Sebelum Spotify, saya sempat berlangganan Joox selama delapan bulan. Dan dari tulisan ini ternyata sudah cukup lama juga saya berlangganan Spotify Family. Sekitar 3,5 tahun sejak Februari 2020. Awalnya bergabung dengan keluarga teman, kemudian berpindah ke Spotify Family kakak ipar sampai sekitar minggu lalu sewaktu saya terima surat elektronik dari Spotify bahwa saya kehilangan akses premium. Saya terlalu sedih dan gengsi untuk bertanya ke kakak ipar kenapa Spotify saya sudah tidak premium lagi. Apakah saya sudah didepak dari daftar keluarga Spotify kakak ipar karena saya penumpang gelap alias tidak ikut bayar atau kakak ipar saya memang sengaja tidak mau berlangganan Spotify premium lagi? Sudahlah, tidak apa-apa. Jangan bersedih, Kimi. Karena masih ada YouTube Music.
gambar dari sini
Untunglah saya punya keluarga yang lain dan kami sudah berlangganan YouTube Premium. Yang dimaksud keluarga di sini tentu saja terdiri saya dan teman-teman. Kami berbagi bayaran langganan YouTube Premium sehingga masing-masing dari kami bayarnya menjadi lebih murah setiap bulannya.
Well, anyway, dalam paket YouTube Premium, selain bisa menikmati akses ke YouTube tanpa iklan, kita juga bisa menikmati YouTube Music. Dan di sini lah saya sekarang, menulis ini ditemani album Musim yang Baik dari Sheila on 7 yang saya putar dari YouTube Music.
Jadi, kehilangan akses ke Spotify Premium bukan masalah. Tidak perlu juga saya berlangganan Spotify Premium secara individu atau membangun keluarga dalam semalam demi Spotify Family alias cari teman biar bayarannya lebih murah. Tidak, saya tidak perlu. Yang saya perlukan hanyalah YouTube Music.
Sejujurnya, ada sedikit rasa sedih sih. Soalnya, di Spotify saya sudah banyak menyimpan playlist. Berkat Spotify juga saya banyak menemukan lagu-lagu bagus yang masuk ke dalam daftar musik favorit. Dengan YouTube Music semacam saya berada di pom bensin: mulai dari nol. Membuat playlist baru, mencari lagu-lagu dari playlist Spotify saya untuk saya masukkan ke dalam playlist di YouTube Music, yah begitulah pokoknya. Enteng sebenarnya, mudah dilakukan, tetapi ya malas juga. Ha, ha, ha.
Jadi enakan mana? Spotify, Yusup music atau bahkan joox?
ReplyDeleteSama saja kalau buatku. Hehehe.
Delete