Random #34

Random 1

Sudah lama banget saya tidak menulis dengan label random. Jadinya ya sudah deh saya nulis lagi. Halah, random banget. Ya, judul tulisannya juga random, Malih.

Random 2

Sekarang di rumah saya ada kucing lho! Dulu setiap mau pelihara kucing, Mama nggak pernah ngasih ijin. Setiap ada anak kucing yang ngikut dan lama-lama jadi tinggal di rumah, pasti sama Mama disuruh dibuang. Akibatnya, saya jadi agak-agak takut sama kucing. Nggak pernah mau megang. Cuma senang melihat dari jauh. 

Sampai akhirnya datanglah Bubu ke rumah. 

Saya juga nggak paham Bubu pakai pelet apa sampai-sampai Mama membolehkan kami merawat Bubu. Malah satu rumah (tiga rumah kalau rumah dua kakak saya dihitung juga) pada sayang semua sama Bubu. Sekarang saya sudah mau gendong kucing kok. Tapi, saya masih takut sama kucing galak. Si Bubu ini kalau lagi galak, saya nggak berani dekat-dekat dia. Mau ngelus, apalagi ngegendong, saya takut. Takut digigit dan dicakar. :))

Awal mulanya Bubu ini ngikut saudara saya dari warung. Sama saudara saya dikasih makan. Lama-lama Bubu betah dan nggak mau pergi. Karena melihat tidak ada protes dari Mama, ya sudah saya putuskan, "Oke, kalau memang beneran mau merawat kucing mari kita sungguh-sungguh merawatnya." So, vaksin, steril, dan kasih Bubu makanan enak. Dari anak kucing yang kurus sampai akhirnya sekarang Bubu jadi sebesar ini...





Random 3

Setelah Bubu, datanglah Miko. Miko ini sebenarnya anaknya Sisi, kucing saudara saya. Berhubung Sisi beranak tiga dan saudara saya nggak bisa ngurusnya, jadilah tiga anak Sisi dibuang. Dibuangnya ke mana coba? Dianterin ke rumah saya dulu! Ini kejadiannya pas saya lagi di Jakarta. Nah, Mama, yang entah kenapa sekarang jadi pecinta kucing, mengambil satu anaknya Sisi, ya si Miko ini.

Terus, dua saudara Miko ke mana? Saya nggak bisa adopsi semua. Saya nggak mampu. Jadinya, mereka ditaruh di tanah kosong di depan rumah saya. Tolong, saya jangan dimarah-marahin ya. Niatnya saya mau kasih mereka makan aja. Street feeding, gitu ceritanya. Tapi, pas saya pulang dari Jakarta, terus tanya bagaimana kabar saudaranya Miko, eh orang rumah bilang mereka sudah nggak ada lagi di sana. Semoga siapapun yang mengambil kalian bisa merawat kalian dengan baik ya, saudara-saudara kandungnya Miko.

Dan ini yang namanya Miko.




Miko sudah divaksin lengkap. Tinggal disteril aja nih yang belum. Masih ngumpulin duit dulu. Hihi.

Random 4

Terakhir, Sisi. Yep, Sisi yang tak lain dan tak bukan emaknya Miko. Saudara saya memutuskan untuk membuang Sisi karena mereka sekeluarga tidak sanggup untuk mengurusnya. Karena saya orangnya baik hati dan nggak tegaan, saya tampung Sisi untuk sementara. Saya urus dia sampai dia sehat, cakep, gemuk, dan bahagia. Bebas dari segala macam cacing dan kutu. Tentunya akan saya vaksin dan steril juga. Baru setelah itu akan saya lepas untuk diadopsi.

Tapi, ternyata setelah saya bawa Sisi ke dokter hewan, saya dikasih tahu kalau Sisi... Hamil. Haduh. Saya jadi bingung. Sempat panik. Ya kebayang dong nanti di rumah bakal serame apa kalau Sisi sudah melahirkan. Tapi, sekarang ya sudahlah. Diurus saja dulu baik-baik. Nanti baru open for adoption.

Sisi ini tadinya sudah mau diadopsi sama sepupu saya. Terakhir, saya dapat kabar kalau dia nggak jadi ambil Sisi karena maminya nggak ngasih. Alasannya, di rumahnya sudah ada dua kucing. Ya sudah, nggak apa-apa ya, Sisi. Kamu sama aku dulu ya. Nanti kita cari orangtua yang sayang sama kamu.




Random 5

Semalam saya coba untuk melepas Sisi di grup kantor. Ada teman saya yang berminat. Dia nanya saya lepas Sisi gratis atau pakai mahar. Kalau pakai mahar, dia nggak mau. Saya jawab, ya gratis lah. Asalkan mau merawat Sisi dengan sungguh-sungguh. Benar-benar bertanggung jawab. Mau rugi waktu, tenaga, dan uang buat Sisi. Kasih Sisi hak-haknya. Sisi harus divaksin, disteril, rutin dikasih obat cacing, dikasih vitamin, dan dikasih makanan yang bener! Pas saya omongin begitu, eh teman saya langsung pamit mundur. "Ijin dulu ya sama istri. Soalnya masih banyak pengeluaran. Padahal mah aku pengen banget punya kucing."

Yaelah, gentong aer, mau merawat kucing tapi gak mau keluar duit. Mau dirawat kayak begitu-begitu doang. Nanti kalau Sisi sakit, apa dia mau bawa Sisi ke dokter? Kayaknya, sih, gak ya.

Komitmen melihara hewan itu komitmen seumur hidup. Kalau nggak mau keluar duit, nggak mau rugi, plis, dari awal jangan piara hewan. Banyak kan kejadian beli kucing atau anjing ras yang lucu-lucu, tapi perawatannya asal-asalan. Pas sudah jelek dan sakit-sakitan, eh dibuang. Nanti beli lagi kucing dan anjing yang lucu, tapi nggak kerawat lagi. Gitu aja terus sampai Dajjal turun.

Random 6

Karena sekarang saya mulai agak concern sama hewan, saya jadi punya cita-cita. Jelas saya tidak bisa mengadopsi semua kucing yang ada. Punya tiga kucing saja sudah kelimpungan begini. Tapi, seandainya nanti saya punya banyak duit dan kaya raya, saya mau steril kucing-kucing liar yang ada di sekitar rumah. Pakai prinsip TNR, yaitu trap, neuter, and release. Biar populasi mereka terkendali. Biar tidak semakin banyak kucing liar di jalanan. Tahu sendiri kan kalau nggak disteril kucing dalam setahun bisa beranak berapa kali dan sekali beranak bisa melahirkan berapa ekor kucing.

Nah, untuk itu mohon doa dari teman-teman semua semoga saya kaya raya ya! Hahaha.

Random 7

Dari kucing mari beralih ke serial televisi. Satu atau dua minggu lalu saya nonton Daredevil season 1 dan 2. Sekarang saya jadi semacam punya misi ingin nonton semua serial MCU, mulai dari Jessica Jones, Luke Cage, Iron Fist, dan Defenders. Banyak banget ya. Daredevil yang season 3 aja belum saya tonton. Sudah semacam mulai hilang mood-nya untuk nonton.

Random 8

Lagi bosan sama hidup yang gini-gini aja. Butuh tantangan. Pengen kuliah lagi, tapi saya terlalu kere untuk bayar sendiri dan terlalu bodoh untuk dapat beasiswa.

Random 9

Ya ampun, blog ini semakin lama isinya semakin tidak bermutu saja.

9 comments

  1. Utk no. 8 saya aminkan ya Kim. Dirimu pinter kok. Saya yakin sekali tes jg bakal lolos. Coba ikut pusbindiklatren bappenas or LPDP yg beasiswanya lebih gedean. Sukses ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Om kok link blog-nya sejak kapan itu nggak bisa saya buka sih? Katanya account suspended... (ngomongnya di sini mumpung ketemu)

      Mbak Kimi nulis random aja sampai volume 34... udah lebih banyak jadi proyekan 30-day writing challenge X")))))))))

      Delete
    2. @ Om Warm
      Oke, Om. Terima kasih.

      @ Zi
      Itu kayaknya karena aku orangnya terlalu random, Zi...

      Delete
  2. Kak, kalo boleh tahu motivasinya untuk lanjut kuliah lagi apakah? Selain butuh tantangan tentunya, hehe. Saya lagi menimbang-nimbang untuk lanjut S2, tapi secara profesi sebetulnya tidak terlalu memerlukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar keren aja, Mas Dhito. Buat nambah-nambahin titel juga di nama. Dan biar makin banyak yang ngefans sama saya. Hahaha.

      Delete
  3. Lama tak berkunjung. Pak kabar mba Kim. Ternyata mba penggemar kucing juga.Say juga, cuman saya kucing lokal aja. Hehehe..

    https://www.sati.web.id/2017/07/cepatlah-besar-cing.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mas. Kabarku Alhamdulillah baik. Kabar Mas Buyung sendiri bagaimana? Btw, aku baru-baru ini sih berani sama kucing. Sebelumnya agak takut. Haha. Oh iya, gimana kabarnya si mpus sekarang? Apakah dia masih kesepian?

      Delete
    2. Alhamdulillah, kabar saya juga baik mba. Mengenai si mpus ini yang bikin nyesak.. Ternyata pas udah gede, suka kelayapan, berantem.. Sekarang udah hilang dan ga pulang-pulang.. Udah sekitar 6 bulan lebih

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.