Cita-Cita Random

Gara-gara tulisan Mbak Eno yang ini, saya jadi kepikiran random. Saya mencoba mengingat-ingat sejak saya kecil, sejak sudah tahu apa itu cita-cita, saya pernah pengen jadi apa saja ya? 

Ehm... Mari kita coba menelusuri laci memori saya... 


1. Astronot

Kayaknya astronot adalah cita-cita pertama saya. Kalau tidak salah ingat, saya kelas dua atau kelas tiga SD waktu itu. Dulu saya jadi semangat kalau baca-baca yang berbau luar angkasa. Terus, jadi membayangkan bagaimana rasanya kalau bisa ke luar planet Bumi. Tuh, saya pas kecil tidak membayangkan buat ke luar negeri, tapi ke luar planet. Kurang keren apa coba saya ini? Wkwkwk. 


gambar dari sini 



2. Atlet Bulutangkis

Sewaktu saya kecil dulu kayaknya stasiun televisi masih cukup sering menayangkan siaran langsung turnamen bulutangkis. Saya dan Papa suka nonton bareng di televisi kalau ada siaran pertandingannya. Dan namanya juga anak kecil yang labil ya, apa yang dilihat langsung pengen ikut-ikutan. Kebanyakan nonton bulutangkis, terus jadi pengen atlet bulutangkis. Sampai-sampai saya rajin bawa raket bulutangkis dan kok ke sekolah biar bisa main bareng teman-teman. 

Dulu saya berpikir sepertinya seru melihat atlet tanding, terus dikasih teriakan penyemangat sama suporter. Dan jadi atlet memang beneran seru sih. Seru latihannya, seru bikin target dan tantangan harus jadi yang terbaik, seru pertandingannya, banyak deh serunya! Yah, meski saya bukan atlet bulutangkis, jadi pemain futsal level kampus bisa dibilang atlet juga toh? 🙈

3. Dosen

Kalau ini gara-gara Papa. Papa dulu bekerja sebagai dosen di Universitas Lampung dan di beberapa kampus swasta yang ada di Lampung. Cita-cita ini bertahan sampai saya dewasa. Sempat ada masanya saya ingin banget jadi dosen gara-gara saya yang senang banget belajar dan melulu ingin berbagi apa yang sudah saya pelajari. 

Lama-kelamaan cita-cita jadi dosen itu luntur. Alasannya, kayaknya saya malas ya kalau harus dikejar-kejar bikin jurnal, buku, penelitian, dan sebagainya. Otak saya tidak cukup pintar untuk itu. 😆


pengen jadi dosen keren kayak Robert Sapolsky
gambar dari sini 



4. Guru TK

Ini juga gara-gara Papa. Dulu banget sewaktu saya masih kecil saya ingat Papa pernah bilang, "Dulu cita-cita Papa pengen jadi guru TK." Berhubung Papa adalah manusia utama panutan saya, saya jadi ikut-ikutan ingin jadi guru TK. Ditambah dulu saya senang anak kecil. Kayaknya seru kerja main-main sama anak-anak kecil, dibayar pula. 

Sayangnya, semakin ke sini semakin saya berpikir menghadapi anak kecil itu tidak mudah. Kalau cuma satu, barangkali saya masih bisa, tetapi kalau sepuluh? Lima belas? Dua puluh? Heaven, save me. Kayaknya saya tidak bakal sanggup.

5. Penyanyi

Cuma gara-gara demen nyanyi sendirian, padahal suara jelek, nada sumbang ke mana-mana. Ngomong biasa saja fals, apalagi nyanyi coba. Nggak tahu diri banget kan saya ini? 

6. Aktris

Kalau ini gara-gara kebanyakan nonton film yang keren-keren. Terkagum-kagum sama aktor dan aktris yang aktingnya keren banget. Kalau ditanya siapa saja pemain film favorit saya, wah, saya bingung. Kapan-kapan saya buat daftarnya deh, tapi nggak janji ya. Wkwk.

Terus, saya membayangkan bagaimana rasanya bermain peran. Sempat random mikir apa saya ambil kursus akting saja. Iya, saya se-random itu memang. 😐

7. Kerja di Gramedia atau di Perpustakaan

Karena saya suka baca lah. Apalagi alasannya coba?

8. Presiden

Pernah di suatu masa saya sungguh idealis ingin membuat negara ini menjadi lebih baik. Satu cara yang saya incar waktu itu adalah dengan menjadi presiden. Berhubung Kitin pernah bilang mengurus hati saja saya tidak mampu, bagaimana bisa mau mengurus negara. Ya sudah, biarlah orang lain saja yang memimpin NKRI. Lebih baik saya fokus mengurus hati ini yang sudah rusak dan hancur berkeping-keping. 💔

9. Kerja di Kantor Pos

Sejak kecil saya ini hobi main surat-suratan. Saya punya sahabat pena cukup banyak waktu SD. Lalu, saya mengenal Postcrossing dan saya sempat aktif di sana beberapa waktu. Maka muncul lah pikiran sepertinya menjadi pegawai di Kantor Pos itu enak. 

10. Detektif

Gara-gara nonton film atau serial apa dulu ya saya lupa pokoknya sehabis nonton saya bilang ke Mama, "Mama, aku ingin jadi detektif kalau sudah besar." Yang dijawab oleh Mama, "Berarti kamu jadi polisi dulu dong." Eh, masa' sih? Langsung berhenti pengen jadi detektifnya.


detektif kesayangan kita semua
gambar dari sini 



11. Diplomat atau Duta Besar

Kayaknya enak ya kerja di luar negeri dan gajinya besar. Eh, tapi, saya maunya jadi diplomat atau duta besar cuma di negara maju, seperti negara-negara di Skandinavia. Hahaha. 

12. Jurnalis

Cita-cita ini sih muncul kalau lagi kebanyakan baca koran Kompas, majalah Tempo, Tirto, The Guardian, atau The New York Times. Apalagi kalau sehabis baca laporan investigasi mereka. Jadi kepengen bisa menulis dengan analisis yang dalam. Bukan cuma perkara analisis yang dalam, tetapi juga penggunaan diksi yang oke. Saya ingin tahu bagaimana caranya meramu kata demi kata menjadi sebuah tulisan yang kaya dan enak dibaca. Tulisan yang sesuai PUEBI kalau dalam bahasa Indonesia, tetapi tidak kaku. Luwes, begitu. Yah, minimal standarnya di bawah sedikit standar Uda Ivan Lanin deh.

Tapi, yah, menulis dalam bahasa ibu saja saya masih belepotan, apalagi menulis dalam bahasa Inggris. Rasanya saya ingin mencium kaki Papa dan memohon ampun karena sudah membuang-buang uang beliau untuk bayar kursus, tetapi level bahasa Inggris saya masih segini-segini saja. 😭

Yak, sepertinya cuma dua belas itu saja cita-cita yang pernah saya punya.

Penggemar: Cuma? CUMA? Dua belas itu kamu bilang "cuma", Kim? Itu mah banyak keleus. Kamu labil atau bagaimana sih orangnya?

Wkwkwk. Iya, saya orangnya memang labil. 

Penggemar: Terus, sekarang apa pekerjaanmu? Apakah pekerjaanmu yang sekarang ini termasuk pekerjaan impianmu?

Ish, kepo deh ih nanya-nanya soal pekerjaan saya. Pokoknya saya kerjanya asyik deh. Saya masih bisa membangun negara, meski bukan sebagai presiden, tetapi dengan cara saya sendiri. Kalau sesuai dengan impian atau tidak, ah, saya mah sekarang realistis saja. Yang penting masih bisa rutin terima gaji setiap bulan sudah cukup buat saya. Oh, sama masih bisa punya banyak waktu luang buat baca dan nonton. Itu sudah sangat cukup buat saya. Mwahaha.

Ngomong-ngomong, saya jadi penasaran nih dengan cita-cita pertama. Masih ingat tidak apa cita-cita pertama kalian? Share di kolom komentar dong!

16 comments

  1. Cita-cita pertamaku tentu seperti kebanyakan anak lainnya, jadi dokter 🤣
    Terus pas tahu jadi dokter harus berani suntik orang + bedah ini itu, langsung jiper 🤣 dan beralih ingin jadi guru wkwkwk

    Pas masa kini, aku malah pengin jadi librarian atau karyawan Gramedia gitu, alasannya sama kayak Kimi, biar bisa baca gratis 🤪

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk... Mari kita tos! Btw, kamu suka baca buku genre apa? Punya akun Goodreads gak? Kalau punya, temenan yuk di Goodreads!

      Delete
    2. *toss dengan Kak Kimi*

      Aku bacaannya random sih, Kak 🤣 sekarang lagi baca Murakami yang Wind Up Bird Chronicle. Kalau Kak Kimi genre bacaannya apaa?
      Punya donggg. Usernamenya bylia 😁

      Delete
    3. Aku juga bacaannya random. Tapi, kalau fiksi, genre favoritku itu fantasi. Btw, aku sudah add kamu ya di Goodreads.

      Delete
    4. Kak Kimi, aku juga suka fantasiiii. Buku yang Kakak udah baca banyak banget 😍 aku masih pemula banget soalnya baru mulai baca buku lagi wkwk
      Udah aku confirm, Kak Kimi. Terima kasihhh ya 🤗

      Delete
    5. Oke, Lia. Makasih juga sudah di-confirm yaaa...

      Delete
  2. Lho kok sama ya. Cita-cita pertamaku juga astronot. Kebetulan kakaknya Ibu adalah kepala observatorium Bosscha, jadi waktu kecil sering berkesempatan ikut meneropong bintang. Mungkin inspirasinya dari situ jadi pengen jadi astronot.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiks, aku belum pernah ke Bosscha sama sekali. 😞

      Delete
  3. aku pernah punya cita-cita jadi masinis kereta api dan montir sepeda motor.. ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk. Dulu gimana ceritanya pengen jadi masinis kereta api dan montir sepeda motor, Mas?

      Delete
  4. Cita2 pertama saya, mau jadi komikus wkwkwk. Sayangnya life happened dan sejak SMA saya udah gak pernah menggambar lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saatnya sekarang untuk menggambar lagi, Kev. Ayo, bikin komik terus di-upload di blog.

      Delete
  5. Wew, banyak juga ya daftar cita-citamu hahahahaha
    Keknya aku pernah punya cita-cit atuh hanya dua, satu menjadi dokter atau insinyur.
    Kapan-kapan cerita ah di blog sendiri hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maklum aku orangnya labil, Mas. 😂

      Ayo, Mas, ditulis cerita soal cita-citanya. Aku tunggu ya.

      Delete
  6. Astronot kayaknya cita-cita ketiga yang pernah saya impikan, setelah "jadi Habibie" dan pilot. :D Waktu SMP, kayaknya pernah bercita-cita jadi penyiar radio (karena baca Lupus dan Gege Mengejar Cinta), penyihir (karena racun JK Rowling), sama diplomat--soalnya senang belajar tentang negara-negara lain di pelajaran Geografi. :D Anak-anak imajinasinya emang sip... hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya, kayaknya aku juga pernah pengen jadi penyiar dan penyihir juga deh. Alasan pengen jadi penyihir sama sih gara-gara Harry Potter. Wah, cita-citaku banyak juga ternyata ya. Hahahaha...

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.