[Song] Rayuan Perempuan Gila

Dua hari terakhir saya sedang tergila-gila dengan lagu Rayuan Perempuan Gila dari Nadin Amizah. Pertama dengar saya tidak terlalu fokus dan hanya mendengarkan sambil lalu. Namun, saya sudah suka dengan musiknya. Ada semacam sedikit sentuhan keroncong. Dan saya suka dengan cengkok suara Nadin di lagu ini. Ketika lagunya selesai, saya melupakannya dan saya terdistraksi dengan kegiatan saya pada saat itu. 

Lalu, karena saya memang dengan sengaja memilih untuk ditemani oleh Nadin selama beberapa hari terakhir di YouTube Music, Rayuan Perempuan Gila kembali terputar. Kali ini saya mencoba mendengarnya dengan serius. Saya perhatikan liriknya dengan sungguh-sungguh. Di saat inilah saya langsung jatuh cinta dengan lagu ini. 





Saya sudah membaca makna lagu Rayuan Perempuan Gila penjelasan dari Nadin di sini. Saya tidak akan mengulang kembali apa yang ada di artikel tersebut. Saya akan menuliskan tafsiran saya sendiri atas lagu ini. 

Sebelum saya membahas lagu ini, berikut liriknya:

Menurutmu, berapa lama lagi kau kan mencintaiku?
Menurutmu, apa yang bisa terjadi dalam sewindu
Bukan apa hanya bersiap tak ada yang tahu
Aku takut
Tak pernah ada yang lama menungguku sejak dulu
Yang terjadi sebelumnya, semua orang takut padaku

Memang tidak mudah mencintai diri ini
Namun, aku berjanji akan mereda seperti semestinya

Menurutmu, apa benar saat ini kau masih mencintaiku?
Menurutmu, apa yang bisa dicinta dari diriku?
Bukan apa hanya bersiap tak ada yang tahu
Aku takut
Tak pernah ada yang lama menungguku sejak dulu
Yang terjadi sebelumnya, semua orang takut padaku

Panggil aku perempuan gila
Hantu berkepala keji membunuh kasihnya
Penuh ganggu di dalam jiwanya
Sambil penuh cinta diam-diam berusaha
Selalu tahu akan ditinggalkan
Namun, demi Tuhan
Aku berusaha

Memang tidak mudah mencintai diri ini
Namun, aku berjanji akan mereda seperti semestinya (uh-uh)

Memang tidak mudah mencintai diri ini
Namun, aku berjanji akan mereda seperti semestinya

Kesan pertama saya setelah membaca liriknya, lagu ini berkisah tentang seorang perempuan yang memiliki gangguan mental. Ia merasa karena penyakit mentalnya ia merasa tidak layak untuk dicintai. Karena iamerasaadalah orang yang sulit untuk dipahami, apalagi untuk dicintai. Dan jika pun ada laki-laki yang mencintainya, ia akan dipenuhi keraguan. Sampai kapan? Apakah laki-laki itu akan bertahan? Bisa bertahan? Menghadapi dirinya dengan segala dinamikanya sebagai orang dengan gangguan jiwa?

Bukan, saya bukan orang dengan gangguan jiwa. Namun, saya rasa tidak perlu menjadi orang dengan gangguan jiwa untuk bisa memahami lagu ini. Karena lagu ini mengingatkan saya dengan teman-teman saya dan kisah-kisah orang lain yang pernah saya baca atau saya tonton, yaitu bagaimana perjuangan mereka dengan gangguan yang mereka derita untuk bisa bangkit dan mendapatkan cinta. Sungguh bukan perjuangan yang mudah. Saya bersimpati pada mereka. 

Buat teman-teman yang barangkali terdampar di blog ini entah dari mana, entah kalian punya gangguan mental atau sedang dalam sebuah fase terpuruk, semoga kalian bisa segera bangkit dan bisa menemukan sistem pendukung yang baik. Dan semoga kalian bisa bertemu dengan significant other kalian. 


Foto oleh cottonbro studio dari Pexels 

2 comments

  1. Ketika dengar lagu ini, aku takut, sedih, dan tergoda di saat yang sama....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagu ini memang bisa bikin campur-campur rasanya ya...

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.