Kebiasaan Baru

Kata orang-orang membangun kebiasaan baik itu sulit. Kalau membangun kebiasaan buruk, jangan ditanya. Itu mudah. Bangun siang, malas-malasan, sering jajan sembarangan, you name it. Saya tahu betul karena itu saya.

Saya sadar saya harus berubah. Saya harus membuang kebiasaan buruk tersebut dan membangun kebiasaan baru yang baik. Hanya saja kendalanya ya malas. Selalu itu. Memasang aplikasi semacam habit tracker di ponsel pintar saya tidak berguna karena saya dengan mudahnya akan melanggar atau menggampangkan. Semacam, yah, "Ah, gak apa-apa kali aku gak ngelakuin habit ini sekarang. Memang siapa yang mau menghukum aku?" Jadi, saya hapus saja aplikasinya. 


Lalu, entah bagaimana ceritanya tanpa saya sadari saya mulai membiasakan diri lebih rutin berolahraga. Kalau kemarin-kemarin saya hanya jalan kaki mengejar 10.000 langkah di akhir pekan dan sesekali bulu tangkis di kantor, sejak hari pertama di bulan Februari tahun ini tiap hari saya berolahraga. Tanpa dipaksa dan atas kemauan sendiri. Tanpa niat, tanpa rencana. Terjadi begitu saja. Minimal tiga puluh menit setiap harinya saya sisihkan waktu untuk menggerakkan badan. 
Tidak cuma berolahraga, saya juga sekarang sedang membangun kebiasaan baru lainnya, yaitu meditasi. Setiap pagi, setelah bangun tidur, saya menyempatkan meditasi selama lima menit. Saya mengikuti arahan dari salah satu video di YouTube. A meditation for beginners, katanya. Ya sudah, saya ikuti saja. Saya tidak tahu praktik meditasi yang saya lakukan sekarang apakah sudah betul atau masih salah, tapi, hey, setidaknya saya mencobanya. 

Berikutnya, setiap hari saya menyempatkan diri untuk menonton video bertemakan mindfulness, inner guide, simple life, dan sejenisnya. Belakangan ini seringnya saya nonton di kanal Buddhism in English dan Sadhguru. Hasilnya sekarang ya lumayan lah mulai memberikan efek ke saya. Saya ingin belajar menjalani hidup menjadi lebih tenang dan sabar. Saya ingin belajar melepas segala amarah, dendam, iri dengki, dan perasaan negatif lainnya yang saya punya. Saya ingin belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Karena percuma saja rasanya ya kalau umur semakin tua, tapi kelakuan masih gitu-gitu saja. 

Dengan kebiasaan-kebiasaan baru ini, hidup saya sekarang menjadi lebih teratur. Saya bangun lebih pagi untuk meditasi dan olahraga pagi (hanya 10 menit). Sore hari sepulang kantor, saya olahraga lagi minimal 30 menit. Malamnya saya memberi asupan gizi untuk jiwa saya dengan nonton kanal Buddhism in English atau Sadhguru. Dan paling telat tidur pukul 10 malam. 

Insya Allah, kalau saya sudah konsisten dengan kebiasaan baru ini, saya akan mencoba membangun kebiasaan baru lainnya. Semoga hidup saya menjadi lebih tenang, penuh, dan bahagia. 

via GIPHY

6 comments

  1. Bagi saya yang suka-suka terhadap waktu, sembarang memakai waktu, bener2 hal yang susah membangun kebiasaan apalagi itu kebiasaan positif hahahaha....... Sister mari mampir ke blog aku jika sempat terimakasih.......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mampir ke blog ini, Mas Adi. Siap, saya segera meluncur ke blognya Mas Adi.

      Delete
  2. kebiasaan baru yang bener bener positif dan bikin pribadi jadi lebih baik, kerennn mba. lanjutkan
    memang ya kendala malas ini hampir menyerang semua orang, aku aja gitu, uda niat mau olahraga lari, eh sampe rumah rebahan terus muncul rasa malas, gitu aja tiap minggu.
    mau baca buku, ehhh kok malah internetan, ya akhirnya bukunya numpuk terus.
    Kadang kalau aku merasa udah lama ga produktif, besok besoknya kudu semangat, tanamkan ke diri sendiri, aku bisa aku bisa, tapiii yaa godaan tetep dimana-mana hahaha

    ReplyDelete
  3. Keren mba. Meditask dalam istilah islam bisa dimaksudkan tafakkur, itikaf, biasanya aku ngelakuin ini sebisa mungkin dlm keadaan suci (kecuali saat lagi datang bulan) menurutku efeknya berasa. Semoga bisa terus menjadi kebiasaan ya mbaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin amiiin... Semoga terus bisa jadi kebiasaan.

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.