Trip Tidak Jelas ke Malaysia

Setelah kemarin saya cerita jalan-jalan ke Lombok, sekarang saya mau cerita perjalanan saya selama  di Kuala Lumpur.

Penggemar: Ih, Kimi, kamu teh enak banget sih kayaknya jalan-jalan mulu.

Ya bagaimana ya... Rejeki anak sholehah. Alhamdulillah. 🙊

Ya sudah, tidak usah berlama-lama pembukaannya. Mari kita langsung saja ke inti ceritanya.

Hari Pertama (9 Mei 2018)

Saya dan kakak, Ses Renny, naik pesawat paling pagi (pukul 6) dari Bandara Radin Inten II untuk transit selama kurang lebih lima jam di Cengkareng. Kami mendarat di KLIA 1 sekitar pukul 3 sore. Sekitar satu jam kemudian baru keluar dari bandara (salahkan antrian imigrasi yang panjang). Kami langsung memesan Grab ke hotel kami di daerah Bukit Bintang. Sesampainya di hotel kami memutuskan untuk istirahat saja dan bukannya iseng jalan-jalan random karena Ses Renny sudah capek dan sedang sakit batuk pilek juga. Kakak saya badannya sudah renta memang.

Hari Kedua (10 Mei 2018)

Hari ini kami berencana ke Batu Caves. Enaknya di Malaysia transportasi umum terjamin lengkap, on time, dan murah. Banyak banget pilihannya. Saking banyaknya saya tidak bisa ingat saya naik MRT kah, LRT kah, monorail kah. Saya juga tidak tahu perbedaannya apa. Kalau bingung mau naik apa, tinggal tanya saja sama petugas atau orang-orang yang lewat. Modal PD wae lah. Haha.

Ses Renny sebenarnya bukan tipe yang demen-demen foto, tetapi selama di KL kemarin beliau jadi genit banget minta difoto. "Dek, fotoin gue di sini." atau, "Dek, coba fotoin gue lagi nanti ya di sana." atau, "Dek, gue mau foto pakai gaya begini." Ya ya ya, terserah ibunya saja deh. Saya sebagai tukang foto mah ngikut saja.




Selesai dari Batu Caves kami ke Suria KLCC untuk numpang ngadem di sana sekalian menunggu malam. Soalnya Ses Renny mau foto di Menara Petronas di malam hari karena katanya kalau foto di malam hari hasilnya lebih bagus.




Hari Ketiga (11 Mei 2018)

Saatnya cari modal buat nikah di tempat judi di Genting Highlands. Heuheu. Bohong ding. Saya mana punya modal buat judi, ya modal duit dan modal pengalaman bermain judi. Main kartu saja saya tidak bisa.

Karena tiket bus kami ke Genting baru berangkat pukul 11.30 dari KL Sentral, jadi pagi-pagi sebelum ke Genting, kami mampir sebentar ke Taman Botani Perdana. Foto di sini nggak ada yang bagus, jadi tidak usah di-upload deh fotonya ya.

Di Genting saya dan Ses Renny cuma naik cable car ke kasinonya. Masuk sebentar ke dalam kasino cuma buat lihat isi kasino itu seperti apa. Lalu, makan siang dan pulang deh. Sempat nyasar segala pulangnya karena salah beli tiket monorail. Ses Renny yang sudah kecapekan akhirnya pesan Grab saja untuk balik ke hotel.

Di sini saya tidak banyak foto-foto. Tidak ada tempat yang seru juga buat diabadikan. Mau foto-foto di kasino eh keburu ketahuan dan dilarang sama petugasnya. Yowis deh.

Kami istirahat sebentar di hotel. Malamnya kami jalan ke Central Market untuk beli oleh-oleh. Saya beli tas, gantungan kunci, magnet kulkas, dan coklat. Apesnya, coklatnya ketinggalan di hotel. Huft. Kmvrt.

Hari Keempat (12 Mei 2018)

Saatnya pulang! Pesawat kami pagi pukul 07.50. Jadi, pagi-pagi sekali kami sudah bangun dan pukul 5 kami sudah check-out dari hotel. Sampai di rumah sudah siang hari dan saya langsung nemplok di kasur dan tidur. Nggak banyak jalan ke tempat wisata, tapi banyak jalan kaki karena dari satu stasiun ke stasiun lain, jadinya ya kaki lelah juga.

Perjalanan kali ini tidak terlalu meninggalkan kesan buat saya. Jauh lebih berkesan sewaktu jalan-jalan ke Lombok kemarin. Mungkin karena perjalanannya kurang persiapan matang ya. Atau bisa juga karena saya tidak banyak mengunjungi tempat wisata di sana. Atau karena saya memang kurang sreg saja dengan tempat wisatanya. Atau bisa juga karena jalannya sama kakak jadi berasa kurang bebas karena saya harus banyak mengalah dan mendengarkan semua ocehan, keluh kesah, dan komentarnya. Haha.

Perjalanan berikutnya enaknya ke mana nih? Ke Thailand asyik juga kali ya. Kalian ada yang mau ongkosin saya? 🙈

8 comments

  1. Lhaaaa ternyata ini kisah gres ya :"))))))))))

    Baru aja kejadian huhuhu kukira #throwbackstory.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong kisah gres. Ini juga nulisnya sembarangan karena sebenarnya sedang tidak mood nulis, tapi yah demi update blog. =))

      Delete
  2. Mungkin lebih berkesan Lombok karena di KL tidak banyak wisata alam yang dikunjungi kalo kak.
    Kalo di Lombok kan lebih banyak dan lebih keren2 lagi, eheheh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kayaknya ya. Di KL tempat wisatanya gitu-gitu aja sih. Paling mall. Kalau di Lombok memang banyak spot keren.

      Delete
  3. Hihi KL emang kurang asik sih, mungkin kalau ke Penang atau Melacca akan lebih berkesan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak yang bilang begitu. Mungkin suatu saat deh kalau ada rejekinya aku bakal ke sana. :D

      Delete
  4. loh, bukannya kalo keliatan muslim malah dilarang masuk ke kasinonya, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak kok. Buktinya aku bisa. Tapi diminta nunjukin paspor. Setahuku yang gak boleh masuk kasino itu muslim Malaysia. Itu kali ya makanya sama security-nya yang mau masuk diminta untuk menunjukkan paspor.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.