sendiri membatasinya dengan menentukan batas harga tertinggi untuk setiap produk yang akan saya beli. Misalnya, kalau mau beli sheet mask, maka saya hanya mau membeli sheet mask paling mahal Rp 15ribu.

Untuk essence, serum, pelembap, dan masker wash-off saya tidak bermasalah untuk bayar sedikit lebih mahal, tentunya dengan batas harga tertinggi yang telah saya tetapkan. Rentang harga Rp 100ribu - 200ribu masih oke buat saya.

Penggemar: Ih, Kim, kok murah banget sih harga skincare kamu?

Menurut kamu sih murah, tetapi menurut saya sih itu luar biasa. Karena itu berarti ada pos-pos pengeluaran lain yang harus rela saya kurangi demi skincare. Lagian kan biaya hidup saya bukan buat skincare doang.

Kalau tadi saya bilang saya masih mau bayar sedikit lebih mahal untuk essence, serum, pelembap, dan masker wash-off, maka untuk keempat produk ini saya tidak mau membeli yang mahal-mahal. Apa saja memangnya?

1. Cleanser

Sebagai penganut aliran double cleansing garis keras, pakai cleanser sebelum cuci muka itu wajib hukumnya. Dan selama ini saya cukup puas pakai susu pembersih Mustika Ratu jeruk nipis. Harganya murah meriah cuma sekitar Rp 20ribu. Bandingkan dengan Banila.co Clean It Zero yang harganya bisa Rp 240ribu - Rp 260ribu isi 100 ml! Review-nya sih memang bagus, tetapi saya sih ogah mau keluar duit sebanyak itu untuk cleanser doang.




2. Facial wash

Untuk sabun muka saya juga tidak mau keluar duit banyak. Buat saya, asalkan sabun mukanya tidak menimbulkan efek seperti muka tertarik setelah pemakaian sudah cukup. Sudah beberapa bulan terakhir (lupa sih tepatnya berapa bulan. 4 - 5 bulan mungkin?) saya pakai Hada Labo Shirojyun dan cocok-cocok saja. Alhamdulillah. Harganya untuk ukuran 100g sekitar Rp 50ribu-an di mall sini dan baru saya cek di Nihonmart harganya Rp 33.500. Kok ya lebih murah... Besok-besok kalau sudah habis beli di sana saja deh.




3. Toner

Karena sebelumnya saya sangat rajin bikin toner sendiri, jadi sudah terpatri dalam benak saya kalau toner itu sebenarnya murah. Sekarang saya sudah jarang pakai toner DIY dan berpaling ke toner pabrikan. Masih pakai dari merk Hada Labo dengan seri yang sama kayak sabun muka saya, yaitu shirojyun. Saya pilih pakai ini karena saya mengejar bahannya yang mengandung arbutin. Manfaat arbutin ini untuk mencerahkan wajah yang kebetulan memang sedang saya butuhkan untuk membantu menghilangkan (atau realistisnya sih mengurangi) flek dan noda bekas jerawat.

Saya sudah repurchase produk ini dua kali. Efek instan setelah pemakaian muka jadi lebih lembab. Cocok di saya. Mengingat saya orangnya tidak terlalu peka akan perubahan, asalkan tidak bikin jerawatan, muka memerah, perih, iritasi, dan segala bentuk ketidakcocokan lainnya, ya akan terus saya pakai sampai saya bosan.

Harganya sekitar Rp 50ribu-an juga kalau tidak salah untuk ukuran 100 ml. Di Nihonmart harganya Rp 48.500. Kan lagi-lagi kok di sana lebih murah. Ya sudahlah, besok kalau sudah habis ini Hada Labo saya beli di sana saja.

Oh iya, pakai toner (atau biasanya disebut lotion untuk produk Jepang) ini cukup 3 - 4 tetes sudah bisa untuk muka dan leher. Cara pakainya ditepuk-tepuk saja dan cepat meresapnya. Kalau mau pakai cara CSM juga bisa kok. Karena cuma 3 - 4 tetes pastinya sih awet banget bisa untuk berbulan-bulan.




4. Sunscreen/sunblock

Saya masih tidak ikhlas kalau harus keluar uang sebanyak Rp 150ribu untuk beli sunscreen atau sunblock. Yah, walaupun sebenarnya saya ingin banget pakai Etude Sunprise atau COSRX Aloe Soothing Sun Cream. Saya sudah coba Etude Sunprise dan saya suka. Wanginya enak, ringan, cepat meresap, dan tidak lengket.

Sayangnya, kantong tidak mendukung. Bisa sih kalau saya paksakan, tapi... Untuk apa? Bukankah segala sesuatu hal yang dipaksakan itu tidak baik? Toh, saya sudah cukup puas pakai Wardah Sunscreen Gel SPF 30 PA+++. Harganya sekitar Rp 32ribu - 34ribu. Dipakai banyak-banyak pun tidak bikin begitu sakit hati.




Nah, itulah keempat produk skincare yang saya cuma mau beli yang murah saja. Kalau mau beli yang mahal-mahal sih nanti saja pas ada rejekinya (baca: kalau gaji jadi 10 juta ke atas atau jadi istri pengusaha sukses kaya raya).

3 comments

  1. Investasi buat 10 - 20 taun mendatang...aku minumnya U C1000 tiap 2 hari sekali. Mayan mbak... dulu aku jerawatan, sekarang dah gak lagi. Mujarab. hahah... awalnya gak percaya waktu dibilangin ama kk spupu... tapi coba-coba katanya daripada bayar produk dokter mahal2 trus jadi kecanduan...mending tambahin vitamin. Serius mbak ga boong. Tapi musti konsisten sih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whaaa ini kok menarique :)))
      UC1000-nya yang botol kaca atau yang Vitamin Water (botol PET/plastik), mbak Ratu?

      Btw mbak Kimi, aku kalau pakai toner/lotion nggak sekadar 3-4 tetes tapi kayaknya satu sendok teh HAHAHAHA #MukaLebar

      Delete
    2. @ Ratu Kupret
      Kalau untuk minum UC1000 rutin, aku kurang berani yah karena aku punya maag. Jadi aku sih untuk mencukupkan nutrisi langsung dari sumber makanannya, yaitu buah-buahan dan sayuran. Minum multivitamin hanya bersifat komplementer saja kalau di rumah sedang tidak ada buah. Itupun aku minumnya vitamin anak-anak dan madu. Hehehe.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.