Cerita Receh Hari Ini

Halo, teman-teman semuanya! Apa kabar? Sudah dua bulan ya sepertinya saya tidak update blog ini. Pembelaan saya hanyalah saya sedang malas menulis di blog serta tidak tahu juga mau menulis apa. Ingin menceritakan kehidupan saya, sayangnya belakangan ini tidak ada yang menarik. Malah kalau boleh dibilang jalur hidup saya sepertinya sedang menurun. I'm not on the right track at the moment. I'm struggling in some aspects of my life. Bukan sesuatu hal yang seru juga untuk diceritakan, bukan? Ingin hiatus lama dari blog, tetapi ada rasa bersalah juga sudah bayar domain mahal-mahal kalau blognya tidak diisi. Jadi, ya sudahlah. Mari kita isi sesuatu yang receh saja. 

Salah satu hal receh yang ingin saya bagi adalah kemarin (09/07) saya melakukan pembelian yang cukup menyenangkan buat saya. Saya beli buku The Ocean at the End of the Lane karya Neil Gaiman dan SOMETHINC bundle yang isinya Bakuchiol Skinpair Oil Serum 20ml dan Ceramic Skin Saviour Moisturizer Gel 25ml. Kenapa pembelian ini terasa menyenangkan?


1. Sudah Sejak Lama Ingin Punya The Ocean at the End of the Lane

Saya memang sudah sejak lama ingin mengoleksi The Ocean at the End of the Lane. Dua kali saya membaca novelnya dalam bentuk ebook. Berhubung saya sangat menyukai ceritanya, rasanya kurang afdal kalau sekalian tidak saya koleksi buku cetaknya. 

Permasalahan timbul ketika bukunya sudah mulai langka. Saya cari buku terjemahannya di lapak daring Gramedia, tapi tidak ketemu. Kemudian, saya cari di Periplus Official Store di salah satu lokapasar, Alhamdulillah ada, tapi harganya tidak bersahabat. Saya sudah ingin nekad saja langsung checkout bukunya, tapi untunglah Kiki bilang, "Sabar. Siapa tahu ada di Big Bad Wolf." Alhamdulillah, ada! Harganya cuma Rp80ribu! Saya langsung checkout saat itu juga. 




Barangkali teman-teman berminat membaca ulasan yang sudah saya tulis silakan mampir ke blog buku saya. 😁

2. Belanja Ketika Memang Butuh, Bukan Karena Khilaf

Lebih seringnya dalam urusan berbelanja, saya tidak pakai otak saya untuk berpikir masak-masak. Selama saya ingin, atau saya tergoda, langsung saja sikaaat! Saya sadar ini tidak baik buat saya. Tidak baik untuk kondisi jiwa saya, juga tidak baik untuk kesehatan dompet. 

Melawan hawa nafsu memang tidak mudah. Kalau sudah buka-buka lokapasar dan lihat-lihat produk perawatan diri (dari ujung rambut sampai ujung kaki), apalagi kalau sudah diskon, tidak jarang saya asal beli saja tanpa benar-benar berpikir apakah saya memang butuh produk tersebut atau apakah saya bakal cocok pakai produk tersebut? Sering juga saya khilaf berbelanja dengan alasan "buat stok" padahal yang ada masih banyak. Pengeluaran bulanan pun langsung membengkak dan lalu saya bingung sendiri kenapa uang saya sering kali cepat habis. Wkwkwk.

Jadi, ketika kemarin saya beli SOMETHINC bundle karena memang pelembap dan serum saya sudah mau habis, saya merasa hebat sekali bisa disiplin dalam menerapkan aturan sendiri yang saya buat. Saya ternyata bisa melawan godaan diskon dan godaan ingin mencoba produk-produk baru!

SOMETHINC Bakuchiol Skinpair Oil Serum


Menyenangkannya lagi, saya bisa menahan diri untuk tidak beli produknya langsung dalam kemasan besar. Saya memang belum pernah mencoba kedua produk ini sebelumnya makanya saya beli dalam kemasan kecil. Selama ini, meskipun dalam rangka mencoba produk baru, saya selalu beli dalam kemasan besar karena saya pikir harganya lebih murah per ml atau per gr ketimbang beli kemasan kecil. Saya luar biasa percaya diri kulit saya akan cocok pakai produk tersebut. Padahal mah tidak selalu. Ada kalanya saya apes sudah beli mahal-mahal dalam kemasan besar ternyata tidak cocok di saya. Wkwkwk.


SOMETHINC Ceramic Skin Saviour Moisturizer Gel


3. Belanja Ketika Uangnya Ada dan Siap Dipakai

Sejak menjadi nasabah Bank Jago, saya betul-betul memanfaatkan fitur Kantong Bayar-nya. Saya bikin beberapa Kantong Bayar yang saya sesuaikan dengan kebutuhan saya: untuk belanja produk perawatan, untuk jajan dan bersenang-senang, dan lain-lain. Jadinya semacam metode amplop begitu ya? Nah, ketika akhirnya kemarin saya memang ingin beli novel idaman dan butuh beli produk perawatan, saya siap karena uangnya memang sudah ada di Kantong Bayar yang sudah saya buat.

Rasanya menyenangkan sekali saya bisa menyisihkan sebagian kecil uang saya untuk disimpan di Kantong Bayar ini dan saya kumpulkan selama beberapa waktu, ketika saya perlu, eh Alhamdulillah, uangnya cukup. Ini adalah bukti bahwa saya sudah cukup terampil dalam pengendalian diri, Kamerad! Saya bangga dengan diri saya sendiri! *pukpuk diri sendiri* Ini adalah sebuah character development! *halah*

Jadi, demikianlah cerita receh yang dapat saya bagikan untuk kali ini. Kalau teman-teman ada cerita receh apa? Sila berbagi di kolom komentar ya! 😁

8 comments

  1. Kayaknya seru tuh pake bank jago. Buat pembelian barang yg harganya besar (kaya aku mau nabung buat beli jarum rajut dan tablet buat kerja) kayanya bagus, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus, Ki! Bisa dipisah juga antara Kantong Nabung dan Kantong Bayar. Tapi, kalau kira-kira jangka nabungnya lama, misal buat beli tablet mahal, mending langsung investasi di reksadana aja kalau kataku sih. Return-nya bisa lebih tinggi ketimbang return dari bunga Bank Jago. Tapi, kalau buat hobi merajutmu, ya boleh lah bikin Kantong Nabung atau Kantong Bayar di Bank Jago.

      Delete
  2. Saya terbiasa membaca buku Studi Islam atau spiritualisme Hindu-Buddha berbahasa Inggris, tapi tidak biasa membaca bacaan berbahasa Inggris lainnya, misalnya novel. Setiap kali orang pos habis baca novel berbahasa Inggris, saya selalu minder, hahaha. Kayak rasanya mereka itu dari remaja uda terbiasa berbahasa asing, sedangkan saya baru-baru ini mulai.

    Kak Kimi, selamat berlebaran. Sehat selalu: rumput lebih tinggi dari puncak gunung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca buku nonfiksi bahasa Inggris juga susah, Baaang... Lebih susah baca buku nonfiksi bahasa Inggris ketimbang novel bahasa Inggris kalau kata aku mah.

      Delete
  3. Kak Kimi, sebagai sesama pengguna Si Jago, aku juga memanfaat fitur kantung tsb dan merasakan banget manfaatnyaa 😍 jadi bisa lebih mantap dalam budgeting dan sama seperti Kakak, sekarang aku juga sedang belajar nabung di kantung bayar terus nanti kalau udah sampai jumlah tertentu, baru deh boleh belanja wkwk. Dengan cara ini, berkurang banget sih yang namanya impulsive buying 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa... Pakai Jago ini dengan Kantong Bayar dan Kantong Nabung-nya tuh memamng membantu banget ya... Bisa bikin kita jadi lebih disiplin dan gak begitu khilaf lagi kalau belanja. Karena mikirnya pasti, "Eh, di Kantong Bayar yang ini duitnya sudah cukup belum ya buat dipakai belanja? Atau, jangan-jangan sudah habis? Tahan dulu belanjanya kalau begitu."

      Delete
  4. Bank yg aku pake juga ada features yg mirip Ama si jago. Dan aku gunain utk bikin bbrp 'amplop' rencana juga mba, tapi Krn passion ku traveling, jadi mostly utk planning2 ku ke beberapa negara. Kebetulan Krn bank nya menyediakan 12 foreign currency, jadi masing2 currency buat target negara2 yg mau aku datangin. Cthnya target ke Jepang dlm fcy JPY, ke Inggris dalam GBP, Kanada dalam CAD dll.

    Lebih gampang begini, dan kalo udh terkumpul, aku tinggal tarik uangnya di bank dlm mata uang itu. Ga repot money changer 😄

    Sejak nikah sih aku mulai bisa control diri dlm hal belanja ga jelas. Sebelumnya boro2. Gaji gede ga jelas kemana larinya, kebanyakan Hura Hura Ama temen 🤣. Tapi untung JD cepet sadar, dan mulai tuh fokus ke investasi juga saving.

    Produk2 skincare yg banyaaak mengeluarkan varian kayak somethinc, skintific, azarine, dll, memang bikin laper mata buatku 🤣. Tapi untungnya inget kalo kulitku sangat2 sensitif. Jadi mau coba2 produk kdg mikir lamaaa bgt. Walopun sbnrnya udh gatel mau checkout 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuiiih... keren Mbak sudah bisa kontrol dalam belanja. Aku nih masih rada susah. Udah mah gaji pas-pasan, tapi kadang suka gak tau diri kalau belanja. Asal check out aja. Hahahaha...

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.