Cinta Itu...

Saya suka cerita wayang, tetapi bukan termasuk yang hardcore fans kayak Mas Joe dan Kitin. Saya nggak hapal nama dan silsilah tokoh pewayangan. Tiap baca ulang ceritanya kadang saya masih suka lupa ini siapa, silsilahnya bagaimana, thus Google to the rescue. Baru setelah itu lanjut baca. Kalau lupa dan bingung lagi, ulangi saja bagian Google to the rescue.

Berkat Mas Joe saya jadi tahu ada buku yang berjudul Anak Bajang Menggiring Angin. Kalau tidak salah, buku ini termasuk buku favorit beliau. Saya jadi penasaran. Saya jadi ingin ikutan baca juga. Untungnya buku tersebut ada di aplikasi iJakarta. Saya bisa baca gratis dong. Sebagai member #sobatkismin tentunya harus terlebih dahulu mencari yang gratisan. Kalau ada yang gratis, buat apa berbayar? Heuheu.

Anak Bajang Menggiring Angin merupakan cerita biografi Anoman. Bagaimana cerita asal-usulnya, keluarganya, sampai cerita bagaimana dia membantu Rama dalam melawan Rahwana untuk menyelamatkan Dewi Shinta.


gambar dari sini


Karena ceritanya lebih banyak dari sisi Rama dan Anoman tentunya saya tidak tahu banyak tentang Rahwana. Saya hanya tahu Rahwana itu raksasa jahat yang menculik istri orang dan memaksakan kehendaknya. Bukan berarti saya tidak kesal dengan Rama. Saya juga kesal dengan dia yang selalu penuh dengan keragu-raguan akan kesetiaan istrinya. Saya pernah menulis sekilas resensinya di sini.

Namun, begitu saya baca tulisan Mbak Octa yang judulnya Cinta Rahwana saya jadi tahu sisi lain dari Rahwana dan itu cukup membuat saya terkaget-kaget. Mbak Octa sampai berpikir panjang dan mendiskusikannya selama berhari-hari. Saya jadi ikut-ikutan berpikir panjang. Saya jadi tergoda untuk menuangkannya di blog. I just can't get it out of my head.

Saya baru tahu Shinta tidak jatuh cinta dengan Rama. Shinta menikahi Rama hanya karena Rama memenangkan sayembara yang diselenggarakan oleh Prabu Janaka, ayahanda dari Dewi Shinta.

Saya juga baru tahu Shinta ternyata jatuh cinta dengan Rahwana. Selama dalam masa penawanan, Rahwana memperlakukan Shinta dengan sangat baik. Sekarang, perempuan mana yang tidak luluh jika diperlakukan dengan hormat, baik, dan selalu dimanja? Cinta tumbuh pelan-pelan di hati Shinta. Sementara pria yang diharapkan menjadi ksatria penyelamat perlu waktu bertahun-tahun untuk datang menyelamatkannya. Dan bukannya melepas rindu dengan sang istri malah dia selalu dan selalu mempertanyakan kesetiaan istrinya. Untuk cerita lebih lengkapnya, sila baca di blog Mbak Octa ya. Sudah saya berikan tautannya di atas.

Senada dengan Mbak Octa, dulu saya punya pandangan tersendiri tentang cinta. Tentang ksatria penunggang kuda putih versi saya. Usia muda dulu masih terpengaruh dengan kisah-kisah romantis di dalam film dan novel. Lirik dalam lagu cinta menjadi pegangan teguh. Mencari kutipan romantis dari berbagai sumber menjadi sebuah misi.

Lalu, umur semakin bertambah. Ekspektasi semakin mengerut. Tidak lagi tinggi. Pikiran semakin realistis. Saya jadi semakin sadar bahwa hidup ini tidak seindah drama Korea. Dan kalau sekarang saya disuruh memilih antara Rama dan Rahwana, tentu saya lebih memilih Rahwana. Tidak perlu muluk-muluk mengharapkan ksatria tampan nan rupawan kalau tidak bisa memperlakukan wanita dengan hormat dan penuh kasih sayang.

Kita tidak akan selalu mendapatkan seseorang yang kita idam-idamkan untuk berbagai alasan. Terkadang kita terlalu lama terpaku mencoba untuk membuka pintu yang sudah lama tertutup sehingga kita tidak bisa melihat ada pintu lain yang sudah terbuka. Cinta justru bisa tumbuh dari hal-hal kecil dan sederhana. Dari perhatian dan perlakuan yang kita terima. Dari obrolan yang menyenangkan, dari pertengkaran kecil dan cepat baikannya, dari pujian yang (seringnya dituduh sebagai gombalan) diberikan.

Ah, tahu apa saya tentang cinta? Sok tahu sekali saya ini. Karena sesungguhnya yang saya tahu cinta itu kamu.

2 comments

  1. Eh, tadi aku komen kok enggak bisa, ya? Padahal udah ngetik panjang. Hiks.

    Test.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huaaa... Maafkan aku. Aku sudah cek di spam juga nggak ada komentar dari Mbak. Huhu, aku jadi penasaran apa komentarnya Mbak Octa.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.