Manfaat Jadi Anak Online

Ketika di Bali kemarin saya mengajak Ria untuk ikut main ke Pantai Jerman dan bertemu dengan Bli Arimogi, Ria berceletuk, "Teman kamu banyak ya, Kim? Kayaknya ada di mana-mana. Kemarin di Bandung, kamu janjian juga sama temanmu." Celetukan Ria itu membuat saya jadi merenung. Iya, juga ya, untuk ukuran orang yang malas bersosialisasi seperti saya, teman saya bisa dibilang banyak. Lucunya, teman saya lebih banyak di internet ketimbang di dunia nyata. 


Foto oleh Elina Sazonova dari Pexels 


Saya jadi ingin kilas balik ke masa-masa sekolah dan kuliah. Dulu saya orangnya pendiam dan tertutup. Teman saya bisa dihitung dengan jari, itupun tidak habis. Saya susah bersosialisasi. Saya tidak supel. Butuh waktu buat saya untuk mau mengobrol dengan orang baru di lingkungan baru. Namun, entah kenapa saya sama sekali berbeda di internet. Saya bisa lebih lancar untuk membuka percakapan dan mengobrol dengan orang yang saya baru kenal di internet, entah itu di blog, Twitter, atau media sosial yang lain. 

Barangkali saya memang lebih lancar berkomunikasi dalam bentuk tulisan ketimbang lisan. Bisa juga saya lebih mudah punya teman di internet karena saya mengamati akun media sosial mereka tanpa perlu rutin berinteraksi. Jadi, saya memiliki gambaran orangnya seperti apa. Dari pengamatan itu juga membuat saya merasa mengenal mereka sehingga mereka tidak terasa asing bagi saya. Dan itu membuat saya semakin mudah untuk mengobrol dengan mereka. 

Bertahun-tahun main media sosial, berkenalan dengan banyak orang, berteman dengan beberapa di antaranya sampai sekarang, banyak ngobrol dengan orang asing di internet, memperhatikan bagaimana orang-orang berinteraksi di media sosial, tanpa saya sadari mengubah cara saya bersosialisasi di dunia nyata. Saya membawa kebiasaan saya di internet ke lingkungan sosial saya. Sekarang saya sudah tidak sekaku dulu. Saya sudah bisa lebih ramah dan mau mengobrol basa-basi dengan orang yang saya baru kenal. 

Alhamdulillah, ada manfaatnya juga internet buat kepribadian saya. Saya jadi bisa berkembang menjadi lebih baik. Tidak sia-sia saya jadi anak online sejak dulu. Wkwkwk. Tetapi, ya, saya tetap harus berhati-hati karena orang jahat di internet banyak. Banget. 

6 comments

  1. Sama sepertiku. Aku kemarin aja bikin grup badminton, isinya orang-orang random semua dari internet wkwkwk

    Begitu ketemuan di lokasi, pada bingung adminnya ga ada yang kenal satupun yang datang.

    Tapi yah, begitulah serunya dunia internet. Bisa memperbesar peluang kita bertemu orang-orang baru yang menyenangkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Kalau kita pintar memilih, memang besar peluang kita untuk bertemu dengan orang-orang baru yang menyenangkan. Semoga kita selalu dipertemukan dengan orang-orang baik ya dan dijauhkan dari orang-orang jahat di internet.

      Delete
  2. sama, aku juga lebih fleksible dalam menghadapi dunia sosial di dunia nyata, dari plurk, meskipun masih kadangkala kesulitan didunia nyata, tapi dari pengalaman main sosmed terutama plurk dari 2014 yang belum berani ngajak ngobrol orang asing atau memperlakukan orang asing gimana, aku jadi punya keberanian itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita keren ya bisa berubah dari yang sulit sosialisasi sekarang jadi lebih mendingan karena kita main internet. Eh, tapi, ini yang keren kita atau internetnya? Hahaha.

      Delete
    2. kita keren karena kita mau belajar /eaaa

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.